trustnews.id

Akselerasi Belanja APBN Terus Dukung Pemerataan Kesejahteraan  Masyarakat Jakarta
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID - Jakarta, 4 Agustus 2025 – Di tengah tensi geopolitik dan pasar global yang masih volatil, Jakarta mampu menjaga stabilitas ekonomi dengan tingkat inflasi yang relatif stabil di rentang target sasaran dan neraca perdagangan kumulatif yang tercatat surplus. Hal tersebut juga menjadi bukti bahwa APBN dan APBD Jakarta terus dikelola dengan hati-hati, namun tetap ekspansif untuk memperkuat fondasi ekonomi Jakarta dan Nasional. Akselerasi Belanja APBN menjadi salah satu instrumen penting untuk mendorong pergerakan ekonomi. Belanja Negara terus dioptimalkan perannya dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendukung program prioritas pemerintah sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung pemerataan kesejahteraan masyarakat Jakarta.

Kondisi makro ekonomi DKI Jakarta

Inflasi Juni 2025 tetap namun masih terkendali di rentang target sasaran sebesar 2,07% (yoy) akibat adanya kenaikan tarif air minum PAM. Sementara itu, secara bulanan (m-to-m), Jakarta mengalami inflasi 0,13% akibat kenaikan harga angkutan udara. Sampai dengan akhir Juni 2025, beberapa indikator pertumbuhan ekonomi di Jakarta menunjukkan perbaikan di tengah tingginya risiko global. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih berada di zona optimis pada level 144,5, lebih tinggi dibandingkan Nasional di level 117,8.

Kinerja APBN regional DKI Jakarta

Kinerja Pendapatan Negara dan Hibah APBN hingga akhir Juni 2025 mencapai Rp844,35 T atau 47,02% dari target, terdiri dari:

a. Penerimaan pajak pada bulan Juni 2025 mencapai Rp652,49T, 41,88% dari target dengan rincian PPh Non Migas mencapai Rp273,67 T, PPN Rp145,91 T, PPh Migas 9,09 T, serta PBB & Pajak Lainnya sebesar Rp213,22 T. Kinerja pajak pada bulan ini melanjutkan rebound (m-to-m) dan mengalami pembalikan tren yang mencerminkan sinyal positif pencapaian target penerimaan negara.

b. Penerimaan Kepabeanan dan Cukai hingga akhir Juni 2025 mencapai Rp10,60 T, 40,45% dari target APBN, tumbuh 7,73% (yoy). Kinerja Kepabeanan dan Cukai ditopang oleh akselerasi penerimaan Bea Masuk yang mencapai Rp10,29 T, tumbuh 9,23% (yoy) dan penerimaan Cukai mencapai Rp0,31 M.

c. Realisasi PNBP hingga akhir Juni 2025 tercapai sebesar Rp191,22 T atau 80,59% dari target APBN. Realisasi ini terdiri dari Penerimaan SDA Migas Rp47,12 T, Penerimaan SDA Non Migas Rp56,07 T, Penerimaan Laba BUMN Rp11,83 T, PNBP Lainnya Rp52,16 T, dan Penerimaan BLU Rp24,03 T.

Kinerja Belanja APBN hingga 30 Juni telah tersalurkan sebesar Rp857,28 T atau 46,40% dari pagu, naik 9,08% (yoy). Akseleraasi Belanja ini menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, dengan rincian Belanja sebagai berikut:

a. Belanja K/L mencapai Rp315,00 T, 40,85% dari Pagu, naik 18,18% (yoy), utamanya untuk Belanja Barang/Jasa dan Penyaluran Bansos. Realisasi terbesar pada bulan Juni menurut klasifikasi K/L yakni (1) Kementerian Pertahanan (Rp72,09 T), utamanya untuk Program Modernisasi Alutsista sebesar Rp55,50 T; (2) Kementerian Sosial (Rp41,44 T), utamanya untuk Program Perlindungan Sosial sebesar Rp41,19 T; dan (3) Kementerian Kesehatan (Rp31,03 T), utamanya untuk Program Pelayanan Kesehatan dan JKN sebesar Rp28,92 T.

b. Belanja Non K/L mencapai Rp531,87 T, 50,82% dari Pagu, naik 4,06% (yoy), utamanya untuk Pengelolaan Transaksi Khusus dengan output Kontribusi Jaminan Sosial dan Program Pengelolaan Subsidi seperti Subsidi Listrik, LPG, dan Pupuk.

c. Dukungan APBN kepada APBD melalui TKD hingga akhir Juni 2025 mencapai Rp10,41 T, berasal dari realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) mencapai Rp8,94 T, realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) mencapai Rp0,08 T, dan realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik mencapai Rp1,36 T.

Kinerja APBD Jakarta

Kinerja APBD DKI Jakarta hingga 30 Juni 2025 tercatat surplus, didorong oleh kinerja Pendapatan Daerah yang tumbuh positif 46,07% (yoy) dan kinerja Belanja Daerah yang naik 3,82% (yoy).

a. Pendapatan APBD Jakarta mencapai Rp41,07 T atau 50,25% dari target APBD. Pendapatan APBD naik terutama disebabkan kenaikan Pendapatan Transfer sebesar 61,72% (yoy) dan kenaikan PAD sebesar 38,84% (yoy).

b. Kinerja Belanja APBD Jakarta mencapai Rp25,53 T atau 30,88% dari target APBD. Belanja Daerah naik 3,82% (yoy) utamanya karena peningkatan Belanja Operasi pada Belanja Bantuan Sosial dan Belanja Barang dan Jasa.

c. Surplus APBD pada Juni 2025 mencapai Rp15,54 T, tumbuh 340,44 (yoy).

Kondisi perekonomian Jakarta hingga Juni 2025 tetap stabil dan resilien ditopang oleh inflasi yang terkendali dalam rentang target sasaran serta neraca perdagangan kumulatif yang mencatatkan surplus. Kondisi ini diperkuat dengan kinerja APBN yang terus diakselerasi, terutama untuk Belanja Negara yang bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Kinerja Pendapatan dan Belanja APBD Jakarta juga terus dikelola dengan maksimal untuk pembangunan dan stimulus perekonomian. Kolaborasi antara APBN dan APBD ini menjadi kunci dalam mendorong transformasi Jakarta sebagai Kota Global yang berdaya saing, melalui pembangunan infrastruktur modern, penguatan konektivitas, dan peningkatan kualitas layanan publik.