Jakarta, 23 Februari 2022 - Pembangunan lintasan balap internasional Jakarta E Prix 2022 hari ini mencatatkan progres deviasi positif sebesar 11% dari target 17%, atau sebesar 28% dari keseluruhan pembangunan sirkuit yang direncanakan selesai bulan April mendatang. Pekerjaan yang dilakukan 24 jam non-stop meski hujan turun ini menggerakkan 565 pekerja harian dan 65 alat berat untuk menggarap lahan seluas 3,34 hektar, yang terbagi dalam 5 zona ini dapat diselesaikan tepat waktu. Hal tersebut disampaikan oleh Jakpro bersama dengan Organizing Committee (OC) Formula E World Championship 2022 bersama media hari ini di lokasi pembangunan sirkuit.
Ketua OC Ahmad Sahroni menjelaskan bahwa proses pembangunan infrastruktur dan komersial arena Formula E ini sudah berjalan sangat baik dan sesuai rencana dan standar yang telah ditetapkan oleh FIA dan FEO. Beliau juga menegaskan bahwa sejauh ini, pemerintah baik di pusat maupun daerah terus memberikan dukungan yang maksimal, sehingga bisa dipastikan bahwa venue tersebut akan selesai pembangunannya secara tepat waktu.
“Kami ingin menyampaikan bahwa progres pembangunan infrastruktur dan komersial atas sirkuit dan arena Formula E ini sedang terus dilakukan dan sudah berjalan sesuai rencana. Perlu diketahui juga bahwa FEO pada dua minggu lalu telah berkunjung, dan mereka sangat puas dengan progres yang kami capai. Kami juga ingin menjadikan Jakarta E-Prix ini beda dengan E-Prix di kota lain, di mana ada unsur budaya nasional yang diangkat. Selain itu, kami juga ingin menyampaikan terima kasih pada pemerintah baik di pusat maupun daerah yang telah mensupport kami secara penuh sehingga kami juga merasa sangat terbantu dalam prosesnya,” ujar Sahroni dalam keterangannya di lokasi kegiatan.
Sahroni menambahkan bahwa track dari Formula E ini akan terus dipertahankan meski eventnya telah berakhir. Dengan begitu, tambahnya, Ancol bisa menjadi hub atau pusat pengembangan autosport Indonesia.
“Perlu diketahui bahwa lintasan balap yang dibangun untuk Formula E ini akan terus dipertahankan meski acaranya sudah selesai. Tujuannya adalah agar bisa terus digunakan oleh para peminat otomotif maupun masyarakat pada umumnya. Selain itu, track ini juga bisa menjadi pusat pengembangan autosport di Indonesia,” tambahnya.
Ditemui di tempat yang sama, Dirut PT Jakpro Widi Amanasto menjelaskan bahwa lintasan balap dari Formula E selama ini pembangunannya diawasi secara ketat oleh FEO. Ia turut memastikan bahwa lintasan yang sudah dibangun akan terus dipelihara oleh PT Jakpro, dan bekerjasama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan pihak pengelola Ancol. Pengelolaan jangka panjang ini bisa mendatangkan manfaat yang maksimal bagi masyarakat melalui berbagai acara sportainment yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
“Kemudian perlu diketahui juga bahwa pembangunan sirkuit Jakarta E Prix ini disupervisi atau diawasi secara ketat oleh pihak FEO nya langsung untuk memastikan sirkuit sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Sehingga jelas bahwa sirkuit ini nantinya sudah memenuhi standar internasional yang ada. Tentu juga dalam proses ini, dari awal hingga akhir, Jakpro akan selalu mendengarkan masukan dari rekan- rekan DPRD DKI Jakarta, pengamat, media, maupun masyarakat yang turut mengikuti perkembangan Formula E, dan kami akan menindaklanjuti berbagai masukan yang ada. Untuk ke depannya juga Jakpro akan bekerjasama dengan IMI maupun Ancol untuk membuat divisi track management sehingga track bisa dikelola dengan baik dan mendatangkan manfaat maksimal,” demikian Widi.
Organizing Committee (OC) Formula E World Championship 2022 hari ini bersama dengan media melihat langsung ke lokasi yang akan menjadi arena balap Formula E World Championship 2022 di Ancol, Jakarta Utara, DKI Jakarta. Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Ketua OC Ahmad Sahroni ini juga turut dihadiri oleh Ananda Mikola selaku Organizing Committee Formula E Jakarta, dan Widi Amanasto selaku Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda).
Ancol merupakan lokasi terpilih dari berbagai lokasi yang sudah dilakukan survey bersama panitia IMI, Jakpro dan FEO. Lokasi ini tidak serta merta langsung menjadi tujuan gelaran ini. Survey, study, due dilligence dan berbagai pertimbangan telah dilakukan sebelumnya. Desain lintasan spesifikasi ini pun dibuat secara khusus oleh FEO menyerupai kuda lumping, tarian tradisional dari Jawa Timur. Panel ahli FEO selalu memantau secara langsung melalui online, dan datang ke Jakarta sesuai dengan perkembangan progress sehingga dapat dipastikan bahwa pengerjaan ini berjalan dengan cepat sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan. Sebelumnya, Jakpro menyampaikan bahwa pekerjaan pembangunan sirkuit ini dilengkapi oleh digital control tower yang dilengkapi oleh CCTV di lokasi, sehingga perkembangan pekerjaan dapat dipantau secara live dan online 24 jam tanpa henti dan keputusan keputusan penting dapat segera di tindaklanjuti dan di eksekusi pada saat itu juga sehingga efektifitas pekerjaan sangat baik.