trustnews.id

Mengisi Kekosongan Pasar Gadai Dengan Inovasi dan Pelayanan
Ketua Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) Kepri, Iwan-Gunawan. (Foto idnnews)

TRUSTNEWS.ID - Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus menunjukkan eksistensinya dalam industri gadai, khususnya di Batam dan wilayah sekitarnya. Dalam wawancara khusus dengan Trustnews, Ketua PPGI Kepri, Iwan Gunawan, mengungkapkan bahwa karakteristik unik Batam membuat industri gadai di daerah ini lebih banyak berfokus pada sistem fidusia dibandingkan gadai konvensional seperti emas atau barang elektronik.

"Di Kepri, khususnya Batam, lebih dari 80% perusahaan gadai bergerak di bidang fidusia. Ini karena Batam memiliki status sebagai Free Trade Zone (FTZ), yang menyebabkan kendaraan bermotor yang keluar dari Batam harus membayar pajak. Hal ini membuat kendaraan jarang berpindah ke luar wilayah, sehingga skema fidusia lebih diminati," ujar Iwan.

Dalam empat tahun terakhir, industri gadai swasta di Kepri mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Iwan menyebutkan bahwa sejak berdirinya perusahaannya pada 2021 sebagai perusahaan gadai swasta keempat di Batam, jumlah perusahaan gadai swasta di Kepri kini telah meningkat menjadi 17 pada akhir 2024.

"Dulu perusahaan gadai swasta hanya terkonsentrasi di Kota Batam, tapi sekarang sudah berkembang ke Tanjung Pinang dan Karimun. Bahkan, kantor pusat beberapa perusahaan gadai kini tidak hanya di Batam, melainkan juga di kota-kota tersebut," tambahnya pria yang juga dikenal sebagai Juragan Gadai tersebut.

Keberadaan PPGI Kepri juga membantu menciptakan sinergi antara perusahaan gadai swasta dan BUMN. Menurut Iwan, perusahaan gadai swasta tidak bersaing langsung dengan BUMN dalam hal bunga pinjaman karena perusahaan BUMN memiliki likuiditas yang lebih kuat.

Sebagai gantinya, perusahaan gadai swasta berfokus pada peningkatan layanan, terutama dalam hal fleksibilitas waktu operasional. "Jika perusahaan gadai BUMN memiliki jam operasional terbatas dan tutup sekitar pukul 15.00 atau 17.00, kami mengisi kekosongan itu dengan membuka layanan hingga pukul 20.00 atau bahkan 21.00. Ini penting karena kebanyakan konsumen membutuhkan dana setelah jam kerja.

Mereka tidak mungkin menggadaikan barang di pagi hari karena harus bekerja, dan datang ke tempat gadai saat jam istirahat pun berisiko terlambat masuk kerja," jelas Iwan. Strategi ini terbukti efektif dalam menarik lebih banyak pelanggan, terutama kalangan pekerja dan mahasiswa yang membutuhkan fleksibilitas waktu dalam menggadaikan barang mereka.

Eksistensi PPGI Kepri tidak hanya berdampak pada pertumbuhan industri gadai, tetapi juga pada perekonomian daerah. Dengan semakin banyaknya perusahaan gadai swasta yang bermunculan, semakin banyak pula lapangan kerja yang tercipta, serta memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk mendapatkan pinjaman berbasis jaminan.