
TRUSTNEWS.ID - Stabilitas ekonomi Jakarta masih terjaga di tengah ketidakpastian gejolak ekonomi global. Hingga Agustus 2025, inflasi tetap terkendali, keyakinan konsumen tetap optimis, dan neraca perdagangan terus membaik secara tahunan.
Kondisi ini diperkuat dengan APBN dan APBD yang terus dikelola secara optimal untuk memperkuat ekonomi Jakarta dan nasional, salah satunya melalui akselerasi belanja APBN. Belanja negara ini terus dioptimalkan perannya dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendukung program prioritas pemerintah, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kondisi Ekonomi Makro & Kinerja APBN-APBD Jakarta hingga Agustus 2025
Inflasi
- Inflasi Agustus 2025 sedikit melandai namun tetap berada di rentang target sasaran, yakni 2,16% (yoy).
- Andil inflasi tertinggi berasal dari Air Minum PAM, Emas Perhiasan, dan Bawang Merah.
- Secara bulanan, Jakarta mengalami deflasi 0,05% akibat penurunan harga tomat, cabai rawit, dan bensin.
Keyakinan Konsumen
- Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih berada di zona optimis pada level 150,00.
- Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) berada di level 136,19.
- Indeks Ekspektasi Konsumen berada di level 163,81.
Kinerja Pendapatan APBN
Hingga akhir Agustus 2025, realisasi mencapai Rp1.144,87 T atau 63,10% dari target, dengan rincian:
- Penerimaan Pajak: Rp866,56 T (56,57% dari target)
- PPh Non Migas: Rp353,93 T
- PPN & PPnBM: Rp212,67 T
- PPh Migas: Rp8,77 T
- PBB & Pajak Lainnya: Rp291,18 T
- Kepabeanan & Cukai: Rp14,51 T (55,39% dari target)
- Bea Masuk: Rp14,08 T (55,29%)
- Cukai: Rp0,43 M (60,41%)
- Bea Keluar: Rp6,94 M (23,15%)
- PNBP: Rp262,24 T (102,44% dari target)
- SDA Migas: Rp65,01 T
- SDA Non Migas: Rp75,58 T
- Laba BUMN: Rp11,83 T
- PNBP Lainnya: Rp71,28 T
- BLU: Rp38,52 T
Kinerja Belanja APBN
Hingga 31 Agustus 2025, belanja tersalurkan Rp1.183,33 T atau 64,05% dari pagu, naik 9,87% (yoy).
- Belanja K/L: Rp393,90 T (51,08% dari pagu), naik 18,45% (yoy)
- Program Sembako: Rp8,19 T
- PKH: Rp5,35 T
- Alutsista Strategis: Rp8,13 T
- JKN/KIS: Rp4,12 T
- Belanja Non K/L: Rp610,68 T (58,35% dari pagu), naik 4,92% (yoy)
- Utamanya untuk subsidi listrik, LPG, dan pupuk.
- Transfer ke Daerah (TKD): Rp10,89 T (36,59% dari pagu), naik 29,73% (yoy)
- DAK Non Fisik: Rp245,15 M
- DAU: Rp30,08 M
- Hibah ke Daerah: Rp22,77 M
Kinerja APBD DKI Jakarta
Hingga 31 Agustus 2025, APBD mencatat surplus dengan rincian:
- Pendapatan: Rp54,46 T (66,63% dari target), naik 29,95% (yoy).
- Belanja: Rp35,07 T (42,43% dari target), naik 2,67% (yoy).
- Peningkatan terutama pada belanja barang/jasa, subsidi, hibah, dan bansos.
- Surplus: Rp19,38 T, tumbuh 150,32% (yoy).
Kondisi perekonomian Jakarta hingga Agustus 2025 tetap stabil dan resilien. Inflasi terkendali dalam rentang target sasaran, sementara masyarakat tetap optimis terhadap perekonomian.
Kinerja APBN yang terakselerasi, terutama dari sisi belanja negara, mencerminkan optimalisasi peran fiskal sebagai instrumen stimulus untuk memperkuat aktivitas ekonomi. Sementara itu, kinerja APBD DKI Jakarta menunjukkan kapasitas fiskal daerah yang membaik, didukung pendapatan kuat dan belanja yang terukur.
Kolaborasi APBN dan APBD mencerminkan keterpaduan fiskal pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mempercepat pemerataan pembangunan.