OJK Regional IV DORONG PEMULIHAN EKONOMI JAWA TIMUR
Vaksinasi dan ketaatan terhadap protokol kesehatan menjadi kunci pemulihan ekonomi khususnya Jawa Timur. Sinergi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Industri Jasa Keuangan (IJK) mengantisipasi tekanan perekonomian akibat pandemi dengan memberi ragam fasilitas.
Indonesia sempat membuat dunia tercengang dengan begitu cepatnya angka penularan kasus Covid-19.
Merujuk data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), positivity rate harian Covid-19 per Jumat 29 Oktober 2021 mencapai 0,42%. Posisi angka ini terus turun di bawah standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO) yakni di bawah 5%. Tercatat angka ini menurun drastis dari puncak tertinggi yakni pada 22 Juni 2021 dimana positivity rate mencapai 51,62%.
Sementara, cakupan vaksinasi total (1, 2, dan 3) telah menembus 19 juta lebih dosis atau tepatnya 190.872.116 suntikan. Khusus Jawa Timur, cakupan vaksinasi dosis 1 di provinsi Jawa Timur, per 10 Oktober 2021, telah mencapai 52,48 persen. Angka ini setara dengan 16,7 juta peserta vaksin dari target yang ditetapkan sebanyak 31,83 juta orang. Sementara untuk vaksinasi dosis 2 telah tercapai 27,35 persen dari target.
Program vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan menjadi kunci kebangkitan ekonomi Indonesia di kuartal II-2021 melejit hingga 7,07 persen secara tahunan (year on year/yoy). Capaian ini merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 17 tahun yang lalu.
OJK Kantor Regional 4 Jatim, Bambang Mukti Riyadi, mengamini vaksinasi merupakan kunci kebangkitan ekonomi.
"Ada dua faktor kunci pemulihan ekonomi Indonesia, pertama penerapan protokol kesehatan dan adanya PPKM. Kedua, upaya percepatan vaksinasi. Itu menjadi kunci untuk kita bisa melangkah kepada upaya pemulihan ekonomi yang lebih sustainable," ujar Bambang menjawab TrustNews.
Industri Jasa Keuangan (IJK) bersama Kementerian Kesehataan, menurutnya, menyalurkan vaksinasi kepada 10 juta masyarakat hingga akhir Desember 2021. Dari jumlah tersebut, OJK Jatim mendapat tugas menyalurkan 1 juta vaksin.
"Di Jawa Timur ini kita punya target kurang lebih 1 juta vaksin sampai dengan akhir Desember 2021," katanya.
Dia pun menjelaskan, kelompok pertama yang di vaksin diberikan kepada IJK di Jawa Timur dengan total 3.000 suntikan pada 12 April 2021. Tujuannya, agar industri jasa keuangan dapat berperan secara optimal pada upaya pemulihan ekonomi nasional.
"Kita vaksinasi dulu semua pelaku industri jasa keuangan. Karena mereka garda terdepan. Kalau mereka nggak bisa jalan, terus kasus di industri jasa keuangan masih tinggi otomatis akan menghambat pelayanan dan menghambat recovery perekonomian," ujarnya.
"Vaksinasi ini diberikan kepada insan IJK, yang meliputi perbankan, pasar modal dan industri keuangan non-bank (IKNB),"jelasnya.
Setelah itu, lanjutnya, dilakukan vaksinasi untuk masyarakat umum di seluruh Jatim. Vaksinasi ini hasil kolaborasi OJK, Bank Indonesia, IJK dan perbankan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan Daerah Jawa Timur (FK-LJKD Jatim).
Imbas positif dari upaya penanganan pandemi sekarang adalah mulai menggeliatnya kembali sektor-sektor lain terutama sektor usaha dan sektor pengolahan yang menjadi sektor kunci dalam pemulihan ekonomi seperti pertanian, perdagangan, industri pengolahan dan ekspor. Potensi normalisasi ekspor cukup besar dengan keberhasilan penanganan pandemi sekaligus mulai pulihnya permintaan di negara tujuan ekspor utama, yaitu Tiongkok dan Amerika.
"Geliat ekspor Jatim merupakan cermin optimisme ke depan. Dengan penanganan pandemi yang semakin membaik, terbuka peluang pulihnya sektor-sektor lainnya. Terutama yang mengandalkan rantai pasokan dan permintaan domestik," imbuhnya.
Dia menyebutkan, bahwa percepatan vaksinasi sebagai salah satu upaya penanganan Covid-19 telah berdampak pada sektor ekonomi di Jatim, dimana sektor-sektor kunci seperti perdagangan, industri pengolahan dan ekspor mulai kembali menggeliat dan memberikan optimisme. ]
Saat ekspor Jatim mengalami penurunan, OJK bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan IJK memberi kemudahan pembukaan rekening koran kepada pelaku pedagang antar pulau.
"Kemudian kita lihat sektor mana yang menjadi percepatan, di Jatim ini utamanya industri pengolahan, pedagang besar dan eceran. Pada kelompok ini kita fasilitasi terus," ujarnya.
"Kami juga lihat UMKM perlu dibantu dengan program restrukturisasi agar bisa cepat bangkit. Semua sektor yang bisa mempercepat pemulihan ekonomi kita fasilitasi dengan tujuan ekspor bisa kembali meningkat, UMKM bangkit, korporasi bangkit, permintaan masyarakat meningkat dan ekonomi kembali bergerak," pungkasnya. (TN)