TRUSTNEWS.ID,. - PT Indra Karya (Persero) terus berbenah melakukan perubahan, hal itu terlihat dari pertumbuhan perusahaan yang terus meningkat setiap tahunnya. Adapun di 2024 ini, perseroan telah menyusun langkah-langkah strategis dalam upaya memperkuat pasar eksisting serta memperluas kesempatan untuk mengeksplor pasar baru maupun layanan baru. Ini dilakukan seiring dengan growth serta perkembangan perusahaan yang saat ini memiliki 3 lini bisnis utama yakni Engineering, Developer dan Industri. Sekaligus meningkatkan daya saing perusahaan menghadapi kompetisi usaha yang semakin masif.
Gok Ari Joso Simamora, Direktur Utama PT Indra Karya (Persero), mengatakan beberapa langkah perluasan jangkauan lini bisnis engineering untuk mulai menjangkau pasar sumber anggaran Non-APBN dan loan melalui pola kerjasama berkelanjutan maupun inisiasi kolaborasi antar holding BUMN maupun swasta.
“Peningkatan layanan eksisting dan eksplorasi layanan baru melalui investasi perangkat kerja baik hardware maupun software, peningkatan kompetensi personil khususnya tenaga ahli melalui sertifikasi profesi, optimasi asset dengan tetap mengedepankan prinsip PCV (Profitable, Cashable, Valuable) dalam perencanaannya serta BMWLS (Biaya Mutu Waktu Likuiditas Safety) dalam implementasinya,” ujar Gok Ari Joso Simamora kepada TrustNews.
Gok juga mengatakan, perkuatan lini bisnis tengah-hilir masih menjadi fokus perseroan untuk dapat dimaksimalkan potensi-potensi yang tersedia dari masing-masing wadah yang telah terbentuk.
Sebagai BUMN yang bergerak di layanan jasa konsultan yang diperluas, segmentasi pasar Indra Karya terdapat pada produk konstruksi dan turunannya seperti pengembangan di bidang energi, dan energi terbarukan serta pertambangan. Memiliki pengalaman lebih dari 60 tahun, Indra Karya telah berkontribusi lebih dari 60% pembangunan infrastruktur bendungan di Indonesia dengan kompetensi teknis jasa konsultansi Engineering di sektor sumber daya air, energi dan energi baru terbarukan serta minerba dan memiliki layanan laboratorium pengujian geoteknik terlengkap untuk memperkuat bidang sumber daya air.
“Pada lini bisnis tengah yakni Developer Keairan, inisiasi-inisiasi penyediaan air bersih kawasan hingga konsep pengembangan terintegrasi berlandaskan Asas Berkelanjutan dari Sustainability Development Goals (SDGs) terus diupayakan melalui kolaborasi yang telah terjalin dalam lingkungan BUMN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL),” paparnya.
Untuk lini bisnis Industri dilakukan upaya optimasi potensi melalui kerjasama pelaksanaan produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) baik dilakukan secara makloon maupun co-branding di luar rutinitas proses bisnis merek dagang Infresh sebagai produk utama. Adapun kerjasama lainnya berupa perluasan jangkauan distribusi dan diversifikasi pasar melalui sinergi dengan distributor untuk pasar BUMN dan usaha turunannya serta inisiasi untuk pasar F&B (food and beverage) sector HORECA (Hotel Restaurant Cafe).
“Keterlibatan perseroan dalam membentuk brand image antara lain aktif dalam kegiatan asosiasi perusahaan maupun profesional baik skala nasional maupun internasional, mengikuti pameran serta expo yang bersinggungan dengan lini bisnis perseroan, hingga kegiatan umum lainnya seperti kegiatan brand activation diikuti direct sales produk B2C, AMDK Infresh, dalam event skala kecil maupun menengah di area Jabodetabek,” terang Gok.
Menjadi perusahaan yang dititip kelola kepada Holding BUMN Danareksa melalui Surat Kuasa Khusus Pemegang Saham Kementerian BUMN Nomor SKK/117/ MBU/12/2021 yang di terbitkan pada tahun 2021 lalu, hampir keseluruhan model bisnis dan pengembangan Indra Karya telah dikordinasikan melalui Holding BUMN Danareksa. Selaras dengan hal tersebut, saat ini Indra Karya tengah menyiapkan ekspansi bisnis ke sektor Energi dan Energi Baru Terbarukan (EBT), Konsultansi di bidang manajemen audit seperti pelaksanaan audit tingkat komponen dalam negeri (TKDN), layanan sertifikasi sistem seperti standar pelayanan mutu, dan memperkuat layanan di bidang usaha Jasa Pertambangan.
Indra Karya juga melaksanakan perluasan bisnis ke mancanegara terbuka luas untuk pasar internasional untuk bekerja sama mencapai penguatan bisnis. Hal ini kami implementasikan pada salah satunya kehadiran kami di 10th World Water Forum 2024 pada 18 – 25 Mei 2024, yakni forum internasional terbesar di sektor air yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, di mana Indra Karya juga hadir untuk memperkenalkan bisnisnya.
“Penguatan layanan ini selaras dengan rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) dan juga anggaran dasar yang dimiliki oleh Indra Karya. Tentunya penguatan layanan ini akan terintegrasi dengan layanan lainnya, seperti Layanan Pengujian Laboratorium Geoteknik yang kami miliki, serta kompetensi teknis di bidang konsultansi manajemen,” pungkasnya.