Beragam cara ditempuh PLN menjaga listrik tetap terang selama pandemi dan PSBB. Aktivitas pun jadi nyaman.
PT PLN Unit Distribusi Jakarta Raya berkomitmen menjaga pasokan listrik di DKI Jakarta selama pandemi Covid-19 ataupun selama Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB) berlangsung. Meski untuk itu beragam cara ditempuh agar konsumen tetap nyaman walaupun beraktivitas dalam rumah.
“Ada banyak dinamika yang terjadi di masa awal pandemi. Petugas bagian pencatatan meter mengalami kesulitan, mulai dari kompleks perumahan yang di portal hingga penolakan untuk masuk ke rumah,”
ujar General Manager PLN Disjaya, Doddy B. Pangaribuan menjawab TrustNews.Doddy memaparkan, PLN memahami dalam kondisi pandemi Covid-19 dan adanya kebijakan Work from Home (WfH), kehadiran listrik menjadi sangat penting bagi masyarakat. Apalagi semua aktifitas dilakukan di rumah mulai dari bekerja hingga aktivitas sekolah dan perkuliahan dengan sistim pembelajaran online.
“PLN memahami dinamika masyarakat yang berubah, dimana segala sesuatunya dilakukan di rumah mulai dari bekerja, sekolah hingga kuliah. Ini butuh kehadiran listrik yang stabil dan upaya pemutusan penularan virus Covid-19 dapat berjalan,” ucapnya.
Menghadapi situasi tersebut, PLN menyediakan layanan baca meter mandiri untuk pelanggan pascabayar. Pelanggan melaporkan angka stand meter melalui aplikasi WhatsApp dengan mengirimkan identitas pelanggan dan foto angka stand meter.
Bahkan, PLN pun meluncurkan aplikasi ‘New PLN’Mobile’, yang menurut Doddy, memberikan kemudahan bagi pelanggan, tak hanya dalam urusan tagihan listrik saja. Tapi juga pembayaran listrik, pembelian token, memberikan pengaduan, hingga pemasangan baru.
“Kami memberikan opsi konsumen mencatat sendiri kWh meter dan mengirimkannya melalui WhatsApp, mulai Bulan Juni pencatatan meter sudah kembali normal, petugas sudah mencatat ke rumah pelanggan. Di aplikasi New PLN Mobile ada fitur swacam yang memudahkan pelanggan untuk membaca meteran. Prinsip kami itu listrik tetap menyala, konsumen tetap nyaman dan tidak ada pihak yang dirugikan,” tegasnya.
Tak hanya itu saja, Doddy memaparkan, dalam upaya meringankan beban masyarakat menghadapi pandemi Covid-19, PLN membebaskan pembayaran listrik bagi 24 juta pelanggan dengan daya 450 Volt Ampere (VA) dan memberikan diskon 50% bagi 7 juta pelanggan dengan daya 900 VA bersubsidi.
“Sampai hari ini untuk 450VA itu free dan 900VA subsidi masih diskon 50%. Kita juga kasih diskon bagi yang pasang baru dari 450-5500 VA itu dari bulan Juli sampai September. Untuk UMKM, kita kasih diskon 75% untuk tambah daya sampai dengan 16.000 VA. Ini wujud konkret dan kepedulian PLN,” jelasnya.
Di sisi lain, pandemi Covid-19 dengan kebijakan WfH dan PSBB, lanjut Doddy, menyebabkan kenaikan pada konsumsi listrik rumah tangga hingga 5,7% sampai bulan Oktober dibanding tahun lalu. Sementara di sektor lain mengalami penurunan, contohnya perkantoran turun hingga 13,6% sampai Bulan Oktober (YoY), kantor pemerintahan turun hingga 6,9% dan industri turun hingga -13,8%.
“Konsumsi listrik sektor rumah tangga mengalami kenaikan, sementara sektor bisnis dan perkantoran itu termasuk di tempat hiburan dan lain-lain mengalami penurunan cukup banyak. Secara akumulatif hingga Oktober 2020 penjualan listriknegatif sampai -4,95%. Ini sesuatu yang luar biasa dibandingkan sebelum Covid,” paparnya.
Sebagai informasi, DKI Jakarta memiliki 4,5 juta pelanggan yang dilayani oleh 16 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) dan satu Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D). Jumlah personel yang siaga untuk menjaga keandalan kelistrikan Jakarta yaitu 2.337 orang didukung dengan peralatan seperti kabel bergerak sebanyak tujuh unit gardu bergerak sebanyak 23 unit, mobil deteksi tujuh unit, dan Uninterruptible Power Supply (UPS) 41 unit.
“PLN Unit Distribusi Jakarta Raya merupakan unit yang paling strategis karena menyokong ibukota negara. Karena strategis, kita harus handal dan tidak boleh ada istilah padam. Kalau padam, secepat mungkin bisa kembali dipulihkan dan meminimalisir adanya gangguan yang menyebabkan terjadinya pemadaman,” pungkasnya. (TN)