TRUSTNEWS.ID,. - BAGIAN I: Tantangan & Harapan Garuda Indonesia di Fase Pascapandemi
Situasi pandemi yang terjadi membuat industri aviasi sempat mengalami kondisi terpuruk dikarenakan aktivitas perjalanan sempat terhenti beberapa waktu sebagai upaya untuk memitigasi potensi penularan virus covid-19.
Akibat terhentinya kegiatan mobilitas tersebut membuat maskapai penerbangan harus dihadapkan pada situasi yang cukup menantang di mana hampir 70% mengalami grounded dan beban operasional yang tetap berjalan bahkan meningkat membuat Garuda Indonesia salah satunya, mengembalikan sejumlah pesawat sewa kepada pihak lessor sebagai solusi untuk menjaga bisnis tetap survive.
Tantangan tersebut yang turut tercermin melalui penurunan pendapatan Perusahaan yang pada puncak pandemic turun hingga 90%. Melalui berbagai langkah inisiatif dan aksi korporasi strategis yang menyesuaikan dengan kondisi market dan kinerja perusahaan guna mencapai goals saat ini yaitu menjadi Perusahaan penerbangan yang simple, adaptif, dan profitable sehingga Garuda Indonesia dapat menyelesaikan kewajiban kepada seluruh kreditur yang menyepakati perjanjian perdamaian PKPU tepat waktu.
BAGIAN II: Strategi Optimalisasi Bisnis dan Operasional Garuda Indonesia
Pascapandemi merupakan momentum bagi seluruh industri global untuk berlomba-lomba melakukan percepatan pemulihan kinerja melalui berbagai inisiatif yang dilakukan secara masif dan berkelanjutan.
Hal tersebut tercermin juga di Garuda Indonesia sebagai maskapai pembawa bendera bangsa yang terus memberikan pelayanan prima di seluruh lini layanan di seluruh touch points.
I.1 Kinerja Bisnis yang Semakin Positif Melalui Pengembangan Level of Service
Seiring dengan market yang kembali tumbuh signifikan pascapandemi yang terjadi beberapa tahun lalu, saat ini Garuda Indonesia terus melakukan perbaikan guna memenuhi kebutuhan demand tersebut.
Salah satu inisiatif yang dilaksanakan di antaranya melalui penambahan frekuensi penerbangan di rute-rute yang mencatatkan kinerja positif (i.e: Denpasar, Palembang, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Semarang, Padang, Sydney, Melbourne, Seoul, dan Haneda) serta secara bertahap kembali membuka rute-rute baik rute baru maupun rute yang sebelumnya sempat temporary off.
Selaras dengan peningkatan kinerja operasional tersebut dan proyeksi Perusahaan untuk mengejar pemulihan kinerja di tahun 2025-2026 mendatang.
Garuda Indonesia pada tahun sebelumnya menargetkan untuk menerima 5 (lima) armada tambahan jenis Boeing 737-800 NG, dan di tahun 2024 ini Perusahaan memproyeksikan akan kembali menambah 8 (delapan) yang terdiri atas armada wide-body (i.e: 2 Boeing 777-300er dan 2 Airbus 330-300, serta 4 narrow-body Boeing 737-800 NG).
I.2 Optimalisasi Teknologi Digital
Sebagai upaya transformasi Perusahaan di era digitalisasi saat ini, Garuda Indonesia juga semakin menghadirkan kemudahan bagi para pengguna jasa untuk melalui revamp website mobile application “Fly Garuda” yang hadir dengan konsep one stop service para pengguna jasa dapat mempersiapkan perjalanannya mulai dari pemesanan tiket, pemesanan hotel, kendaraan selama bepergian dan layanan post-flight secara mudah.
Selain itu, sistem online check-in juga memudahkan para pengguna jasa Garuda Indonesia yang memiliki jadwal padat dan bepergian untuk waktu singkat seperti business trip.
I.3 Optimalisasi Anak Usaha
Upaya pemulihan kinerja Garuda Group secara berkesinambungan juga digenjot dari sisi anak usaha Garuda, seperti Citilink yang gencar memperkuat pemulihan pariwisata melalui sinergi dengan menghadirkan paket-paket wisata menuju destinasi-destinasi unggulan Indonesia.
Selain itu, dalam kaitan pengembangan jaringan penerbangan Citilink secara berkelanjutan rute-rute ke Indonesia Timur juga terus diperluas melalui pengeoperasian rute dari hub-hub Indonesia, seperti pada pertengahan tahun lalu misalnya Garuda membuka rute Surabaya-Jayapura. Selanjutnya dari GMF AeroAsia di tahun 2024 ini menargetkan pertumbuhan bisnis tumbuh hingga 15 persen dari tahun lalu, dengan fokus pasar mesin Repair and Overhaul yang diproyeksikan mencapai 40,15 miliar USD di tahun 2024 sejalan dengan industri aviasi yang pulih secara bertahap di mana aircraft movements meningkat.
Di sisi lain, GMF juga terus melakukan diversifikasi bisnis dengan mulai menjajaki bisnis industry pertahanan.
I.4 Rangkaian Inovasi Berkelanjutan
Sebagai operator penerbangan, tidak dapat dipungkiri bahwa tren bepergian masyarakat terus mengalami perubahan baik dari traveling purposes yang condong untuk seeking experience termasuk persiapan bepergian yang cenderung dipersiapkan jauh-jauh hari. Melihat peluang tersebut, Garuda Indonesia menghadirkan sejumlah inisiatif mulai dari kolaborasi bersama dengan brandbrand lokal maupun premium melalui peluncuran sejumlah produk eksklusif, misalnya penerbangan khusus seperti Pikachu Jet yang baru saja diluncurkan beberapa waktu lalu yang merupakan hasil kolaborasi Garuda dengan The Pokemon Company dan Kemenparekraf RI.
BAGIAN III: Menanamkan Value The Garuda Way
Situasi pandemi yang membawa tekanan lebih bagi perusahaan, membawa Garuda Indonesia pada titik restrukturisasi termasuk dari komposisi jumlah karyawan yang dilakukan melalui percepatan pengakhiran masa kontrak dan penawaran pensiun dini bagi seluruh karyawan yang berkenan.
Sementara itu, karyawan saat ini berbekal dengan pelajaran yang berharga selama proses restrukturisasi Garuda Indonesia selama kurun waktu lebih dari 2 tahun, optimisme karyawan Garuda terus terbentuk dan semakin diperkuat melalui core value The Garuda Way yang terdiri atas Because You Matter di mana value ini terbentuk dari semangat untuk memberikan yang terbaik bukan hanya kepada pengguna jasa tetapi juga untuk tim, rekan bisnis, hingga rekan sesama.
Kemudian, I Am in Charge mendefinisikan tanggung jawab seluruh karyawan Garuda dalam memastikan masa depan Perusahaan yang berkelanjutan melalui pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah; dan yang terakhir I Am with You yang menekankan empati dan sentuhan humanis dalam bekerja sehingga akan tumbuh kepercayaan, rispek untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman untuk bertumbuh bersama.
BAGIAN IV: Dukungan Regulator Bawa Kemajuan Sektor Penerbangan
Kemajuan sektor penerbangan tidak terlepas dari dukungan regulator dalam memastikan iklim industri penerbangan berlangsung sehat dan kompetitif. Tentunya sebagai operator penerbangan, Garuda Indonesia sangat mendukung berbagai kebijakan dari para regulator yang dapat membawa kemudahan baik bagi operasional penerbangan dengan tetap menjaga kestabilan bisnis sekaligus memastikan bahwa masyarakat juga tetap dapat menikmati harga tiket yang terjangkau.
BAGIAN V: Sinergi BUMN Wujudkan Tujuan Garuda Indonesia
Sebagai bagian dari BUMN sinergi menjadi salah satu pilar penting dalam mewujudkan tujuan Perusahaan. Melalui aksi strategis korporasi, Garuda Indonesia turut menggandeng sejumlah BUMN dalam menghadirkan berbagai inisiatif, seperti contohnya pada 2023 lalu bersama Pertamina, Garuda Indonesia berhasil merealisasikan komitmen dalam mendukung penurunan emisi karbon melalui uji coba penggunaan bioavtur (Sustainable Aviation Fuel (SAF)).
Selain itu secara rutin operasional penerbangan Garuda juga dapat berlangsung lancar salah satunya didukung oleh operator bandara dalam hal ini Angkasa Pura dalam memastikan setiap pengguna jasa Garuda Indonesia baik pada proses pre-flight dan post-flight semakin optimal.
BAGIAN VI: Misi Berkelanjutan Garuda Indonesia di Fase Pemulihan
Ditengah langkah berkesinambungan yang terus dioptimalkan Perusahaan dalam fase pemulihan kinerja, Garuda Indonesia sebagai national flag carrier juga terus memperkuat komitmennya terhadap isu keberlanjutan dan lingkungan hidup.
Hal ini yang kedepannya akan menjadi fokus dan value akselerasi kinerja Garuda Indonesia dalam memaksimal perannya sebagai maskapai pembawa identitas bangsa. Komitmen tersebut yang sebelumnya telah direalisasikan melalui langkah uji coba penggunaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang merupakan hasil kolaborasi bersama Pertamina, dimana Garuda Indonesia menjadi maskapai pertama di Indonesia – sekaligus – di dunia yang berhasil melakukan operasi penerbangan komersial dengan menggunakan bahan baku avtur berbasis palm kernel oil (Bioavtur J2.4).
Lebih lanjut, bersama APP Group (Sinarmas Group) baru baru ini Garuda Indonesia juga menjalin kerja sama penggunaan material packaging inflight meals dan inflight service yang ramah lingkungan.
Kolaborasi antara Garuda Indonesia dan APP Group ini selaras dengan value yang dikedepankan kedua korporasi tersebut dalam mendukung berbagai terobosan berkelanjutan penggunaaan produk ramah lingkungan dalam penerbangan Garuda Indonesia menuju beragam destinasi di Sumatra seperti Palembang, Pekanbaru, Jambi, dan Surabaya.