Martapura, InfoPublik - Sektor pertanian dan ketahanan pangan merupakan sektor vital dan menjadi tumpuan masa depan Indonesia. Tak terkecuali Daerah lumbung padi Kalimantan Selatan yakni Kabupten Banjar.
Hal tersebut terungkap pada Rapat Koordinasi Rutin Mingguan Lingkup Pemerintah Kabupaten Banjar di Aula Mahligai Sultan Adam Martapura, yang dipimpin langsung Bupati Banjar H Khalilurrahman, Selasa (6/10/2020) pagi.
Bupati Banjar H Khalilurrahman mengungkapkan semakin berkurangnya jumlah petani akan berdampak pada jumlah produksi padi, walaupun hasil pertanian tahun ini di Kabupaten Banjar bagus.
Dikesempatannya Guru Khalil sapaan akrab Bupati Banjar itu, menceritakan disaat Ia di Kelurahan Keraton dan Pasayangan, melihat lahan pertanian baik tetapi tidak tanami.
"Saya tanyakan pada masyarakat sekitar, ternyata lahan tani tersebut jadi tidak ditanami ada banyak jawaban, ada petaninya yang sudah pindah dan ada yang petaninya sudah tua,"jelas dia.
Melihat realita tersebut, Bupati Banjar memberikan arahan pada dinas terkait untuk melakukan startegi agar menghidupkan gairah petani milenial dengan pendekatan yang baik.
Jika dimanfaatkan oleh anak muda lahan tani ini, tidak ada pengangguran anak muda di Kabupaten Banjar ini. Seperti halnya di Thailand mayoritas petaninya anak muda, jika di tempat kita anak mudanya ingin necis (bergaya) terus.
Padahal Ia optimis jika petani milenial dapat meningkatkan produksi pertanian dan ekonomi. "Karena sektor pertanian ini sangat potensial dan menjanjikan," kata Bupati Banjar H Khalilurrahman, yang dulu waktu mudanya pernah bertani. (MC Kominfo Banjar/Prsoke/mey)