Jakarta, 14 Juli 2022 – Sejak diluncurkannya program “Smallholder Inclusion for Better Livelihood & Empowerment” atau “Inklusi Petani untuk Kesejahteraan & Pemberdayaan yang Lebih Baik” atau yang disingkat dengan “SMILE” pada tahun 2020 lalu, program ini telah mendapatkan sejumlah pencapaian. Pencapaian tersebut meliputi partisipasi dari 698 petani plasma untuk program SMILE fase pertama, penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Inti Indosawit Subur, salah satu unit bisnis Asian Agri dengan masing-masing koperasi di Provinsi Sumatera Utara, Riau, dan Jambi serta audit dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Hari ini, SMILE merayakan 239 petani swadaya diKabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, yang telah lolos audit RSPO pada 18-21 April 2022 lalu, dengan hasil tanpa temuan. Sertifikat RSPO tersebut diserahkan oleh Bernard A. Riedo, Director of Sustainability and Stakeholder Relations Asian Agri, Bremen Yong, Director of Sustainability Apical, Maeda Yasuhiko, President Director of PT Kao Indonesia Chemicals, dan Guntur Cahyo Prabowo, Acting Head of Smallholders RSPO Indonesia, kepada Ketua Koperasi Konsumen Tebing Tinggi Pangkatan Sejahtera, Khairul Anam.
SMILE adalah program bersama antara Kao-Apical-Asian Agri; dengan kekuatan gabungan dari ketiga perusahaan, program ini telah membantu meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian petani dengan mengatasi hambatan yang dapat mempengaruhi produktivitas petani swadaya secara langsung, dengan berfokus pada penguatan praktik terbaik dan berkelanjutan serta tahan terhadap perubahan iklim.
“Industri kelapa sawit sangat penting bagi negara berkembang, termasuk juga Indonesia, karena membantu menciptakan lapangan kerja bagi 2,6 juta petani. Petani swadaya menyumbang sekitar 40% dari produksi minyak sawit di Indonesia dan kami berharap dengan adanya program SMILE, kami dapat terus meningkatkan kesejahteraan para petani swadaya. Kami sangat bangga dengan para petani mitra kami yang telah berhasil menyelesaikan audit RSPO dengan hasil tanpa temuan” kata Bernard A. Riedo, Director of Sustainability & Stakeholder Relations Asian Agri.
Sertifikat RSPO diserahkan kepada Ketua KUD Konsumen Tebing Tinggi Pangkatan Sejahtera, Khairul Anam oleh Bernard A. Riedo, Maeda Yasuhiko, dan Bremen Yong.
“Kami meluncurkan SMILE untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi yang dapat mempengaruhi mata pencaharian petani swadaya, dengan memberikan pelatihan dan lokakarya untuk meningkatkan pengetahuan teknis mereka, sehingga memungkinkan mereka dalammencapai sertifikasi RSPO untuk audit fase pertama melalui penerapan praktik manajemen terbaik. Kami bangga atas prestasi yang diraih para petani swadaya dan kami berharap mereka akan terus berkembang di masa depan” tambah Bremen Yong.
“Kami merasa terhormat menjadi bagian dari kegiatan sertifikasi ini, karena hal ini merupakan pencapaian yang menggembirakan bagi program SMILE. Melalui program ini, kami dapat membangun rantai pasokan yang berkelanjutan dengan meningkatkan keterampilan petani swadaya untuk mengadopsi praktik perkebunan terbaik untuk penghidupan yang lebih baik”, kata Maeda Yasuhiko.
Petani yang berada di bawah SMILE Fase Pertama akan menjalani audit utama RSPO pada Q3 di tahun 2022, sementara itu progres sertifikasi untuk para petani ini akan terus dipantau. Adapun persiapan yang sedang berlangsung saat ini adalah proses sertifikasi RSPO untuk para petani yang terdaftar di bawah Fase Kedua program SMILE.
Audit telah dilakukan oleh PT Mutuagung Lestari, sebuah organisasi yang terakreditasi internasional, dan mengikuti proses verifikasi yang ketat. Hal ini sejalan dengan Prinsip & Kriteria RSPO yang ketat untuk Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan.
Untuk mendapatkan sertifikasi RSPO, para petani terlebih dulu melewati proses audit yang meliputi nol deforestasi, pengelolaan limbah, dan perlindungan terhadap lahan gambut. Audit juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa praktik perkebunan yang dilakukan oleh petani adalah praktik terbaik yang berkelanjutan dan tahan terhadap perubahan iklim, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan para petani yang telah mengadopsi praktik manajemen terbaik untuk meningkatkan produktivitasmereka.
Mewakili Koperasi Konsumen Tebing Tinggi Pangkatan Sejahtera, Khairul Anam, selaku Ketua Koperasi sangat senang menerima sertifikat RSPO pertama dari program SMILE
“Dampak program ini sangat besar bagi kami para petani. Kami tidak hanya mendapatkan manfaat dalam mempelajari metode agrofarming yang tepat untuk mengelola perkebunan sawit, tapi kami juga mendapatkan peralatan tambahan selain premi yang diberikan. Dengan banyaknya manfaat dari program SMILE, kami berharap petani lainnya juga tertarik untuk mengikuti program ini”, kata Khairul.
Kao, Asian Agri, dan Apical secara reguler bekerja samadengan berbagai pemangku kepentingan, seperti organisasi non-pemerintah, organisasi nirlaba, dan tokoh-tokohmasyarakat untuk memastikan penyampaian pelatihan memiliki kualitas yang baik serta memastikan peralatan pelatihan memadai dan sesuai dengan praktik berkelanjutan untuk para petani.
##
Tentang Apical Group
Apical Group adalah pengolah minyak nabati terkemuka dengan jejak global yang berkembang. Proses pengolahan mid-stream yang terintegrasi secara vertikal dan dan pemrosesan hilir dengan nilai tambah menjadikan kami sebagai pemasok integral yang mendukung kebutuhan pangan, pakan ternak, dan bahan bakar yang dibutuhkan oleh setiap industri.
Hingga saat ini, dengan aset terintegrasi di lokasi yang strategis mencakup Indonesia, Cina, dan Spanyol, Apical mengoperasikan delapan kilang, empat pabrik oleokimia, empat pabrik biodiesel, dan tiga pabrik penghancur kernel. Melalui usaha patungan, Apical juga memiliki operasi pemrosesan dan distribusi di Brasil, Dubai, India, Myanmar, Pakistan, Filipina, Amerika Serikat dan Vietnam.
Pertumbuhan Apical dibangun di atas fondasi keberlanjutan dan transparan, serta dimotivasi oleh keyakinan kuat bahwa kami dapat membuat dampak yang lebih berarti bahkan saat kami terus mengembangkan bisnis kami dan memberikan solusi inovatif kepada pelanggan kami.
Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi www.apicalgroup.com.
Kebijakan Keberlanjutan Apical Group
Sejak peluncuran kebijakan keberlanjutan Apical di tahun 2014, Apical telah mencetak kemajuan pada perjalanan transformasinya dengan mengadopsi standar global dan praktik terbaik dalam kegiatan operasional, anak perusahaan, dan kemitraan dengan pemasok.
Sejak tahun 2010, Kilang Apical telah disertifikasi oleh International Sustainability and Carbon Certification (ISCC). Apical merupakan anggota dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sejak tahun 2010. Apical juga telah mencapai penelusuran penuh ke pabrik di tahun 2015 dan menargetkan penelusuran penuh ke perkebunan di tahun 2020.
Apical Group secara aktif mempromosikan perlindungan kawasan dengan Nilai Konservasi Tinggi (HVC), area Stok Karbon Tinggi (HCS), lahan gambut, dan menuju perkembangan sosial ekonomi yang positif. Apical Group bekerja sama dengan Earthworm Foundation, Proforest, dan Daemeter untuk mengintegrasikan transformasi rantai pasok, memastikan sumber yang bertanggungjawab, dan meningkatkan rantai pasok yang bekelanjutan. Sejak 2017, Apical telah menjadi mitra dari Tropical Forest Alliance 2020 (TFA 2020), sebuah lembaga kemitraan publik-swasta yang mempertemukan pemerintah, sektor privat, dan organisasi masyarakat sipil untuk mengurangi deforestasi yang diasosiasikan dengan sumber komoditas seperti minyak sawit, daging, kedelai, pulp, dan kertas.
Apical berkomitmen untuk pada sumber dan pengelolaan yang berkelanjutan sebagai dasar fundamental dari bisnisnya dalam menghasilkan produk bernilai tinggi untuk permintaan pasar global saat ini.
Tentang Asian Agri
Asian Agri adalah salah satu produsen minyak sawit terbesar di Indonesia. Didirikan pada 1979, perusahaan saat ini mengelola 100.000 hektar lahan perkebunan inti dan mempekerjakan lebih dari 20.000 orang. Sebagai pelopor program Perkebunan Inti Rakyat (PIR-Trans) yang digagas Pemerintah Indonesia, Asian Agri saat ini bekerja sama dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar perkebunan kelapa sawit petani plasma, dan bersama dengan petani swadaya mengelola lebih dari 41.000 hektar untuk meningkatkan kehidupan para petani.
Menerapkan kebijakan "tanpa bakar" yang ketat sejak 1994 dan praktik terbaik dalam pengelolaan perkebunan berkelanjutan, Asian Agri telah membantu mitra petaninya meningkatkan produktivitas, hasil panen, dan mengawasi rantai pasokan, sambil membantu mereka memperoleh sertifikasi. Asian Agri juga mengoperasikan pabrik berteknologi tinggi dan memanfaatkan energi secara efisien dan optimal, yang juga meminimalkan efek dari emisi gas rumah kaca.
Asian Agri (PT Inti Indosawit Subur) adalah anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sejak 2006. Lebih dari 86% perkebunan yang dimilikinya di Provinsi Sumatera Utara, Riau dan Jambi, dan 100% perkebunan petani plasma mitra di Riau and Jambi telah bersertifikat RSPO. Semua perkebunan yang dimiliki perusahaan maupun milik petani plasma mitra Asian Agri telah bersertifikat ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) sejak 2014. Pada tahun 2019, perusahaan juga mendapatkan sertifikasi 100% ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).
Kegiatan operasional perusahaan juga bersertifikasi ISO 14001, sedangkan Learning Institute dan Pusat Pembibitan Asian Agri di Riau, Indonesia, keduanya bersertifikat ISO 9001. Laboratorium Asian Agri di Pusat Penelitian dan Pengembangan di Tebing Tinggi diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional di bawah ILAC Mutual Recognition Arrangement (ILAC MRA).
Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi website Asian Agri: https://www.asianagri.com/en/
Pertanyaan media dapat disampaikan ke :
Corporate Communications Apical Group
Atau melalui email ke : [email protected]
Corporate Communications Asian Agri