trustnews.id

Bergerak Meningkatkan Hasil Produksi Petani
foto: Istimewa

Bergerak Meningkatkan Hasil Produksi Petani

BISNIS Sabtu, 16 April 2022 - 14:34 WIB TN

Kekisruhan seputar kedelai dan daging sapi akhir-akhir ini menambah deret panjang persoalan yang melilit pembangunan pertanian Indonesia.

Persoalan yang terkait dengan beras dan komoditas pangan lain sepertinya belum dapat tertangani dengan baik, dan sekarang ditambah lagi dengan persoalan kedelai dan daging sapi. Esok lusa persoalan lain akan muncul dan ironisnya lagi kita belum dapat menangani segala persoalan tersebut secara menyeluruh.

Penanganan yang dilakukan masih bersifat tambal sulam sehingga persoalan yang sama muncul lagi setiap tahunnya atau dalam selang waktu tertentu. Persoalan yang sering menyelimuti para petani inilah yang membangkitkan Koperasi Produsen Citra Kina Raya hadir di tengah-tengah petani. Mengusung filosofi jangka panjang untuk bisa meningkatkan kesejahteraan sosok para pekerja keras ini.

“Kami sangat menginginkan petani tidak hanya bisa memproduksi saja tetapi juga mampu mengolah hasil produksinya dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Sebab kampanye dan dukungan kami untuk peningkatan produksi dirasakan tidak efektif untuk mendongkrak kesejahteraan mereka. Makanya kita harus mengolah bersama-sama hasil produksi tersebut,” ujar Ketua Koperasi Produsen Citra Kina Raya, Kuswinaryo kepada Trustnews.

Koperasi Produsen Citra Kina Raya yang di-support penuh oleh 126 anggotanya ini, fokus pada pengembangan bisnis pada jenis-jenis beras khusus yang sangat laku di pasaran. Dahulu pernah berpijak pada jenis beras biasa, tapi sempat terkendala karena harga jualnya berbanding terbalik dengan biaya produksi.

Apalagi kapasitas mesin penggiling gabah menjadi beras hanya sekitar 1,2 ton per jam, dengan ongkos produksi Rp 250 per kilogram. Padahal pesaing-pesaing yang ada sudah memiliki mesin penggiling yang lebih besar.

“Maka dari itu petani harus mau bergabung untuk membuat semacam pabrik atau penggilingan yang lebih besar lagi. Karena dengan produksi massal itu bisa jadi murah. Dan bagaimana membuat itu, petaninya harus investasi,” katanya.

Melalui langkah bisnis yang dijalankan Koperasi Produsen Citra Kina Raya sudah mampu menyelesaikan persoalan harga gabah. Kalau pemerintah menghargai padi gabah petani Rp 4200 per kilogram, minimal di Koperasi Produsen Citra Kina Raya sudah mencapai angka Rp 5000. Bahkan meskipun sempat turun di harga Rp 3000, Koperasi Produsen Citra Kina Raya tetap konsisten di angka Rp 5000.

“Keuntungannya disini kita mengembangkan usaha beras, bisa menjadi solusi dalam menjaga kestabilan harga di tingkat petani,” ujar Kuswinaryo bangga. (TN)