Jakarta, 25 Oktober 2021 – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) meraih penghargaan dalam ajang Women’s Empowerment Principles (WEPs) Awards yang diadakan oleh UN Women Indonesia pada Jumat lalu (22/10). Penghargaan ini diberikan kepada Telkom atas komitmen dan upayanya sebagai perusahaan yang mempromosikan kesetaraan gender di lingkungan kerja. Telkom meraih penghargaan honorable mention pada kategori tempat kerja inklusif gender (Gender-Inclusive Workplace). Kategori ini memberikan penghargaan terhadap pencapaian perusahaan dalam melaksanakan upaya-upaya yang inklusif gender di tempat kerja, termasuk dalam melakukan pendekatan inovatif untuk perekrutan yang setara dan non-diskriminatif, menyediakan pengaturan kerja yang fleksibel, mendukung kesetaran peran perempuan dan laki-laki untuk menjalankan tugas rumah tangga termasuk kerja pengasuhan, menjamin keselamatan, dan kesejahteraan karyawan perempuan dan laki-laki, mengurangi kesenjangan upah berdasarkan gender serta mendorong pengembangan karir dan kepemimpinan perempuan.
Direktur Human Capital Management Telkom, Afriwandi bersama komunitas Srikandi TelkomGroup terus berupaya untuk mempromosikan kesetaraan gender di lingkungan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa Telkom adalah perusahaan yang terbuka pada keberagaman dan inklusivitas. “Penghargaan ini adalah apresiasi untuk seluruh karyawan di TelkomGroup. Dengan penerapan core values AKHLAK, kami tidak membedakan gender karyawan dalam pengembangan karir. Semua berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar, berkembang, dan berkontribusi. Ke depannya, bersama komunitas Srikandi TelkomGroup, kami berharap dapat memenuhi target Menteri Erick Thohir agar jajaran direksi di Telkom mencapai 15 persen. Kami percaya, lingkungan kerja yang inklusif dan menjunjung kesetaraan gender adalah salah satu hal penting untuk mencapai target tersebut,” ujar Afriwandi.
Senada dengan Afriwandi, Justi Ariesthiawati, Ketua Srikandi TelkomGroup mengatakan, “Di Srikandi TelkomGroup, kami saling meng-empower karyawan perempuan untuk semakin berdaya. Saya selalu katakan, menjadi perempuan itu suatu anugerah. Menjadi perempuan yang berdaya itu suatu tantangan. Tidak perlu kesempurnaan untuk menjadi perempuan yang berperan di berbagai kondisi. Be confidence, stay humble & keep contributing!.”
WEPs Awards Indonesia 2021 adalah ajang penghargaan yang diselenggarakan melalui program WeEmpowerAsia dan didanai oleh Uni Eropa. Ini sebagai wujud apresiasi kepada perusahaan di Indonesia atas inisiatifnya dalam mengatasi ketimpangan gender dan mendukung partisipasi aktif perempuan dalam mendukung perekonomian nasional. Sebanyak 228 aplikasi dari 138 perusahaan telah diseleksi oleh 10 panel juri dalam enam kategori: Kepemimpinan, kepemimpinan orang muda, marketplace responsif gender, tempat kerja inklusif gender, transparansi dan pelaporan, serta pelibatan komunitas dan kerja sama.
Panel juri WEPs Awards Indonesia 2021 terdiri dari professional di sektor bisnis dan pembangunan dengan pengalaman dalam isu kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan. Di antaranya Eko Novi Ariyanti, Asisten Deputi Partisipasi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Marina Berg, Duta Besar Swedia untuk Republik Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Dewi Meisari Haryanti, Kepala Bidang Kajian, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Tendy Gunawan, National Programme Officer, International Labour Organization (ILO) Indonesia, Petty Siti Fatimah, Editorial Director PT Prana Dinamika Sejatera & CCO Femina, Devi Asmarani, Editor-in-Chief Magdalene serta juri lain dari kalangan professional.
WEPs sendiri merupakan inisiatif UN Women dan UN Global Compact yang bertujuan memberdayakan perempuan untuk berpartisipasi penuh dalam hal ekonomi di semua sektor dan menguraikan tujuh langkah bagi bisnis untuk mencapainya di tempat kerja, marketplace, dan komunitas. Hingga saat ini, lebih dari 3.800 perusahaan di seluruh dunia telah menandatangani WEPs, termasuk 145 perusahaan dari Indonesia.
#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik