trustnews.id

Jasa Raharja Jawa Tengah Berbagi Untuk Sesama di masa Pandemi
Foto: istimewa

Jasa Raharja Cabang Utama Jawa kembali menyerahkan bantuan "Donasi Untuk Sesama" yang dikumpulkan dari para karyawan dengan cara menyisihkan sebagian penghasilan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.  

"Sejak pandemi, manajemen dan karyawan Jasa Raharja menyisihkan sebagian penghasilan tujuannya untuk berbagi dengan sesama yang terdampak lebih berat dari yang dirasakan banyak orang," kata Kepala Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Tengah Jahja Joel Lami, di Semarang, Jumat.

Hal tersebut disampaikan Jahja disela-sela penyerahan paket sembako dan masker kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah di Kantor BPBD Jateng.

"Ini merupakan bantuan periode kedua setelah sebelumnya kami menyerahkan bantuan berupa alat pelindung diri (APD). Dalam perkembangannya APD sepertinya telah terpenuhi, sehingga periode ini diberikan dalam bentuk sembako dan masker. Kepada BPBD Jateng kami titipkan donasi ini untuk disalurkan karena kami yakin BPBD lebih tahu masyarakat yang lebih terdampak," kata Jahja.

Jahja berharap pemberian Donasi Untuk Sesama dari Jasa Raharja Cabang Jawa Tengah dapat meringankan masyarakat yang terdampak COVID-19.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah Safrudin dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih atas donasi yang diberikan Jasa Raharja dan akan disalurkan kepada yang berhak menerimanya, apalagi beberapa waktu terakhir banyak bencana yang terjadi di Jawa Tengah baik itu banjir, tanah longsor, maupun pengungsi Gunung Merapi.

"Terima kasih atas partisipasi PT Jasa Raharja untuk bersama-sama membantu masyarakat yang terdampak dampak COVID-19. Ini menjadi wujud pentahelik yang bisa dijalin dengan sektor lain dalam bersama-sama membantu masyarakat yang terkena bencana. Mudah-mudahan ini bermanfaat dan nantinya akan kami laporkan kemana akan disalurkan," kata Safrudin.

Safrudin menambahkan penanggulangan bencana alam merupakan tanggung jawab bersama baik itu pemerintah, dunia usaha, swasta, akademisi, masyarakat, dan media atau pentahelik. 

"Bencana tidak bisa dihindari dan yang bisa dilakukan dengan mengurangi risikonya," kata Safrudin yang menyebutkan sejumlah bencana alam yang terjadi di Jateng akhir-akhir ini.