Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pakuan Kota terus berupaya memaksimalkan pelayanan mereka kepada konsumen. Kualitas air yang diproduksi benar-benar dijaga optimal. Bahkan, beragam persoalan yang sempat mengemuka, satu per satu mulai dibenahi.
Perusahaan peninggalan Pemerintah Belanda yang sudah eksis sejak tahun 1918 tersebut, kini juga tengah ancang-ancang untuk membuat ‘gebrakan baru’ melalui program air siap minum atau konsumsi yang bakal merek kedepankan.
Beragam persiapan tengah dilakukan. Tapi sayangya, konsumen belum memberi- kan respon positif akan hal ini. Maklum, ada konsekuensi yang harus ditanggung pelangggan, terutama soal kenaikan biaya tagihan yang bakal dibebankan kepada pelanggan. Tapi mereka akan tetap berjalan dengan perlahan-lahan mengedukasi pelanggan atas niatan tersebut.
“Untuk air siap minum kita akan fokus dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan. Masyarakat kita belum mau mem- beli kualitas air yang bagus dengan tambahan biaya. Padahal, guna mewujudkan air siap minum ini harus ada tambahan investasi,” ungkap Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira kepa- da Trustnews.
Sebenarnya, lanjut Rino, biaya yang dibebankan kepada pelanggan tidak begitu besar. Kalau dihitung-hitung air siap minum itu cuma dibandrol dengan kisaran harga Rp 6700 per 100 liter air. Artinya rata-rata hanya dinaikkan sekitar Rp 2000 dari tagihan yang dibebankan setiap bulannya. “Ini jauh lebih murah ketimbang membeli air kemasan kan? Tapi ya mau bagaimana lagi. Mungkin harus kita edukasi lagi lebih mendalam ke konsumen agar lebih mudah diterima,” Harap Rino.
Diakuinya, sejumlah upaya telah dipersiapkan untuk bisa meloloskan program air siap minum tersebut. Satu di antaranya dengan pembangunan Water Treatment Plant (WTP) pada tahun ini. WTP merupakan sistem atau sarana yang berfungsi untuk mengolah air dari kualitaas air baku (influent) terkontaminasi untuk mendapatkan perawatan kualitas air yang diinginkan sesuai standar mutu atau siap untuk dikonsumsi. Kapasitasnya mampu menampung sekitar 50-100 liter air per detik.
Selama ini, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor mengandalkan WTP terbesar mereka, yakni ‘Dekeng,’ yang mampu memproduksi air bersih sekitar 1800 liter/detik. Fungsinya hampir 97% mengcover kebutuhan untuk pelanggan di kota Bogor.
“Untuk sementara, WTP baru tersebut diprioritaskan untuk menjawab persoalan, terutama adanya sejumlah titik lokasi pelanggan yang tekanan airnya belum sesuai harapan,” timpal Rino lagi.
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor sudah mempersiapkan tim khusus yang bertugas memperhatikan betul kualitas air yang mereka produksi. Tim ini juga bertugas untuk memberi masukan terkait kendala atau kekurangan yang terjadi di lapangan, seperti terjadi kebocoran pipa atau adanya indikasi masuknya bakteri ke dalam pipa. Tim inilah yang mengkaji secara mendalam dan disampaikan kepada atasan untuk dicarikan solusi terbaiknya.
“Tim ini juga bertugas untuk mendukung kegiatan uji sampling yang dilakukan setiap tiga kali sehari. Sehingga kualitas air yag keluar dari pabrik benar-benar disesuaikan sesuai Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes), ” ungkapnya.
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor juga membangun reservoir (penampungan air) baru sebagai tambahan untuk mendukung fasilitas yang sudah ada. Kehadiran reservoir bukan hanya semata-mata hanya pelengkap
Strategi yang dikembangkan untuk ini adalah untuk mengantisipasi penggunaan air bersih secara bersamaan oleh konsumen. Pasalnya, sebanyak 95% pelanggan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang kegiatan kesehariannya sangat ditunjang dengan penggunaan air bersih.
Hampir semua kegiatannya dilakukan secara bersamaan, mulai dari memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah mandi pagi dan sore. “Kalau tidak dilayani maksimal, tentu akan menganggu proses kegiatan tersebut. Makanya kita antisipasi dengan kehadiran reservoir ini,” tambah Rino Indira.
Sejauh ini, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor memiliki sejumlah reservoir, mulai yang dari kapasitasnya 50 meter persegi, 100 meter persegi , 1500 meter persegi, 3000 meter persegi hingga 12.000 meter per segi. Kesemuanya dihadirkan demi menjaga kuantitas dan kualitas air sesuai harapan yang dinginkan pelanggan. (TN)