trustnews.id

Komitmen Pupuk Kaltim Menjaga Ketahanan Pangan Nasional

TRUSTNEWS.ID,. - Hal ini selaras dengan komitmen pemerintah yang semakin giat mendukung produktivitas pertanian tanah air guna mewujudkan kemandirian pangan. Untuk itu, Pupuk Kaltim telah menjalankan beberapa program yang ditujukan untuk membantu meningkatkan produktivitas pertanian secara lebih maksimal. Di antaranya melalui program MAKMUR dan Agrosolution.

“Sebagai produsen urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, Pupuk Kaltim selalu menimbang dan memperhitungkan aspek 5P (People, Planet, Prosperity, Peace, and Partnership) dalam berbagai upaya untuk menyelesaikan tantangan-tantangan terhadap produktivitas pertanian nasional. Langkah yang kami lakukan salah satunya direalisasikan melalui inisiasi program MAKMUR (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) bersama dengan Pupuk Indonesia dan Agrosolution yang fokus menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan para petani hingga pendampingan secara berkelanjutan,” terang Teguh Ismartono, SVP Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur kepada Trustnews dalam keterangan tertulisnya.

Diakuinya, kedua program ini telah dilakukan sejak tahun 2020. Langkah-langkah dilakukan dengan menginisiasi program MAKMUR (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) bersama dengan Pupuk Indonesia dan Agrosolution yang fokus menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan para petani hingga pendampingan secara berkelanjutan.

Dalam kedua program ini Pupuk Kaltim juga memberikan edukasi mendalam terkait pemupukan yang efektif dan efisien dengan mengoptimalkan penggunaan pupuk selain pupuk subsidi. “Per September 2023, kami telah berhasil mencatatkan realisasi 48.585 hektar lahan dengan jumlah petani yang tergabung 17.682 orang,” tambah Teguh.

Hingga saat ini program ini telah berkembang di berbagai wilayah Indonesia, dan pada tahun 2023 Pupuk Kaltim diamanatkan untuk mengelola program MAKMUR di seluruh Sulawesi, seluruh Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, NTB, NTT dan Papua Barat.

Selain itu, kedua program tadi, Pupuk Kaltim juga telah mengembangkan teknologi Smart Farming - Precipalm (Precision Agriculture Platform for Oil Palm). Teknologi pemupukan ini menjadi solusi pemupukan presisi untuk kebun kelapa sawit. PreciPalm merupakan sistem aplikasi rekomendasi pemupukan berbasis Pertanian Presisi (Precision Agriculture) yang cepat, tepat, dan efisien pada kebun kelapa sawit.

Teknologi ini dikembangkan bersama dengan tim ilmuwan Indonesia dari Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk meningkatkan efisiensi pemupukan lahan kelapa sawit hingga 30%, dan mengoptimalkan produktivitas hasil pertanian kelapa sawit secara sustainable dalam jangka panjang. PreciPalm menggunakan satelit Sentinel 2A untuk mendapatkan citra satelit yang berupa peta kondisi kandungan unsur hara tanaman Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) secara real time, dan kemudian diolah untuk menghasilkan rekomendasi dosis pemupukan di lahan terkait.

Di sisi lain, sebagai bagian dari Pupuk Indonesia (Persero), Pupuk Kaltim juga berkomitmen untuk mendukung dan bersinergi bersama Pupuk Indonesia (Persero) dan perusahaan lainnya dalam satu ekosistem untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Salah satunya dalam penyaluran pupuk subsidi. Dalam penyaluran ini  Pupuk Kaltim berkomitmen untuk menyalurkannya secara tepat sasaran kepada para petani yang memang berhak menerima, sesuai dengan komoditas dan jenis pupuk yang sudah diatur dan dialokasikan oleh pemerintah dan Pupuk Indonesia (Persero) selaku perusahaan holding sesuai prinsip 6T.

Distribusi pupuk subsidi oleh Pupuk Kaltim dialokasikan untuk wilayah-wilayah tanggung jawab perusahaan, yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Selain dari pupuk subsidi, Pupuk Kaltim memastikan adanya ketersediaan pupuk non-subsidi di gudang-gudang dari lini pertama sampai lini terakhir, sesuai dengan kebutuhan petani setempat. “Melalui produksi di lima pabrik amonia, lima pabrik urea dan tiga pabrik NPK serta 137 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia, per September 2023 sebanyak 258.827 ton Urea bersubsidi dan 46.465 ton NPK Phonska dan 10.106 ton NPK Formula Khusus serta 487.382 ton pupuk urea non subsidi dan 27.028 ton NPK non subsidi telah telah tersedia di gudang-gudang Pupuk Kaltim yang tersebar di sejumlah wilayah yang menjadi tanggung jawab kami,” terang Teguh.

Tercatat juga hingga September 2023, Pupuk Kaltim juga telah menyalurkan 613.497 ton pupuk bersubsidi. Jumlah tersebut terdiri atas 550.420 urea bersubsidi dan 38.425 NPK Phonska dan 25.102 NPK Formula Khusus bersubsidi.