trustnews.id

Kinerja Berkilau Antam Pancang Target Tinggi 2022
foto:istimewa

Antam menargetkan untuk pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan yang positif di semua komoditas inti perusahaan, yakni feronikel, bijih nikel, emas dan bauksit.

Sebagai perusahaan yang mengelola sumber daya alam, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) senantiasa berkomitmen untuk melakukan optimalisasi kinerja. Guna memberikan dampak yang signifikan bagi negara dan masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi. Ini ditunjukkan pada tahun 2021, Antam mencatatkan pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang signifikan. Nicolas D. Kanter, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, mengatakan pencapaian kinerja positif tersebut tidak terlepas dari upaya Antam untuk terus melakukan inovasi dalam bidang produksi dan penjualan dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan serta implementasi kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien.

“Di tengah volatilitas kondisi new normal pandemi Covid-19, Antam mampu menjaga kesinambungan produksi dan penjualan pada tingkat yang optimal melalui penerapan protokol kesehatan yang tepat dan konsisten, sehingga performa profitabilitas Perusahaan terjaga tetap solid,” ujar Nico kepada TrustNews.

Untuk tahun 2022, menurutnya, Antam menargetkan untuk pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan yang positif di semua komoditas inti perusahaan, yakni feronikel, bijih nikel, emas dan bauksit. Selain itu, perusahaan juga menargetkan untuk optimalisasi penyelesaian proyek strategis yang sedang dijalankan Perusahaan dengan tetap mengedepankan penerapan good mining practice dan pelaksanaan K3 di setiap lini operasi. Tak hanya itu, Antam juga menargetkan penjualan 28 ton emas pada 2022. Target penjualan tersebut merujuk pada kinerja perseroan tahun lalu yang cetar membahana.

“Pada 2022, Aneka Tambang akan memaksimalkan produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung serta memaksimalkan penjualan yang dilakukan melalui jaringan Butik Emas Logam Mulia Antam yang tersebar di 11 Kota Besar Indonesia, kegiatan pameran maupun penjualan daring melalui www.logammulia.com dan Tokopedia Butik Emas Antam Official,” Target dan rencana 2022 ini, menurutnya, melihat kinerja positif Antam selama sembilan bulan pertama 2021 ini perusahaan optimistis untuk mampu mencatatkan kinerja positif di tahun mendatang.

Pertumbuhan perfoma Antam pada tahun 2021, diterangkannya, secara umum tercermin dari capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp5,71 triliun. Capaian tersebut tumbuh 79% jika dibandingkan EBITDA tahun 2020 sebesar Rp3,19 triliun.

"Melalui implementasi best minning practices yang didukung oleh setiap Insan Antam, pada tahun 2021 Perusahaan mampu mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp38,44 triliun, tumbuh 40% year over year (YoY) jika dibandingkan pendapatan tahun 2020 sebesar Rp27,37 triliun,” ujarnya.

Sejalan dengan upaya pengelolaan biaya beban pokok penjualan dan usaha yang optimal, laba kotor Perusahaan tumbuh 42% YoY pada tahun 2021 dengan capaian laba kotor sebesar Rp6,36 triliun. Laba usaha Antam pada tahun 2021 tercatat Rp2,74 triliun, naik 35% dibandingkan laba usaha tahun 2020 sebesar Rp2,03 triliun.

Capaian positif laba kotor dan laba usaha Perusahaan mendukung pencapaian laba bersih Antam tahun 2021 sebesar Rp1,86 triliun, tumbuh 62% jika dibandingkan laba bersih pada periode 2020 sebesar Rp1,15 triliun.

“Pencapaian kinerja positif tersebut tidak terlepas dari upaya ANTM untuk terus melakukan inovasi dalam bidang produksi dan penjualan dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan serta implementasi kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien,” paparnya.

Menurut Nico, implementasi strategi operasional yang tepat mendukung pertumbuhan profitabilitas seluruh segmen operasi utama Antam yang berbasis pada komoditas nikel, emas, dan bauksit. Hal tersebut tercermin pada posisi arus kas bersih perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2021 sebesar Rp5,04 triliun, tumbuh signifikan dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp2,22 triliun.

Pertumbuhan arus kas bersih dari aktivitas operasi tersebut memperkokoh kenaikan bersih kas dan setara kas yang berhasil Antam hasilkan selama tahun 2021 sebesar Rp1,09 triliun, atau meningkat 152% dibandingkan kenaikan bersih selama tahun 2020 sebesar Rp432,84 miliar. Hal tersebut memperkokoh struktur keuangan Antam yang tercermin dari saldo kas dan setara kas pada akhir tahun 2021 sebesar Rp5,09 triliun.

Penguatan struktur keuangan Antam pada tahun 2021, lanjutnya, tercermin pula dari penurunan posisi liabilitas Perusahaan. Tercatat sepanjang tahun 2021, Perusahaan mampu menurunkan tingkat liabilitas utang berbunga yang terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, hutang obligasi, dan pinjaman investasi (jangka pendek dan panjang) sebesar total Rp1,72 triliun. Tingkat pinjaman berbunga Antam pada akhir tahun 2021 mencapai Rp5,87 triliun, turun 33% dari posisi pinjaman pada periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp7,59 triliun.

“Apresiasi atas pengelolaan kinerja keuangan Antam yang baik tercermin pula dari pencapaian corporate credit rating S&P Global Antam tahun 2021 de-ngan rating “B+/outlook stable”, serta dapat mempertahankan peringkat Korporasi dan Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2011 yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan rating idA/outlook stable,” pungkasnya. (TN)