Harap-harap Cemas. Mungkin inilah gambaran yang mewakili ketika kita mau tahu seperti apa langkah Bank tabungan Negara Wilayah Jawa Tengah menghadapi situasi Pandemi Covid 19.
Ada optimisme yang kuat, tapi masih diselimuti bayang-bayang kewaspadaan. Optimis situasi ekonomi di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Tengah karena tren pandemi semakin buyar.
Harus waspada, khawatir situasi akan beralih ke awal pandemi lantaran munculnya varian baru Covid 19. Namun demikian, target harus dikejar dari awal tahun untuk menjaga sustainable growth bisnis dan kontribusi dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
“Kita juga berharap di awal 2022 ada semacam percepatan untuk vaksin booster. Sehingga teman-teman yang mengejar target di lapangan secara langsung jadilebih nyaman. Termasuk mitra-mitra kita. Kita kan fokus di segmen perumahan sekitar. 85 persen,” ungkap Roni Subagio, Kepala BTN Kanwil VI Jawa Tengah Yogyakarta kepada Trustnews.
BTN Kanwil VI membidik prioritas untuk men-support pembangunan di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, khususnya di sektor perumahan. Langkah ini sesuai dengan visinya, yakni menjadi The best mortgage bank in Southeast Asia.
"Bank BTN fokus pada sektor perumahan karena peralihan badan pengelolaan KPR subsidi bisa berjalan dari awal tahun, sebagai upaya meningkatkan market share sektor perumahan termasuk perumahan non subsidi," ungkap Roni Subagio.
Harapannya, sejumlah pembangunan kawasan industri di wilayah Jawa Tengah, seperti Kawasan Industri Kendal, Kawasan Industri Cilacap dan Kawasan Industri Batang, benar-benar bisa terealisasi di tahun 2022 atau 2023. Jika ini benar-benar terwujud, selain mampu memudahkan BTN Kanwil VI meraih target terutama di sektor perumahan, situasi ini juga menunjukkan bahwa kondisi perekonomian di Indonesia, khususnya Jawa Tengah sudah mulai bangkit seperti sedia kala. (TN)