trustnews.id

Produktivitas Memaksimalkan Keseimbangan
foto:istimewa

Produktivitas Memaksimalkan Keseimbangan

BISNIS Minggu, 29 Mei 2022 - 22:23 WIB TN

Indonesia dinobatkan sebagai negara kedua penghasil timah terbesar di dunia. Hal ini dibuktikan dengan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, menyebutkan jumlah sumber daya timah dalam bentuk bijih mencapai 4,4 miliar ton.

Untuk itu, Indonesia miliki potensi besar dalam sector pertambangan timah. Berdasarkan data Peluang Investasi Timah Indonesia 2020, cadangan timah Indonesia memenuhi 17% dari total cadangan timah dunia.

Selain itu, menurut U.S. Geological Survey dalam buku Mineral Commodity Summaries (2020), Indonesia memproduksi sebanyak 85 ribu ton timah dari total cadangan timah dunia yang mencapai 800 ribu ton.

Dengan melimpahnya tambang timah di Indonesia, sebenarnya timah bermanfaat di berbagai aspek sebagai pendukung dan bahan utama barang yang dikonsumsi masyarakat setiap harinya.

Benar, timah sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Tapi perlu diingat, timah merupakan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui. Maka dari itu PT Timah Tbk, selaku anak usaha PT Inalum yang bergerak dibidang pertambangan atau eksplorasi timah berpegang teguh pada komitmen untuk menjaga produktivitas perusahaan dengan baik.

Apalagi dinamika industri pertambangan sangat kompleks. Untuk itu, perusahaan penghasil timah terbesar ini selalu berpegang pada regulasi yang ditetapkan serta mengedepankan pola Good Mining Practise, yaitu pelaksanaan pertambangan yang terintegrasi.

Maksudnya, dari melakukan eksplorasi untuk menemukan sumberdaya dan cadangan, penambangan, pengolahan, penjualan hingga pelaksanaan reklamasi atau rehabilitasi lingkungan sebagai kewajiban perusahaan tambang.

“Bagi kami Produktivitas operasi harus berjalan seiring dengan memaksimalkan keseimbangan. Sehingga kemanfaatan penambangan dapat dirasakan dengan maksimal untuk kepentingan bersama, baik perusahaan, stakeholder maupun masyarakat sekitar,” tegas Direktur Utama PT Timah Tbk, Achmad Ardianto kepada Trust News.

Dalam meningkatkan eksistensi dan menyikapi dinamika dalam industri pertambangan dewasa ini, perseroan juga kerap mengembangkan beragam inovasi. Satu di antaranya tergambar dalam kegiatan PT Timah Tbk yang saat ini sedang membangun smelter baru berteknologi TSL Ausmelt di Muntok, Bangka Barat, Bangka Belitung.

Teknologi ini diharapkan bisa mengolah timah kadar rendah yang saat ini potensinya cukup banyak serta lebih efisien dan ramah lingkungan. Dalam inovasi  ini teknik penambangan dilakukan  tidak hanya fokus pada tambang alluvial  saja, melainkan juga melihat peluang  masuk ke tambang primer. 

Dari peralatan penambangan juga dikembangkan beberapa inovasi agar  peralatan penambangan di laut (kapal  produksi) jadi lebih lebih efisien.  Sebelumya, PT Timah Tbk juga kerap  melaksanakan pola penambangan yang  terintegrasi dengan menerapkan kaidah  penambangan yang baik atau good mining  practices. Contoh paling mengemuka yakni  dalam perbaikan aspek keselamatan kerja,  dimana pada 2021 perseroan membukukan  catatan predikat zero fatality dan juga  perbaikan dalam pengelolaan lingkungan  dengan predikat proper emas. PT Timah Tbk  sangat concern dalam melakukan perbaikan  di segala lini operasi dan produksi. 

Efisiensi juga terus dilakukan di berbagai  lini. Sebagaimana kita ketahui pada  tahun 2019-2020 menjadi tahun terberat  bagi industri pertimahan global, dimana  harga timah turun tajam bahkan menyentuh  angka 13.000 USD per metrik ton. Pada  saat itu PT Timah Tbk berhasil mengefisiensi   seluruh rantai bisnisnya melalui   kebijakan-kebijakan efisiensi untuk keberlanjutan   usaha.  

Untuk mengimbangi itu, PT Timah Tbk   juga mengedepankan peningkatan kompetensi   setiap karyawan melalui berbagai   pelatihan baik hard skill maupun soft skill.   Bahkan setiap karyawan dipersyaratkan   untuk mengikuti pelatihan minimal 24 jam   dalam setahun.  

Perseroan juga memiliki Learning   Center yang di dalamnya memiliki program   untuk meningkatkan kemampuan   SDM dari berbagai bidang, baik itu operasional   maupun supporting. Perseroan juga   mengemban beberapa program pengembangan   kompetensi SDM seperti ajang   inovasi dan sejumlah program lainnya.   Bahkan dalam dua tahun ini dalam bidang   inovasi beberapa karyawan PT Timah Tbk   juga mampu meraih penghargaan dari   Kementerian dan Presiden.

Indikator keberhasilan dapat dilihat   dari berbagai aspek. Bisa dilihat dari kinerja   keuangan, kinerja operasional, dan kinerja   penjualan. Untuk tahun 2021, hasil yang   diperoleh PT Timah Tbk cukup menggembirakan,   termasuk juga soal kinerja safety   (keselamatan kerja). “Kita berharap, kinerja   operasi dapat membaik, kemudian harga   timah di tahun 2022 ini tetap stabil di   harga saat ini. Kita juga berharap pandemi   covid-19 bisa kita tangani bersama sehingga   industri bisa kembali menggeliat, dan   pertumbuhan ekonomi meningkat,” harap   Achmad Ardianto. (TN)