Pengembangan pendidikan vokasi menjadi kunci dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha. BPPSDMP memperkuat pendidikan vokasi pertanian.
Berbagai terobosan terus diupayakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) dalam membangun kualitas SDM pertanian.
Begitu pentingnya penguatan SDM pertanian, dibuktikan dengan Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KOSTRATAN) dari Pusat (KOSTRATANAS), Provinsi (KOSTRAWIL), Kabupaten (KOSTRADA) sampai Kecamatan (KOSTRATANI).
Dedi Nursyamsi, Kepala BPPSDMP, mengatakan, adanya jalur komando ini dapat diketahui secara real time informasi dan permasalahan yang terjadi di lapangan untuk segera diatasi melalui sistem Agriculture War Room (AWR) yang dikembangkan.
“Penguatan kelembagaan di BPP (KOSTRATANI) untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan penyuluhan, ketenagaan penyuluh pusat dan daerah serta kelembagaan petani," ujar Dedi Nursyamsi kepada TrustNews.
Optimalisasi tenaga penyuluh, lanjutnya, dilakukan dengan penguatan kelembagaan penyuluhan (BPP) yang mempunya 5 peran sebagai Pusat Data dan Informasi, Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian, Pusat Pembelajaran, Pusat Konsultasi Agribisnis, dan Pusat Pengembangan Kemitraan.
"Dengan lima peran tersebut, peran dan fungsi penyuluh lebih dioptimalkan dalam meningkatakan produksi dan produktivitas pertanian nasional," jelasnya.
Dipaparkannya, dalam mengemban peran tersebut BPPSDMP memiliki tiga pilar dan sekretariat sebagai pendukung manajemen, yaitu: Pusat Penyuluhan Pertanian memperkuat lembaga dan tenaga penyuluhan baik di pusat maupun dilapangan serta menyiapkan materi serta melakukan diseminasi teknologi inovasi pertanian.
Kemudian, Pusat Pelatihan Pertanian yang memperkuat lembaga dan tenaga penyuluhan baik di pusat maupun dilapangan, Sekretariat Badan PPSDMP mendukung pemantapan reformasi dan birokrasi serta Pusat Pendidikan Pertanian memperkuat Pendidikan Vokasi. Pendidikan vokasi yang berorientasi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Jaringan Petani Nasional (JPN), Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) dan Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA).
Dijelaskannya, dalam menyiapkan SDM pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha, BPPSDMP menerapkan empat strategi utama yaitu pertama, pemantapan sistem penyuluhan pertanian terpadu dan modern. Kedua, pemantapan sistem pendidikan vokasi pertanian yang kompetitif. Ketiga, pemantapan sistem pelatihan vokasi pertanian berbasis kompetensi dan daya saing. Dan, keempat, pemantapan reformasi birokrasi.
Adapun stategi utama untuk mencapai sasaran umum kebijakan BPPSDMP jangka menengah 2020-2024, dijabarkan pada tiga aksi Program Aksi BPPSDMP tahun 2020-2024, yaitu pertama,Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratan).
Kedua, Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Vokasi mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial, dan ketiga, Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Vokasi mendukung Program Utama Kementerian Pertanian.
"BPPSDMP menyiapkan SDM melalui Pendidikan vokasi yang dilaksanakan oleh 5 (lima) Polbangtan, 1 (satu) Politeknik Engineering Pertanian Indonesia dan 3 (tiga) SMK Pertanian dengan mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (job creator dan job seeker)," ungkapnya.
Dedi Nursyamsi mengatakan, prioritas ke depan BPPSDMP dalam rangka mewujudkan SDM Pertanian yang unggul dilakukan melalui pemantapan Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan guna mendukung penyediaan pangan, peningkatan ekspor pertanian dan kesejahteraan petani.
"SDM Pertanian merupakan penggerak utama pembangunan pertanian sehingga BPPSDMP harus mampu mendorong dan menghasilkan generasi muda pertanian yang maju, mandiri dan modern serta
berdaya saing," ujarnya.
"BPPSDMP menumbuhkembangkan penyuluh pertanian swadaya dan memerankan penyuluh swasta untuk memenuhi kekurangan penyuluh pertanian ke depan," tambahnya.
Baginya, indikasi keberhasilan BPPSDMP dapat dilihat dari tiga variabel, yakni petani yang menerapkan teknologi pertanian, lulusan Pendidikan vokasi pertanian yang mendapatkan pekerjaan di bidang pertanian dan jumlah lulusan pelatihan vokasi pertanian.
Untuk mencapai target indikator tersebut, lanjutnya, BPPSDMP menetapkan tujuan, diantaranya Penguatan dan pengembangan penyuluhan serta korporasi petani untuk peningkatan penerapan teknologi oleh petani.
Kemudian, penumbuhan dan pengembangan wirausaha muda pertanian untuk peningkatan kualitas lulusan Pendidikan vokasi pertanian, Peningkatan kapasitas SDM Pertanian untuk peningkatan produktivitas SDM Pertanian, Peningkatan reformasi birokrasi BPPSDMP yang efektif dan efisien serta Pengelolaan anggaran BPPSDMP yang akuntabel dan berkualitas. (TN)