TRUSTNEWS.ID,. - Di Kabupaten Grobogan, ada satu nama yang sibuk jungkir balik untuk memastikan air bersih bukan cuma angan-angan Myra Heltyani, Direktur Perumdam Purwa Tirta Dharma. Wilayah yang terkenal dengan Waduk Kedungombo ini punya sejarah panjang soal tantangan air bersih. Meski dikelilingi sumber air, distribusinya sering kali penuh drama.
Grobogan adalah kabupaten dengan wilayah luas, tapi juga dihantui masalah klasik, daerah yang sulit akses air bersih. Ini terutama terasa di musim kemarau, di mana sumur-sumur warga tiba-tiba "hidup segan mati tak mau," dan masyarakat harus ekstra usaha buat mendapatkan air. Dengan kondisi tersebut, Perumdam Purwa Tirta Dharma di bawah kepemimpinan Myra Heltyani, berusaha menjadi jembatan antara kebutuhan masyarakat dan ketersediaan air bersih.
Visi mereka sederhana tapi berat: air sehat untuk semua. Mungkin terdengar "di luar nalar" menyediakan air minum berkualitas melalui pengelolaan sumber daya air baku, pengolahan, dan distribusi yang efisien, dengan kolaborasi strategis bersama penyedia air lainnya.
"Operasional perusahaan berpegang pada prinsip Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas dan Keterjangkauan (K4) dengan tujuan meningkatkan kesehatan pelanggan, kesejahteraan karyawan, serta kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)," ujar Myra Heltyani kepada TrustNews.
Begitu juga dengan misi perusahaan sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Misi ini mencakup menjaga keberlanjutan sumber air baku, mengoptimalkan sumber daya, menyempurnakan tata kelola perusahaan dan meningkatkan kompetensi karyawan.
"Perusahaan juga menekankan pentingnya memperluas cakupan layanan serta menjaga keberlanjutan finansial demi mendukung PAD," ungkapnya. Harapan Myra Heltyani untuk masa depan bersifat realistis sekaligus aspiratif.
“Kami ingin melayani kebutuhan air bersih masyarakat Grobogan dengan lebih baik, sambil terus meningkatkan kesejahteraan karyawan,” ujarnya.
"Dengan perluasan jangkauan layanan dan dampak yang semakin mendalam, Perumdam Purwa Tirta Dharma muncul sebagai model utilitas air daerah, mengelola keseimbangan antara pelayanan publik, keberlanjutan, dan keberhasilan ekonomi," pungkasnya. (TN)