Prof Rokhmin: Kemajuan dan Kemakmuran Bangsa ditentukan oleh Ekonomi Berbasis Inovasi
Indramayu - Universitas Wilarodra (Unwir) Indramayu Jawa Barat menggelar kuliah umum “Peningatan Peran dan Kontribusi dalam Pembangunan Bangsa” menghadirkan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Prof. Rokhmin Dahuri di Kampus Unwil Jalan Juwanda, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (17/6/2021).
Pada kesempatan tersebut, Prof Rokhmin yang juga guru besar IPB tersebut menjabarkan sejumlah persoalan bangsa Indonesia dan peluang Indonesia menjadi negara maju, adil, makmur dan berdaulat yakni dengan memanfaatkan potensi kekayaan alam dari sektor kelautan dan perikanan.
Menurut Prof Rokhmin, bangsa yang maju, makmur, dan berdaulat adalah mereka yang memiliki sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang mampu menguasai, menghasilkan, dan menerapkan hasil riset (inovasi IPTEKS) dalam segenap aspek kehidupan bangsanya.
“Sayangnya, hampir semua indikator yang terkait dengan dengan kapasitas IPTEK, Riset, Inovasi, dan Kualitas SDM kita bangsa Indonesia, itu masih rendah (tertinggal),” ujar Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu.
”Perguruan tinggi (kampus) memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Dan Kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa ditentukan oleh ekonomi berbasis inovasi,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Prof Rokhmin mendorong kampus Unwir terus menginisiasi pengembangan riset dan inovasi dalam berbagai hal dengan berbagai cara yakni diantaranya untuk tidak takut gagal. “Kegagalan harus jadi pelajaran untuk perbaikan melakukan inovasi ke depan karena inovasi tidak akan terjadi, tanpa risiko,” katanya.
Terobosan (inovasi) lanjut Prof. Rokhmin tidak akan terjadi bila organisasi baik pemerintah, swasta, industri, koperasi, lembaga pendidikan, dan lain-lain terus bermain aman (comfort zone). “Civitas academika harus diyakinkan bahwa kegagalan adalah bagian dari eksperimen yang harus dilalui, demi inovasi,” terangnya.
Ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan menegaskan bahwa perlu sumber daya, waktu, dan tempat berinovasi yang mencukupi dan tepat, serta SDM yang memiliki semangat (kekuatan) ‘growth mindset’.
“Setiap Civitas Academica Unwir perlu belajar dari realitas kehidupan di luar kampus yakni pemerintahan, industri (swasta), masyarakat, dan Perguruan Tinggi lain di dalam maupun luar negeri, terutama tentang kebutuhan IPTEK (inovasi),” tegasnya.