TrustNews.Id - Guna memenuhi kebutuhan air bersih di Kabupaten Cilacap yang terus meningkat setiap tahun, baik rumah tangga maupun industri. Perusahan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Wijaya membangun instalasi pengolahan air (IPA) Kecamatan Kesugihan dengan kapasitas 400 m3 per jam atau sekitar 110 liter per detik.
Bambang Yulianto, Direktur Utama Perumdam Tirta Wijaya, menjelaskan, pembangunan IPA hasil kerja dengan PT Nindya Tirta Unggul merupakan bagian dari upaya meningkatkan layanan kepada masyarakat. Kerjasama ini dilaksanakan dalam bentuk Build Opreate Transfer (BOT), di mana PT. Nindya Tirta Unggul mendanai pembangunan peningkatan infrastruktur IPA Kesugihan berikut kelengkapannya senilai ± Rp55 miliar.
"Kebutuhan air bersih cukup tinggi dan terus meningkat, baik rumah tangga maupun industri. Padahal, pendanaan dari Perumdam Tirta Wijaya Kabupaten Cilacap terbatas. Karena itu, kami menggandeng investor, terutama dalam membangun instalasi pengolahan air (IPA) dengan kapasitas 400 meter kubik per jam di Kesugihan," papar Bambang Yulianto menjawab TrustNews.
"Harapan kami, pelayanan air bersih di Cilacap dapat semakin terlayani dengan baik," tambahnya.
Diakuinya, pelayanan air di Kabupaten Cilcap yang mempunyai wilayah cukup luas dan sebagian adalah daerah pantai tidaklah mudah dan menjadi tantangan tersendiri yang dihadapi Perumdam Tirta Wijaya.
Terkait kondisi geografis, kata Bambang, pihaknya memiliki solusi dengan meningkatkan kapasitas pengolahan serta perpompaan. Sedangkan yang terkait ketersediaan air baku, solusinya adalah dengan menambah lokasi pengambilan air baku di beberapa titik.
Upaya memberikan pelayanan terbaik, menurutnya, sebagai perusahaan milik Pemkab Cilacap, selain mengejar bisnis agar terus bertumbuh, perusahaan juga tetap berupaya untuk melalukan layanan publik atau sosial. Dengan proporsi usaha yakni 50 persen untuk mengincar laba dan 50 persen tetap memberikan layanan pu blik atau sosial kepada masyarakat Kabupaten Cilacap.
"Kalau yang profit, kami fokus ke sejumlah industri seperti Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Pelindo III Tanjung Intan, PLTU Karangkandri, PLTU Bunton dan PT DUS," ujarnya.
Sedangkan layanan sosial, menurutnya, Perudam Tirta Wijaya selalu mengikuti program hibah air bersih untuk masyarakat berpengehasilan rendah (MBR) sejak tahun 2010 sampai dengan saat ini.
Mengacu pada hasil kinerja 2020 lalu, menurutnya, Perumdam Tirta Wijaya menorehkan angka yang selalu di atas target yang ditetapkan. Misalnya untuk rasio tarif rata-rata terhadap biaya dasar secara persentase realisasinya mencapai 126,34 persen, dari target 125,96 persen.
Untuk jangka waktu penagihan piutang dari target 35 hari, realisasinya 32 hari. Laba BUMD ini juga melampaui target dengan realisasi Rp30 miliar dari target Rp29 miliar. Sedangkan realisasi investasi pada 2020 mencapai Rp32,6 miliar dari target Rp32,4 miliar. Adapun saldo kas tahun 2020 sebesar Rp49 miliar dari target Rp44 miliar.
"Mengacu ke auditor BPKP, kami masuk ke kategori sehat. Lalu terkait dengan kontribusi yang kami setor ke Pemda sekitar 55 persen dan trendnya censerung naik. 2023 nanti kami alokasikan sekitar Rp23 miliar ke Pemda," pungkasnya.
(tn/san)