trustnews.id

Kendaraan Listrik dan PLTN
Dr Kurtubi - Anggota DPR RI 2014 - 2019 Fraksi Nasdem dan Direktur CEMES, Center for Energy and Mineral Economics Studies)

Kendaraan Listrik dan PLTN

TOKOH Senin, 23 Desember 2019 - 12:23 WIB TN

Kendaraan listrik pada akhirnya dalam jangka pendek dan menengah akan mulai dipakai secara massal. Dalam jangka panjang nyaris pasti kendaraan listrik akan mendominasi dan mengganti semua kendaraan berbahan bakar fossil (bensin, solar dan gas). Semua ini didorong oleh keinginan umat manusia untuk mengurangi pencemaran udara termasuk emisi karbon dan perubahan iklim. Tujuannya adalah  agar umat manusia bisa hidup lebih sehat dengan udara dan lingkungan hidup yang lebih bersih. Sehingga harapan hidup manusia  bisa lebih panjang. Tak ayal lagi,  trend teknologi transportasi dan teknologi energi dunia mengarah untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik secara massal. Indonesia harus siap menghadapi perubahan dibidang transportasi dan penggunaan energi ini. Fenomena ini akan mempengaruhi investasi jangka panjang terkait dengan industri otomotif khususnya kendaraan listrik dan industri energi khususnya listrik. Dibutuhkan kemampuan memprediksi dengan presisi yang tinggi sejauh mana kebutuhan (demand) BBM dan Gas dalam jangka panjang akan berkurang dan pada saat yang sama sejauh mana kebutuhan listrik untuk transportasi akan meningkat. Prediksi ini akan mempengaruhi keputusan investasi yang bersifat jangka panjang di sektor migas khususnya Pembangunan Kilang BBM. Juga akan mempengaruhi investasi sektor kelistrikan khususnya Pembangunan Pembangkit Listrik yang dapat mendukung lonjakan demand listrik bersih sejalan dengan keinginan dunia. Disisi lain, Indonesia membutuhkan percepatan pertumbuhan ekonomi lewat industrialisasi yang didukung oleh pasokan (supply) listrik dengan ciri base load yang kuat, reliable, dan stabil 24 jam. Untuk itu pembangunan pembangkit listrik dari fossil sebaiknya harus dikurangi dan menambah porsi EBT dalam Energy Mix Nasional. Pembangunan pembangkit listrik bersih dari Energi Baru dan Terbarukan harus didorong. Disamping terus mendorong pembangkit dari energi surya dan energi angin yang bersifat intermitten, Pemerintah sebaiknya segera  mulai menyiapkan  membangun PLTNuklir yang terkenal stabil 24 jam, paling bersih  bebas emisi karbon, NOx, SOx dan debu serta dengan teknologi yang semakin aman dan cost yang semakin bersaing.  Ditengah trend dunia menuju penggunaan kendaraan listrik secara massal dan Kebutuhan kita sebagai bangsa untuk menjadi Negara Industri Maju, maka memanfaatkan Kemajuan Teknologi Energi Nuklir menjadi suatu keharusan. 

 *Penulis: Dr Kurtubi - Anggota DPR RI 2014 - 2019 Fraksi Nasdem dan Direktur CEMES, Center for Energy and Mineral Economics Studies)*