TRUSTNEWS.ID,. - Di sisi lain, nilai positif ini juga ditunjang dengan Sumber daya alam Indonesia yang sangat baik, terutama dengan masih banyaknya hutan yang terjaga dengan baik. “Dalam hal kualitas, Indonesia dianggap sebagai yang terbaik dan terbesar di dunia dalam industri walet,” terang Joko Hartanto Owner, PT Waleta Asia Jaya kepada Trustnews.
Tapi ditegaskan Joko, dalam pengambangan walet dibutuhkan tantangan tersendiri, terutama dalam menentukan langkah dan strategi dalam memperluas market ekspor. Satu di antaranya, mengubah bahan mentah menjadi produk jadi. “Kami berharap dapat memperoleh izin dari pemerintah Indonesia untuk mengekspor produk jadi, seperti ready-to-drink, langsung ke Tiongkok,” tandasnya.
Secara tidak langsung pemerintah sendiri melalui Badan karantina telah melarang ekspor bahan mentah. Tentunya ini sangat membantu untuk mewujudkan harapan Joko dan pengusaha lainnya dalam memproduksi barang jadi dari bahan baku sarang Walet. “Dengan demikian, pabrik-pabrik pengolahan kami dapat tumbuh dan menciptakan lapangan kerja, dengan ribuan tenaga kerja,” tandasnya.
Selain itu, ada juga UKM yang mempekerjakan lebih banyak orang dibandingkan dengan pabrik-pabrik besar. Mereka juga dapat membuka usaha di daerah-daerah terpencil, seperti daerah yang sulit dijangkau oleh pabrik-pabrik besar.
Daerah pelosok ini memiliki kontribusi penting dalam pengembangan industri ini. Di sana, banyak ibu-ibu yang bekerja dalam sektor informal, yang memungkinkan mereka untuk mengurus anak dan bekerja pada siang hari.
“Industri Walet pada dasarnya adalah industri padat karya yg menghidupi banyak keluarga. Mulai dr karyawan pabrik2 besar, UMKM cabutan walet, ribuan petani2 walet yg kebanyakan adalah petani kecil di seluruh pelosok Indonesia.” imbuh Joko.