MENILIK EKSISTENSI DAN TANTANGAN PDAB TIRTA UTAMA
Perusahan Daerah Air Bersih (PDAB) Tirta Utama, bergerak di bidang pelayanan air bersih atau air curah. Pelanggannya merupakan gabungan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di wilayah Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes dan Kota Madya (Kodya) Tegal.
Untuk semantara ini, pelayanannya masih menangani Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang cakupannya di wilayah regional. SPAM adalah suatu sistem yang mengurusi proses penyediaan air minum mulai dari perencanaan sumber air baku (kualitas & kuantitas), transmisi air baku dari intake (sumber air baku) ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan teknologi Instalasi Pengolahan Air/ IPA yang efektif dari segi performance dan biaya.
Ada tiga unit layanan SPAM yang dimiliki Tirta Utama. Pertama, SPAM Regional Bregas, melayani Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal dan Kota Tegal. SPAM Regional Bregas mengadopsi sistem lama yang dikembangkan sejak tahun 1992. Terpasang untuk sistem 950 liter per detik. Satu liter per detik maksimal 80 sampai 100 sambungan rumah.
Kedua, SPAM Regional Keburejo, fokus pelayanannya di wilayah Kebumen dan Purworejo. SPAM ini sudah memperoleh bantuan dari pemerintah sehingga untuk sementara mampu menghasilkan air bersih sekitar 350 liter per detik dari rencananya 600 liter per detik. Rencananya, dari 600 liter per detik, dialirkan ke Kabupaten Kebumen 400 liter perdetik untuk 32.000 sambungan rumah dan Kabupaten Purworejo 200 liter perdetik untuk 16.000 sambungan rumah.
Dan ketiga SPAM Regional Petanglong, melayani Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang dan Kota Pemalang. SPAM Petanglong dibangun dengan memanfaatkan dua sumber air baku yakni Bendungan Jambangan dan Kaliboyo. Target pelayanan dari sistem Bendungan Jambangan sebesar 400 liter per detik dengan rincian Kabupaten Pekalongan 200 liter per detik, Batang 50 liter per detik, dan Kota Pekalongan 150 liter per detik. Dibagi untuk 32 ribu sam- bungan rumah di tiga daerah ini.
Inilah mengapa Tirta Utama, sampai saat ini hanya melayani SPAM regional dan hanya menyuplai ke PDAM kota. Untuk urusan di hilir, merupakan tanggungjawab PDAM kota. Misalnya, untuk SPAM Bregas, Tirta Utama hanya mensuplai 80%, sisanya yang 20% disiapkan PDAM. Sehingga dengan demikian ketergantungan PDAM kepada Tirta Utama masih sangat tinggi. Hampir 100 persen.
Namun demikian, Tirta Utama belum puas untuk memberikan pelayanan. Banyak perencanaan-perencanaan ke depan yang akan dikembangkan dalam upayanya menyalurkan air bersih. Rencananya, hingga tahun 2040, Tirta Utama bakal menyiapkan 10 SPAM Regional. Harapannya semua target ini bisa terealisasi. Hal ini penting terutama untuk menghubungkan kebutuhan air bersih di seluruh kabupaten dan kota di wilayah Jawa Tengah.
Namun untuk mewujudkan itu memang bukan perkara mudah. Persoalan klasik yang paling besar dihadapi, lagi-lagi menyangkut masalah pendanaan. Apalagi, dalam kondisi COVID 19, konsentrasi pendanaan pemerintah masih bertumpu dalam hal memperkecil penularan COVID 19.
Memang, sebagai korporasi Tirta Utama dituntut lebih kreatif dalam hal meningkatkan pendanaannya. Artinya tidak hanya mengandalkan pemerintah. Hanya saja, kendalanya ketika bermanuver, jika berhubungan dengan masyarakat, terutama soal penyesuaian tarif, dirasakan agak sulit. Sehingga alternatif lain dalam upaya pengadaan dana, Tirta Utama berinisiatif masuk ke sektor industri melalui kerjasama, terutama untuk bisa menyuntikkan dana subsidi.
Selain dilema persoalan dana, Tirta Utama saat ini juga tengah dirundung dilema menyangkut penurunan tanah di wilayah Pekalongan Jawa Tengah, yang per tahunnya mencapai enam sentimeter. Fenomena yang terjadi di wilayah Pantai Utara tersebut ditengarai karena di wilayah Kota Pekalongan merupakan jenis tanah endapan yang usianya tergolong masih muda.
Di sisi lain pemanfaatan air tanah di wilayah tersebut juga sangat tinggi. Pengambilan air tanah, menyebabkan terjadi lubang di bawahnya, lubang itu kemudian dilakukan pemampatan, lubang tertutup tapi terjadi penurunan tanah, karena dalamnya kosong. Jadi bisa karena itu, bisa juga karena aktivitas-aktivitas ekonomi yang membebani tanah. Karena itu, Tirta Utama diminta untuk konsentrasi di Kota Pekalongan melalui support air bersih melalui SPAM regional.
Kesadaran masyarakat disana sudah sangat tinggi untuk bisa memahami risiko pemanfaatan air tanah, untuk kemudian beralih memanfaatan air bersih melalui SPAM regional. (TN)