trustnews.id

Anggota MPR RI Prof Jimly Asshiddiqie Sosialisasikan Empat Pilar Bersama Pergerakan Wanita Nasional Indonesia (PERWANAS)
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID - Anggota MPR RI Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie bekerjasama dengan Jimly School Law & Government dan Pergerakan Wanita Nasional Indonesia(PERWANAS) mengadakan kegiatan sosilalisasi empat pilar MPR RI dengan tema Peran Wanita dalam Mengimplementasikan Pancasila UUD 1945 NKRI harga mati. 

Gerakan wanita ini sangat penting dalam mensosialisasikan empat pilar karena lebih dari 50 persen penduduk kita adalah perempuannya, dan semakin berkembang dan maju kehidupan kita lama-lama laki-laki akan kalah bukan dari segi jumlahnya saja.

"Gejala yang sudah terjadi itu adalah di Amerika misalnya ada anak yang menulis buku de end of men karena dalam 30 tahun terakhir ini penghasilan ibu-ibu lebih tinggi dibanding bapak-bapak gajinya naik terus bahkan yang laki-laki semakin banyak yang menganggur, nah gejala ini sudah terjadi dimana-mana termasuk di eropa.”ujar Prof Jimly.

"Perwanas ini harus punya keyakinan bahwa gerakan ini bukan sekedar organisasi tempat kumpul, tapi bagaimana menggerakan kesadaran kaum perempuan indonesia untuk berperan tanpa harus meninggalkan tugas domestik karena itu kodrat asli tapi laki-laki juga tidak boleh melupakan tugas domestik, ini merupakan gejala yang sudah berkembang. Bahkan tokoh-tokoh pahlawan nasional kita sangat banyak sekali perempuannya dibandingkan dengan negara-negara lain seperti, Cut Nyak Dhien, Nyi Ageng Serang, Fatmawati, Cut Meutia dan lainnya. Jadi dalam setiap persoalan negara itu tidak bisa mengabaikan perannya perempuan dalam pembangunan nasional begitu juga dalam pembangunan daerah.”tambahnya

Dalam paparan sosialisasi empat pilar prof. Jimly menyampaikan bahwa semboyan kita adalah Bhineka Tunggal Ika dalam kebhinekaan itu ada ikhtiar untuk bersatu, maka dalam pancasila di sila ketiga adalah persatuan indonesia yaitu unity and diversity. Maknanya filosofis beda dengan pengertian mengenai bentuk, ini adalah unity and diversity karena kita ini beraneka ragam kenapa meski bersatu karena kita ini plural.”jelasnya

Bersyukur kita ini dipersatukan oleh bahasa. dengan tujuh ratusan lebih bahasa dipersatukan oleh bahasa indonesia, maka dari itu pentingnya memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional dan yang kedua dipersatukan oleh konstitusi Pancasila dan Undang Undang Dasar, kita bersepakat hidup dalam wadah organisasi namanya NKRI. Kemudian kenapa disebut NKRI harga mati karena ada unsur ideologis di dalam bentuk NKRI.

Jadi sebelum indonesia merdeka itu banyak tokoh-tokoh bangsa yang mengusulkan negara federal termasuk bung hatta. Tapi bung karno salah satu pengusul maunya negara kesatuan yang akhirnya diselesaikan lewat kompromi negara kesatuan tapi dengan otonomi daerah begitu kesepakatannya.

Kemudian pada tahun 1949 karena Belanda mau memecah belah terpaksa NKRI diganti menjadi negara federal jadi negara serikat berdasarkan konstitusi RIS. Maka orang-orang negara kesatuan merasa di khianati. Jadi negara kesatuan kembali lagi sesudah mosi Muhammad Natsir, akhirnya pada tahun 1950 kembali ke negara kesatuan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.“tambahnya.

Dengan mengikuti sosialisasi empat pilar kebangsaan ini, Anggota MPR RI berharap Pergerakan Wanita Nasional Indonesia dapat memahami dan mensosialisasikan empat pilar lewat gerakan-gerakan profesinya masing-masing, ada yang sebagai tenaga pendidik, enterpreneur dan lainnya.

Serta mampu pula menjelaskan dan menanamkam Empat Pilar Kebangsaan ini sejak dini, minimal di lingkungan terdekat dalam kehidupan sehari-hari guna menanamkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air yang menjadi modal dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.