Mengudap makanan ringan menjadi kegemaran. Pola masyarakat yang berubah.
Tak ubahnya mantra yang dirapalkan,
“Power people to snack right, the right snack right moment, and made the right way”.
Khrisma Fitriasari, Head of Corporate & Government Affairs, Mondelez Indonesia, sebuah mantra agar bijak dalam mengudap makanan ringan alias ngemil.
“Kami ingin mendorong masyarakat untuk menikmati cemilan secara tepat. Tepat dalam hal jenis, tepat waktunya, dan juga tepat pembuatannya,” ujarnya kepada TrustNews.
Itu terkait dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang hobi ngemil. Dan jangan kaget, berdasarkan riset yang dilakukan Mondelez Internasional mengungkapkan, Indonesia berada di peringkat pertama negara yang paling hobi mengonsumsi camilan. Dalam laporan yang diberi judul Snacking Habit Report: Indonesia, dikatakan 1 dari 3 orang Indonesia mengonsumsi camilan lebih dari 3 kali sehari.
“Kita ingin mengajak masyarakat untuk ngemil secara sadar. Kita menyadari masyarakat suka ngemil tanpa sadar, misalnmya saat nonton tv, saat main hp atau di tengah kemacetan. Kita ingin mengubah ngemil tanpa sadar itu jadi ngemil secara sadar. Dalam artian, masyarakat harus tahu apa yang dijadikan cemilannya,” paparnya.
Selain hobi ngemil, lanjutnya, masyarakat Indonesia juga suka dengan hal-hal baru dalam urusan makanan ringan.
“Orang Indonesia sangat ingin sensasi baru dan pengalaman baru dalam bidang makanan,” ujarnya.
Menilik tren konsumen tersebut, Kharisma mengatakan, Mondelez Indonesia berupaya menghadirkan produk-produk yang sesuai dengan tren konsumen.
“Belum lama ini, kita luncurkan produk yang dinamakan Cadbury Oreo, perpaduan antara Cadbury dan Oreo. Ini juga berdasarkan riset ternyata orang Indonesia kalau makan snack suka yang rasanya macam-macam. Ada coklatnya, ada biskuitnya dan ada krispinya,” paparnya.
Saat ini, Pabrik biskuit Mondelez International, yang berlokasi di Cikarang, juga merupakan basis ekspor untuk produk Oreo dan Ritz, yang melayani lebih dari 35 negara di Asia, Australia dan Timur Tengah, termasuk Jepang, yang sangat memperhatikan kualitas produk.
“Mondelez juga terus mengoptimalisasi kapasitas produksi pabrik sehingga dapat mencapai tingkat efekfif secara maksimum. Hal ini sejalan dengan program pemerintah, untuk menuju Industri 4.0 di seluruh pabriknya,” ujarnya.
Bagi Mondelez International, lanjut Kharisma, memiliki tujuan untuk menjadi yang terdepan dalam industri makanan ringan (camilan). Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan fokus pada kebutuhan konsumen akan keinginan atau pilihan produk makanan ringan mereka.
“Mondelez International berupaya menghadirkan berbagai produk baik lokal maupun global yang sesuai dengan kebutuhan konsumen,” pungkasnya. (TN)