Maumere, Jumat, (22/05) Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorongkoperasi-koperasi besar yang ada di Indonesia untukberinvestasi di sector produksi demi memperkuat prekonomiananggota koperasi dan masyarakat.
“Koperasi harus melakukan Modernisasi didalam pengelolahan, menejemen termasuk pelayanan serta harus masuk ke sector produksi. Kami teleh menyiapkan regulasi-regulasi yang dibutuhkan oleh koperasi untuk masuk ke sector produksi,” tegas Menkop teten, ketika membuka acara RAT KSP KopditPintu Air Tahun Buku 2020 di Aula Sumur Yakob Kantor PusatKopdit Pintu Air pada Jumad 21 Mei 2021.
Menteri Teten mengatakan, saat ini, koperasi simpan pinjamharus melakukan inovasi diversifikasi jenis usaha. Untukitu, spin off masuk ke sektor produksi menjadi pilihan. Menurutnya, koperasi produksi dapat memenuhi kebutuhananggota dengan membeli produk sendiri serta dapatmenciptakan lapangan kerja.
Dirinya juga megapresisasi KSP Kopdit Pintu Air yang telahbergerak di bidang produksi dan telah melahirkan 8 BadanUsaha Berbadan Hukum PT. Dari 8 PT sudah 7 yang masuk kesector produksi, menurutnya hal tersebut bisa menjadi contohuntuk Koperasi – Koperasi besar yang ada di Indonesia agar segera masuk ke sector produksi.
“Pintu Air masuk ke sector produksi adalah hal yang sangattepat. Saya mengajak agar teman-teman koperasi besar segeramasuk ke sector produksi,” tuturnya.
Sementara Ketua KSP Kopdit Pintu Air Yakobus Janomengungkapkan, semua hasil kerja KSP Kopdit Pintu Air, darisimpan pinjam hingga bergerak di sector produksi berkatpartisipasi anggota koperasi Pintu Air.
“Tanpa dukungan dari anggota koperasi yang adalah pemiliklembaga ini kita tidak bisa buat apa-apa. Solidaritas adalah halyang sangat penting, mari kita jaga solidaritas kita agar lemagaini bisa hidup 1.000 tahun lagi,” pesan Jano dalamsambutannya.
Setelah membuka acara RAT KSP Kopdit Pintu Air MentriTeten kemudian mengunjungi PT. Garam Pintar Asia denganjenis usaha Garam Pintar yang merupakan salah satu sector rill milik KSP Kopdit Pintu Air untuk meninjau proses produksi diRumah Produksi Garam yang berlokasi di Dusun Likong Gete, Desa Nangahale, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Menkop Teten ketika meninjau lokasi produsi Garam dirinyamengungkapkan, proses produksi Garam yang telah memenuhistandar SNI dan dibawah pengawasan BPOM serta dijaminHalal ini bisa menjadi pemenuh kebutuhan garam di KabupatenSikka.
“Yang diperlukan sekarang adalah tingkat perluasan lahankerena kalau hanya ½ hektar masih kurang untuk bisa kitapasarkan keluar Kabupaten Sikka. Kita membutuhkan suplaigaram yang cukup besar baik utuk konsumsi dan untuk prouksikerena itu daerah yang paling potensial penghasil garam adalahNTT,” ungkapnya
Ia juga menambahkan PT. Garam Pintar Asia bisa menjadiproduser untuk kebutuhan garam di NTT bahkan Indonesia.
Menejer PT. Garam Pintar Asia Ignatius Fabianus Nong, biasadisapa Ifan Parera mengungkapkan pada tahap awal, pihaknyaakan memproduksi sebanyak 4 ton garam dalam kemasan 300 dos. Untuk harga yang dijual dalam kemasan 20 gram denganharga Rp875 dan tersedia di Pintu Air Swalayan yang beralamatdi Jl. Diponegoro depan SMA Budi Luhur, Kelurahan Kota Uneng kecamatan Alok Kabupaten Sikka sebagai agen tunggal.
Ifan meyakini produk garamnya akan laris manis. Ini karenaproduknya berkualitas dan harga yang terjangkau. Selain itu, Kopdit Pintu Air juga dikenal sebagai koperasi dengan basis anggota yang loyal. Sehingga produk yang dihasilkan darikoperasi akan didukung oleh anggotanya.
“Sarana prasarana di rumah produksi garam ketika dinilai olehBPOM kita mendapatkan predikat baik dengan nilai A. Inimembuktikan kondisi rumah produksi kita sudah memenuhi109 kriteria,” ucapnya.