trustnews.id

Tak Kenal, Maka Tak Sayang Mengenal Lebih Dekat Sesba BPPSDMP
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID,. - Dalam dunia pertanian yang penuh tantangan, Siti Munifah muncul sebagai sosok yang menggabungkan kelembutan dan keberanian. Sebagai Sesban BPPSDMP (Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian), Munifah menjelaskan perannya dengan analogi yang menarik: “Saya adalah ibu rumah tangga dalam Badan ini. Sama seperti seorang ibu rumah tangga yang mengatur segala sesuatunya, saya juga mengemban beragam peran, mulai dari babysitter hingga stylish.” 

Munifah mengungkapkan betapa pentingnya peran dan fungsi Sesban BPPSDMP. Dia bertanggung jawab atas perencanaan anggaran, pemetaan anggaran, dan pelaksanaannya, termasuk menegakkan tata kelola yang efisien dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan pertanian. 

Selain itu, Sesban juga terlibat dalam berkonsultasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mencari peluang pinjaman, hibah, atau bantuan dari luar negeri. Kolaborasi dengan negara seperti Korea Selatan menjadi salah satu contohnya, dengan tujuan memaksimalkan penggunaan dana anggaran yang terbatas. Munifah menyatakan, “Kami siap melibatkan semua pihak agar segala persiapan dapat berjalan dengan sempurna, termasuk membahas peluang pinjaman luar negeri dengan Bappenas.” 

Dalam konteks perencanaan nasional untuk sektor pertanian, Munifah menyoroti pentingnya proses cascading, yaitu penjabaran dan penyelarasan Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama (IKU), dan/atau target IKU secara vertikal, memperhatikan tugas dan tanggung jawab setiap jabatan. Hal ini sangat relevan dengan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) untuk pertanian, di mana Sesban BPPSDMP memiliki tanggung jawab terhadap empat program pendidikan dan pelatihan vokasi yang menjadi prioritas nasional.

Munifah juga mencatat pentingnya penumbuhan generasi milenial dalam SDM pertanian, sejalan dengan program yang ditekankan oleh Menteri Pertanian. Selain itu, akses terhadap Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga menjadi fokus dalam upaya pengembangan usaha pertanian. Munifah menegaskan bahwa programprogram ini harus diawasi dengan cermat agar berhasil. 

Ketika menghadapi penurunan anggaran, Munifah menegaskan pentingnya tetap menjalankan rencana kerja yang telah ditetapkan dan mencapai prestasi yang diharapkan. Dalam situasi tersebut, inovasi dan kerjasama dengan lembaga dalam dan luar menjadi kunci. Kerjasama dengan dunia usaha dan industri menjadi contohnya, yang melibatkan praktek siswa dan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari upaya membangun jaringan kerja yang kuat. 

Munifah menekankan bahwa pembangunan SDM bukanlah proses instan yang bisa berhenti di tengah jalan. Terutama dalam era perkembangan teknologi informasi seperti sekarang, BPPSDMP harus mengadopsi pembelajaran berbasis teknologi (blended learning) untuk melatih 13 juta orang yang mengikuti pelatihan online. Dia menjelaskan contoh pelatihan yang dilakukan secara online dengan praktek offline oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di berbagai daerah. Misalnya, di Lampung Tengah, diterapkan konsep smart farming yang berbasis teknologi, sehingga irigasi tanaman dapat dilakukan dengan mudah menggunakan smartphone. Selain itu, terdapat juga kolaborasi dengan Korea Selatan dalam membangun 14 unit smart greenhouse dan pemanfaatan teknologi lainnya.

Pelatihan menjadi hal yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kemampuan SDM, dan kemajuan teknologi mempermudah pelaksanaannya. Munifah menekankan bahwa kita tidak boleh berharap menjadi manusia unggul jika berpikir segala sesuatu dapat terjadi dengan instan. Proses pembangunan SDM harus dilakukan secara berkelanjutan. 

Dalam perjalanan karirnya sebagai Sesban BPPSDMP, Siti Munifah telah menunjukkan bagaimana peran seorang “ibu rumah tangga” dalam institusi ini dapat mengatur dan mengembangkan sumber daya manusia pertanian dengan penuh dedikasi. Dalam upaya menjaga harmoni antara peran tradisional dan kekuatan profesional, Munifah terus berupaya menginspirasi dan memotivasi untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan dalam sektor pertanian.