trustnews.id

Kabupaten Bandung Barat Ubah Rencana Pembangunan 2018-2023
Foto: istimewa

Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Kabupaten Bandung Barat menyusun Perubahan Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) 2018-2023. 

Bupati Kabupaten Bandung Barat Aa Umbara Sutisna dan Wakil Bupati Hengky Kurniawan bertekad merealisasikan janjikampanyenya, meski pandemi Covid-19 tengah melanda. Janjikampenye itu tertuang dalam visi misi AKUR (Aspiratif, Kreatif, Unggul dan Religius) dengan jargon Bandung Barat Lumpaaat.

Sebagaimana di ketahui, Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat dan DPRD melakukan revisi pada Perubahan RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023. Inidilakukan setelah pandemi Covid-19 mempengaruhi kinerjaPemerintah Daerah dalam memenuhi target RPJMD.

“Pandemi Covid-19 berdampak pada perencanaan program yangsudah disusun sebelumnya, termasuk pada rencana pembangunan di daerah. Oleh karenanya perlu ada perubahan RPJMD untukmenyesuaikan kondisi riil saat ini,” ujar Kepala Badan PerencanaanPembangunan, Penelitian, Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Asep Wahyu.

Dia juga menjelaskan, setidaknya ada beberapa prioritaspembangunan RPJMD KBB pada tahun 2021-2023. Diantaranyapelaksanaan reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang prima, khusunya melalui pembangunan e-government. 

“Penyediaan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitasbagi seluruh masyarakat Bandung Barat, penyediaan infrastrukturwilayah dengan kapasitas memadai, serta mendukung pertumbuhanekonomi, akses ke pusat pelayanan dan pemerataan wilayah, termasuk memperluas irigasi,” kata Asep.

Di sektor lain, kata dia, seperti pertanian dan kebudayaan,pengembangan industri pertanian (agroindustri) yang mencakupsubsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakandan perikanan budidaya, pengembangan pariwisata yang ramahlingkungan, berbasis pada kearifan dan budaya setempat sertamelibatkan masyarakat setempat.

Sementara, untuk sektor ekonomi dan industri, beberapa program prioritas diantaranya revitalisasi industri, pengembangan klasterekonomi yang mengaitkan antara kegiatan ekonomi skala menengahdan besar (padat modal) dan usaha skala mikro dan kecil (UMKM dan Koperasi), serta melalui pengembangan BUMD dan dukunganpengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Terakhir, kata dia, pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutandan penyediaan sistem perlindungan sosial bagi seluruh kelompokmasyarakat, terutama kelompok rentan. “Karena terjadi pandemiCovid-19, ada tambahan pada revisi RPJMD ini yakni rehabilitasidan rekonstruksi pandemi,” ungkapnya.

Asep menjelaskan, tujuan penyusunan RPJMD diantaranya sebagaipedoman bagi kebijakan keuangan daerah dan strategi pembangunandaerah, pedoman bagi Perangkat Daerah dalam menyusun rencanastrategis selama jangka waktu 2021–2023. Dengan Indikator dan tolok ukur dalam melakukan evaluasi kinerja Perangkat Daerah di lingkungan Kabupaten Bandung Barat dalam jangka waktu 2021 sampai dengan 2023.

Seperti diketahui, RPJMD memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program SatuanKerja Perangkat Daerah, lintas Perangkat Daerah, program kewilayahan yang disertai dengan rencana-rencana kerja dalamkerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Asep menjelaskan sesuai dengan Permendagri Nomor 86 tahun2017 bahwa perubahan RPJMD bisa dilakukan. Adapun perubahanyang mendasar antara lain mencakup terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguankeamanan, pemekaran Daerah atau perubahan kebijakan nasional.

Perubahan RPJMD Kabupaten Bandung Barat 2018-2023 telahselaras dengan Rancangan Pembangunan Jangka MenengahNasional (RPJMN) 2020-2024 dan RPJMD Provinsi Jawa Barat.

“RPJMD sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program KepalaDaerah yang penyusunannya berpedoman pada RencanaPembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) sertamemperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),” pungkasnya. (TN)