TRUSTNEWS.ID,. - Kabupaten Pekalongan yang lahir pada tanggal 25 Agustus 1622, memiliki beragam versi asal mula terbentuknya. Ada versi Bahurekso atau Joko Bau (putra Kiai Cempaluk yang dikenal sebagai pahlawan di kawasan Pekalongan). Ada versi Bujangga Manik (naskah kuno Sunda pada abad ke-16. Naskah tersebut tersimpan di perpustakaan Bodlain di Inggris.
Ada juga versi yang berbeda, Pekalongan juga diyakini berasal dari kata pek dana along. Pek artinya teratas, sedangkan along atau halong berarti banyak yang kemudian membentuk kata pekalong atau yang kini dikenal dengan nama Pekalongan. Kata pekalong disematkan pada sebuah daerah yang menjadi tempat para nelayan mencari ikan dan mendapatkan hasil yang banyak. Along berasal dari kata kalong (jenis kelelawar yang keluar malam hari) untuk menyebut para nelayan yang mencari ikan pada malam hari.
Jadi Pekalongan disebut juga dengan nama Pengangsalan (Babad Mataram era Sultan Agung) yang artinya “Pembawa Keberuntungan“. Waktu terus melaju, dari hutan belantara kini kabupaten dengan luas wilayah 836,13 kilometer persegi itu telah jauh berubah dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 968.821 jiwa (Sensus Penduduk 2020).
Kabupaten Pekalongan berbatasan dengan Laut Jawa dan Kota Pekalongan di Utara, Kabupaten Batang di Timur, Kabupaten Banjarnegara di Selatan, serta Kabupaten Pemalang di Barat.
Kabupaten Pekalongan terdiri atas 19 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 272 desa dan 13 kelurahan dengan Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kajen.
Para pemimpin Kabupaten Pekalongan dari periode ke periode melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan dan membawa kemajuan yang signifikan. Seluruh pemimpin Kabupaten Pekalongan memiliki jasa yang besar dalam pembangunan Kota Santri hingga menjadi daerah yang cukup membanggakan seperti saat ini.
Komitmen dan Kerja Nyata
Dalam masa kepemimpinan Bupati Fadia Arafiq dan Wakil Bupati Riswadi saat ini, pertumbuhan ekonomi Kota Santri berangsur naik, dari pertumbuhan ekonomi tahun 2020 minus 1,89 yang disebabkan badai pandemi Covid-19, naik menjadi 3,54 persen di tahun 2021 dan terus mengalami kenaikan di tahun 2022 menjadi 5,11 persen. Hal itu menunjukkan komitmen dan kerja nyata untuk mensejahterakan masyarakat.
Dengan slogan “SETARA” Sejahtera Adil dan Merata menjadi semangat untuk menjadikan masyarakat kabupaten pekalongan menjadi sejahtera, dengan mengedepankan pembangunan yang berkeadilan serta merata di seluruh wilayah Kabupaten Pekalongan tanpa terkecuali.
Indikator lain meningkatnya kesejahteraan masyarakat, di antaranya kemiskinan Kabupaten Pekalongan pada tahun 2022 sebesar 9,67 persen yang mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 10,57 persen.
Hal itu juga mempengaruhi tingkat pengganguran terbuka di Kabupaten Pekalongan dari semula tahun 2021 4,28 persen menjadi 3,23 persen di tahun 2022. Indeks Pembangunan Manusia atau IPM Kabupaten Pekalongan pada tahun 2022 juga mengalami kenaikan sebesar 0,70 poin dari tahun 2021 dari 70,11 menjadi 70,81 poin.
Pada tahun 2023 ini, proyeksi pertumbuhan ekonominya akan mencapai 5,20 hingga 5,50 persen, naik dibandingkan tahun 2022 yang angkanya 5,11 persen. Sedangkan angka inflasi akan turun menjadi 3,0 persen, dari sebelumnya yang mencapai 6,31 persen.
Begitu pula Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), diproyeksikan turun menjadi 3,20 persen, bahkan menjadi 3,10 %, dari sebelumnya 3,23 persen. Angka kemiskinan juga diproyeksikan turun hingga menjadi 9,27 persen, dari sebelumnya yang mencapai 9,67 persen. Indeks Pembangunan Manusia tahun 2023 juga diproyeksikan naik menjadi 71,40, dari sebelumnya 70,80.
Arah kebijakan pada tahun 2022 yaitu Pemantapan Pemulihan, Kemandirian Ekonomi Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat yang didukung Penguatan Daya Saing. Kemudian pada tahun 2023 Pemantapan Daya Saing Ekonomi dan Penguatan Infrastruktur, Keberlanjutan Lingkungan Hidup dan Ketahanan Bencana. Di tahun 2024 akan fokus pada Peningkatan Kapasitas SDM berdaya saing dan reformasi birokrasi. Tahun 2025 Penguatan Kapasitas SDM, Reformasi Birokrasi serta Menciptakan Kerukunan Hidup dan Gotong royong dan di tahun 2026 dengan tujuan akhir menjadikan Masyarakat Kabupaten Pekalongan Yang Sejahtera, Adil, Merata (Setara).
Tiga Program Prioritas
Dalam membangun, Bupati dan Wakil Bupati fokus pada tiga program prioritas yang menjadi mantra untuk membangun Kota Santri. Ketiga program tersebut yakni, infrastruktur, pendidikan dan kesehatan,
Dengan slogan “Dalane Alus, Rezekine Mulus” untuk sektor infrastruktur ini, total alokasi anggarannya Rp 50 miliar digelontorkan pada tahun 2021, dan di tahun 2022 naik menjadi Rp 130 miliar.
Selain pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, Bupati Fadia Arafiq dan Wakil Bupati Riswadi juga bertekad untuk mempercantik Alun-alun kajen agar menjadi ikon Kabupaten Pekalongan serta menjadikan Alun-alun sebagai salah satu pusat kegiatan dan ekonomi masyarakat.
Tahap I pembangunan Alun-alun menyerap anggaran Rp 6 miliar lebih dan tahap II dengan anggaran sekitar 4 miliar. Dalam bidang Pendidikan, banyak torehan yang telah dilakukan diantaranya menyelenggarakan Pendidikan gratis hingga jenjang SMA untuk sekolah negeri, memberikan seragam gratis bagi siswa tidak mampu, Program Kudu Sekolah, memberikan kesejahteraan guru serta mengalokasikan dana besar dalam bidang Pendidikan hingga 120 miliar di tahun 2023.
Dengan program tersebut Kabupaten Pekalongan berhasil memperoleh berbagai prestasi, Bupati Pekalongan menerima penghargaan Anugerah Merdeka Belajar Pemerintah Daerah Transformatif Tingkat Kabupaten/Kota Non 3T dengan Sub Kategori Transformasi Anggaran dan Regulasi. Dan pada awal tahun 2023 Pendidikan Kabupaten Pekalongan mendapatkan peringkat 1 platform merdeka belajar se-Jawa Tengah.
Di bidang kesehatan, pemerintah kabupaten pekalongan menggulirkan program pengobatan gratis. Cukup menggunakan KTP yang menjadikan masyarakat dapat mengakses pendidikan dengan mudah dan murah, serta para penunggu pasien dalam kategori tidak mampu juga mendapat bantuan.
Selain itu untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat, Kabupaten Pekalongan juga membangun Mal Pelayanan Publik (MPP). Pelayanan satu pintu untuk semua jenis pelayanan masyarakat, dari pelayanan izin usaha, layanan perbankan, pembuatan KTP, dan lain sebagainya.
Pencapaian lainnya, Kabupaten Pekalongan terpilih untuk mengikuti pendampingan smart city bersama 10 kabupaten/kota lainnya pada tahun 2024, dari sebanyak 53 kabupaten/kota yang mengiukuti assessment pada Mei 2023 lalu.
Yang tak kalah membanggakan, Kabupaten Pekalongan juga meraih predikat Kabupaten Layak Anak Kategori Madya pada tahun 2023 ini,
Banyak program yang telah dijalankan oleh pemerintahan Fadia Arafiq-Riswadi untuk memajukan Kabupaten Pekalongan yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat Kota Santri.