Kebutuhan terhadap energi baru terbarukan adalah sesuatu yang niscaya. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menerapkan energi baru terbarukan dengan kapasitas produksi sebesar 23 persen hingga tahun 2025.
Kehadiran perusahaan-perusahaan yang punya komitmen serupa di Indonesia sudah semestinya dinilai sebagai faktor pendorong.
Sejak 2013 PT Jembo Energindo telah secara aktif memproduksi modul surya dan mengambil peran penting dalam upaya penerapan energi baru terbarukan di dalam negeri.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya pada energi baru terbarukan, Jembo Energindo selaku produsen modul surya berkomitmen menyediakan produk berkualitas yang digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk kebutuhan residensial, komersial maupun industrial.
Hal ini sejalan dengan Kementerian ESDM yang saat ini sedang menggodok peta jalan agar target bauran energi baru terbarukan tercapai di mana ke depannya pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia mampu mengurangi ketergantungan impor solar.
Tak dapat dipungkiri saat ini energi baru terbarukan memang menjadi topik penting masyarakat dunia mengingat kerusakan alam acapkali bermuara dari energi yang tidak ramah lingkungan.
]Jembo Energindo selaku pelaku industry energi baru terbarukan menyadari urgensi persoalan ini sehingga tak jarang turut serta aktif dalam mengkampanyekan energi baru terbarukan sebagai salah satu solusi masa depan.
Saat ini PT Jembo Energindo atau sering juga disebut Jembo PV telah memproduksi modul surya berkapasitas 50 Wp hingga 370 Wp dengan nilai efisiensi panel 19 persen. Adapun tipe panel yang diproduksi merupakan tipe Monocrystalline dan Polycrystalline.
Perseroan juga sudah memiliki sertifikat ISO 9001:2008 di mana system manajemen mutu di dalam aktivitas bisnis perusahaan diterapkan.
Berdasarkan Permen Perindustrian No.4, dalam rangka pemenuhan kebutuhan energi listrik dan pencapaian target energi baru terbarukan harus sesuai dengan kebijakan energi nasional yang mendorong pemanfaatan energi surya sebagai sumber listrik.
Senada dengan regulasi tersebut industry modul surya juga perlu mengatur Tingkat Komponen Dalam Negeri di mana komponen-komponen yang ada berasal dan dibuat di dalam negeri. Hal ini tak lain untuk memajukan perkembangan industry dalam negeri.
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Jembo PV kini mencapai lebih dari 45 persen. Ini artinya Jembo Energindo berkomitmen penuh untuk menjadi yang terdepan dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan dalam negeri. Jembo Energindo saat ini memiliki kapasitas produksi mencapai 60 MWp per tahun dan akan terus meningkatkan kapasitas produksi untuk melayani kebutuhan tenaga surya di pasar Indonesia maupun global.
Pada tahun 2020 ini, perseroan menerapkan teknologi automasi dengan system manufaktur terkini untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi. Untuk menjaga konsistensi pada proses produksi yang sehat dan ramah lingkungan, sejak 2014 Jembo Energindo sudah menerapkan Sistem Managemen Lingkungan serta Sistem Managemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Pada tahun yang sama Jembo Energindo juga dinyatakan layak untuk mendapatkan sertifikat ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007.
Jembo PV tak hanya digunakan oleh kontraktor PLTS dalam negeri, namun juga oleh konsumen luar negeri seperti di Spanyol, Belanda, Jerman, Australia, dll.
Dengan dukungan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu dan semangat menjadi solusi penuh bidang energi baru terbarukan, Jembo PV telah berkembang dan banyak mendapat kepercayaan dari pelanggan lokal maupun internasional.
Dalam satu kesempatan Presiden Joko Widodo pernah mengatakan jika ia akan mendorong pembangunan pembangkit listrik menggunakan bahan bakar yang bersumber dari energi baru terbarukan.
Menurutnya, tidak selamanya harus bergantung pada energi yang berasal dari sumber daya alam, minyak bumi atau batu bara. Sebab, cepat atau lambat sumber tersebut akan habis tak tersisa karena tidak bisa diperbarui. (GPN)
Baca Juga :