Perusahaan Umum Daerah Aneka Usaha Jepara merupakan perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Jepara yang saat ini mengantongi sejumlah sejumlah unit usaha yang menjanjikan.
Mulai dari usaha perdagangan barang serta jasa, seperti percetakan dan Alat Tulis Kantor (ATK), kemudian Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan (SPBN) di wilayah Mlongo dan Ujung Batu. Ada juga Agrobisnis seluas 90 hektar yang statusnya disewakan atau dikelola sendiri. Bahkan perusahaan plat merah yang dipimpin Nur Cholis SE MM itu juga berdiri pada bidang usaha jasa keuangan atau perkreditan dan unit usaha lainnya.
“Hakekatnya, tujuan awal didirikannya sebuah perusahaan daerah adalah untuk meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), selain itu dilakukan sebagai upaya partisipasi dalam rangka ikut mendorong peningkatan perekonomian di daerah khususnya di Jepara, Jawa Tengah. Artinya apa yang kita lakukan bukan semata-mata berapa jumlah PAD yang kami setorkan, tetapi lebih pada bagaimana menjadikan seluruh pelaku usaha di Jepara sebagai mitra,” ungkap Direktur Utama Definitif Perumda Aneka Usaha Jepara Nur Cholis SE, MM kepada Trustnews.
Upaya Perumda Jepara menjadikan pelaku usaha sebagai mitra berpijak pada penjualan produk-produk yang mereka geluti. Bagaimana caranya Perumda Jepara mampu menggaet kepercayaan dari pelaku usaha tersebut.
Di sisi lain, Perumda Aneka Usaha Jepara tengah menjadikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai kepanjangan tangan untuk memasok produk yang dikembangkannya.
Sehingga semua produk yang dihasilkan dari Perumda ini bisa masuk ke semua wilayah atau desa di seluruh Kabupaten Jepara. Kekuatan inilah yang diandalkan Nur Cholis dan jajarannya.
“Kita sebagai tuan rumah masak kita kalah dengan produk milik perusahaan lain. Kita punya jaringan seperti dinas-dinas dan lain sebagainya. Pokoknya nanti semua kita rangkul untuk dijadikan mitra. Kami sangat yakin langkah ini mampu mendongkrak penjualan produk. Jaringan dan market sudah kita pegang, nanti secara angka akan mengikuti,” ungkap Nur Cholis meyakinkan.
Dirinya sangat yakin jika strategi yang diterapkan bakal memperoleh hasil gemilang. Apalagi, dukungan dari berbagai kalangan, termasuk seluruh stakeholders cukup besar.
Dukungan ini dijadikannya sebagai modal untuk memacu semangat dalam menjalankan pekerjaan yang ditetapkan. Dengan modal yang dimilikinya saat ini, Perumda aneka Usaha Jepara berkomitmen untuk selalu bisa memberikan yang terbaik. Apapun kondisi yang dihadapi harus mampu menunjukkan eksistensi dan performa perusahaan dengan maksimal.
Berbagai program usaha dan inovasi dalam menunjang eksistensi perusahaan akan terus didengungkan. Bahkan tidak tertutup kemungkinan bakal bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, termasuk dari kalangan akademisi dari sejumlah perguruan tinggi.
“Kalau tantangan saya kira yang paling utama menyangkut pesaing. Kalau kita bersaingnya dengan masyarakat, terus terang kita menjadi sorotan. BUMD itu jangan bersaing dengan pengusaha-pengusaha kecil. Ini yang sedang saya buktikan bahwa kita sangat ingin bermitra dengan pengusaha-pengusaha kecil,” lanjutnya.
Untuk menunjang langkah-langkah strategis tersebut, Nur Cholis tengah mempersiapkan sumber daya manusianya yang unggul dan tangguh. Mereka harus ulet dan gesit. Mindsetnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) harus benar-benar dirombak total.
Seluruh awak Perumda Aneka Usaha Jepara harus tangguh dan siap bertarung dengan pelaku-pelaku usaha besar dan tetap menggandeng pelaku-pelaku usaha mikro, kecil dan menengah untuk dijadikan mitra-mitranya yang sangat potensial dalam upaya menunjang langkah usaha mereka.
“Kalau bicara tentang pelaku usaha seperti perumda, aneka usaha dan PDAM mindset seluruh SDM-nya harus segera diubah, karena mindset yang dipegang selama ini mirip seperti PNS. Ini yang tidak boleh tertanam lagi. Harus kita ubah. Kita harus menjadi perusahaan yang profesional dan tangguh layaknya Good Corporate Governance. Ini yang mesti kita bawa dan tunjukkan sampai kapanpun. Sehingga eksistensi perusahaan yang kita bawa dapat terus berkibar dan menjadi kebanggaan daerah, khususnya di Jepara,” tegas Nur Cholis. (TN)