TRUSTNEWS.ID,. - Satu di antara langkah yang dikedepankan nya dengan merencanakan program pelatihan strategis yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan kalangan industri.
“Konkretnya, kami melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas calon tenaga kerja produktif melalui berbagai diklat atau upgrading instruktur, program peningkatan kompetensi pelatihan berdasarkan TNA (Training Need Analysis), sertifikasi instruktur dan peserta pelatihan sesuai tuntutan/ kebutuhan pasar kerja,” tegas Kepala BPVP Bandung Barat, Mochammad Yusuf kepada Trustnews belum lama ini.
Dalam melahirkan sosok bertalenta unggul tadi, BPVP Bandung Barat juga berinvestasi program pelatihan yang inovatif dengan target mengarah pada digitalisasi yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Selain itu juga mendorong anak didiknya agar mampu melaksanakan program 3in1 (three in one), yang meliputi sertifikasi, penempatan, dan mendorong Forum komunikasi lembaga pelatihan industri (FKLPI).
Peran penting yang didorong bertujuan untuk membantu dalam mengintegrasikan kegiatan pelatihan dalam fungsi link and match agar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, serta tersedianya informasi lowongan kerja dari industri kepada para pencari kerja khususnya lulusan BPVP Bandung Barat. Dalam perjalanannya hingga saat ini, BPVP Bandung Barat menyediakan 5 kejuruan, yakni Pertanian, Perikanan, Mekanisasi Pertanian, Processing dan Peternakan. Lima kejuruan ini didukung dengan sarana dan infrastruktur pelatihan yang mumpuni.
“Kami menyediakan wadah yang dapat menampung kegiatan pelatihan untuk peningkatan serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan, produktivitas, disiplin, sikap kerja, etos kerja yang baik. Pelaksanaannya lebih mengutamakan teori 30% dan praktek 70%. Selain itu juga dilengkapi sarana laboratorium dan infrastruktur sebagai sarana penunjang,” terang Yusuf.
Untuk mengimbanginya metode pelatihan yang diterapkan, BPVP Bandung Barat didukung oleh instruktur berkualitas dengan latar belakang pendidikan S1 dan S2 serta mempunyai keahlian bidang pertanian, Agribisnis, Kewirausahaan, Metodologi pelatihan dan bidang K3. Agar kegiatan BPVP Bandung Barat sesuai target yang ditentukan, menurut Yusuf pihaknya intens berkoordinasi dengan lintas sektoral, seperti pemerintah, perusahaan dan lain-lain. Upaya yang dilakukannya dengan berkolaborasi secara lintas sektoral dengan membangun Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Industri (FKLPI), yang berperan untuk membantu mengintegrasikan kegiatan pelatihan dalam fungsi link and match dengan industri.
Selain itu juga berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk mengembangkan perencanaan strategis, kebijakan operasional, dan penyelenggaraan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi yang berorientasi pada kebutuhan dan potensi di Kepala BPVP Bandung Barat, Mochammad Yusuf. wilayah masing-masing dengan mengacu pada rencana Strategi Nasional.
Ada juga bimbingan dan konsultasi dari perusahan untuk meningkatkan produktivitas perusahan dan pengukuran sistem manajemen “Semua ini kami lakukan karena BPVP Bandung Barat harus mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan diserap oleh industri, pasar kerja atau menjadi wirausaha mandiri sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Tujuannya, untuk menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja serta mampu berwirausaha.,” tambah Yusuf.
Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung Barat merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
Tugasnya, melaksanakan pelatihan, pemberdayaan dan uji kompetensi tenaga kerja dengan keunggulan pada bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, processing dan mekanisasi pertanian. (