TRUSTNEWS.ID,. – Upaya pemerintah dalam melakukan percepatan transisi energi menuju sumber energi bersih dan berkelanjutan tidak bisa dilepaskan dari peran penting Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Institusi yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, ini melayani kebutuhan stakeholder yang bergerak dalam usaha bidang ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan dan konservasi energi khususnya pelayanan survei dan pemetaan, layanan audit energi, layanan konsultasi, Laboratorium pengujian, serta sertifikasi produk.
Untuk layanan survey, BBSP KEBTKE menyediakan jasa survey dan pemetaan serta Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Desain (DED) untuk pembangkit listrik hydro, surya, wind dan biomassa.
Selain itu BBSP KEBTKE juga menyediakan layanan laboratorium pengujian teknis untuk bioenergi, ketenagalistrikan, uji kinerja/efisiensi piranti rumah tangga pemanfaat tenaga listrik. Laboratorium pengujian BBSP KEBTKE telah terakreditasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) LP-1520-IDN yang menunjukkan bahwa laboratorium pengujian BBSP KEBTKE secara konsisten menerapkan SNI ISO/ IEC 17025:2017.
Tak hanya sampai disitu, BBSP KEBTKE juga menyediakan layanan konversi motor
BBM menjadi motor listrik. Bengkel konversi motor Listrik BBSP KEBTKE tersebut telah tersertifikasi oleh Kementerian Perhubungan sebagai bengkel resmi Tipe A.
Peran penting BBSP KEBTKE dalam konversi motor BBM menjadi motor listrik
dilandaskan pada upaya pemerintah yang gencar mendorong penggunaan kendaraan listrik. Targetnya adalah mencapai populasi 2,2 juta kendaraan listrik roda empat dan 13 juta unit roda dua pada tahun 2030 serta dapat menghemat devisa negara hingga 1,8 miliar dollar AS dan mampu menurunkan emisi karbon sebesar 1,1 juta ton.
Langkah ini diambil untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada energi fosil.
Saat ini 87% kendaraan di Indonesia masih bergantung pada energi fosil terutama BBM
khususnya solar dan bensin, yang sebagian besar masih diimpor.
Sebagaimana diketahui, pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai
(Battery Electric Vehicle/BEV) sejauh ini mengacu pada Permenperin No. 6/2022.
Peraturan Menteri tersebut mengatur peta jalan sekaligus spesifikasi dan formulasi perhitungan TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri.
Secara kuantitatif, dalam Peta Jalan tersebut, pemerintah mematok target produksi
BEV roda empat atau lebih mencapai 400 ribu unit pada 2025, 600 ribu unit pada 2030,
dan 1 juta unit pada 2035. Saat bersamaan produksi roda dua dan tiga berteknologi
listrik mencapai 6 juta unit pada 2025, 9 juta unit pada 2030, dan 12 juta unit pada 2035.
Harris, Kepala Balai BBSP KEBTKE, mengatakan, untuk mempercepat Program Konversi Motor Listrik, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah
mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2023 sebagai penyempurnaan regulasi terkait pemberian bantuan pemerintah.
"Pemerintah sudah menyediakan Rp10 juta kepada masyarakat yang mengkonversi
sepeda motornya dari penggerak motor bakar menjadi sepeda motor listrik berbasis baterai," ujar Harris kepada TrustNews.
Harris tak memungkiri program konversi memiliki banyak tantangan, terutama dalam membangun ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Hal terkecil dalam KBLBB yakni keberadaan bengkel konversi motor roda dua yang belum tersebar keberadaannya. Saat ini total bengkel konversi ada 39 bengkel yang terdiri dari tipe A berjumlah 6 bengkel salah satunya adalah BBSP KEBTKE dan tipe B berjumlah 33 bengkel. Bengkel tipe A dan B keduanya bisa melakukan kegiatan konversi.
"Kita sering mendengar keluhan sulitnya mencari bengkel kendaraan motor Listrik baik baru maupun konversi. Keluhan ini kita tanggapi dengan melakukan pelatihan teknisi motor listrik (montir). Mereka dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan dalam merawat, memperbaiki, dan mengelola motor listrik di bengkel-bengkel
konversi yang tersertifikasi," ujarnya.