Jakarta - Berkat pembangunan yang dibiayai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) mahasiswa IAIN Pekalongan meningkat drastis, 238% dalam 4 tahun terakhir sejak tahun 2016. Hal itu dikatakan Wakil Rektor Bidang Adminsitrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Zaenal Mustakim selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melalui rilis, Jumat (25/12).
Zaenal menerangkan pada tahun akademik 2016 jumlah mahasiswa IAIN Pekalongan baru 5.486 orang, pada tahun 2020 naik drastis mencapai 13.038. “Dukungan sarana dan prasarana SBSN telah menambah daya tampung untuk studi pada IAIN Pekalongan menjadi bertambah”, katanya.
Doktor Manajemen Kependidikan Universitas Negeri Semarang ini menerangkan, IAIN Pekalongan mendapat manfaat pendanaan SBSN untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan secara massif 4 tahun bertutut-turut. Pembangunan dilakukan di Kampus II, relokasi karena kerap mengalami bencana banjir (rob).
Data Ditjen Pendidikan Islam menunjukan bahwa IAIN Pekalongan mendaopat SBSN 2017 untuk pembangunan Gedung Pendidikan Terpadu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), 2018 Gedung Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), 2019 Gedung Perkuliahan Terpadu.
Pada tahun anggaran 2020 telah selesai di bangun Gedung Fakultas Syariah yang merupakan gedung ke-4 SBSN didasarkan pada rencana strategis IAIN Pekalongan dan kebutuhan pengembangan. “Pembangunan SBSN bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan publik, kualitas pendidikan agama dan keagamaan sesuai yang menjadi visi dan misi Kementerian Agama”, tambah Alumni IAIN Walisongo Semarang.
Gedung Fakultas Syariah cukup megah dengan 4 lantai seluas 8.137 M2. Terdiri dari 24 ruang kelas, 2 laboratorium komputer, laboratorium peradilan semu, laboratorium rukyatul hilal, ruang dekanat, ruang dosen, ruang Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan ruang pelayanan terpadu.
Selain itu, lanjut Zaenal gedung ini juga dilengkapi dengan Healthy Centre dan Lapangan Bulu Tangkis sebagai sarana olahraga bagi sivitas akademik. Adapun nilai pembangunan gedung ini adalah sebesar Rp 40 miliar. Dana tersebut untuk pembangunan fisik Gedung, meubelair, perangkat komputer dan perlengkapan lainnya.
Direktur Diktis Ditjen Pendidikan Islam, Prof. Dr. Suyitno, M.Ag mengatakan selain faktor tanggap bencana, IAIN Pekalongan mempunyai kinerja bagus dalam proyek SBSN. “Sebagai penerima kebijakan SBSN, IAIN Pekalongan berhasil menjaga amanah dengan profesionalisme dan kualitas kerja yang terjaga. Dari tahun ke tahun semua proyek bisa dikerjakan dan selesai tepat waktu dengan kualitas yang terjamin”, katanya.
Pembiayaan proyek SBSN merupakan sinergi kebijakan Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, dan Kementerian Agama sebagai pemrakarsa proyek. “Proyek SBSN telah telah mendorong meningkatnya daya tampung PTKIN, peningkatan kualitas dengan banyaknya prodi dan institusi terakreditasi B dan A dan terpenuhinya sarpras pendidikan yang dibutuhkan”, kata Mantan Direktur GTK ini.
Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Ruchman Basori mengatakan pada tahun anggaran 2020 Diktis mengalokasikan pembangunan SBSN Single Years Contrak di IAIN Pekalongan dan IAIN Palu semua sudah selesai dengan baik tinggal peresmian. Selain itu juga SBSN 6in1 untuk 6 PTKIN yang pembangunannya akan selesai total pada tahun 2022.(Shobi/RB)