TRUSTNEWS.ID - Peningkatan layanan dan penetrasi ke segmen ritel. Tetap fokus pada segmen UMKM.Pemerintah juga terus mengakselerasi berbagai langkah dukungan bagi para pelaku ekonomi agar segera pulih dari dampak pandemi Covid-19 melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2022. Di tahun 2022, Pemerintah menargetkan Penyaluran KUR sebesar Rp. 373 Triliun yang akan disalurkan oleh perbankan.
PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo yang merupakan Anggota Holding Asuransi dan Penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG) juga mendukung pemulihan ekonomi melalui program Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Penjaminan Kredit Modal Kerja (KMK) dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Askrindo berperan dalam membantu akses permodalan UMKM ke perbankan untuk mendapatkan fasilitas KUR dan fasilitas KMK PEN serta menjamin risiko gagal bayar atas kredit yang akan disalurkan perbankan ke UMKM. Besarnya penyerapan diberbagai sektor menjadi indikasi semakin kuatnya pemulihan daya beli masyarakat serta gerak perekonomian yang semakin membaik.
"Penunjukkan Askrindo sebagai perusahaan penjamin KUR serta penyaluran Kredit Program PEN dari Pemerintah merupakan bentuk nyata Askrindo untuk mendukung pertumbuhan serta keberlangsungan UMKM di Indonesia," ujar Heri Rahmat Fatagar, Pemimpin Cabang Askrindo Lampung kepada TRUSTNEWS.
Fokus usaha Askrindo pada segmen UMKM tidak pernah bergeser sejak perusahaan ini didirikan 51 tahun lalu. Peran Askrindo mendukung program kebijakan Pemerintah tidak berubah sejak berdirinya perusahaan sampai saat ini.
Ini sejalan dengan Misi Askrindo, yakni menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko yang mendukung pembangunan ekonomi nasional, terutama program Pemerintah dalam pengembangan UMKMK dan usaha korporasi lainnya.
Selain itu, lanjutnya, Askrindo juga telah menjalankan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan BUMN (Program TJSL BUMN) yang mendukung pemberdayaan UMKM skala mikro dan menengah di daerah.
"Diharapkan dengan dukungan ini merupakan bukti dan kontribusi nyata Askrindo dalam mendukung UMKM," tegasnya.
Sejalan dengan hal tersebut, kinerja Penjaminan KUR PT Askrindo pun turut mengalami peningkatan. Sejak Januari-Mei 2022, PT Askrindo berhasil merealisasikan Penjaminan KUR sebesar Rp 62,6 triliun atau 33,5% dari total target Penjaminan KUR Askrindo tahun 2022 sebesar 186,5 triliun dengan jumlah UMKM selama Januari-Mei 2022 sebanyak 1.346.897 debitur.
"Askrindo juga berhasil merealisasikan Penjaminan KMK PEN sepanjang 2020 – 2021 sebesar Rp. 20,9 Triliun dengan jumlah UMKM sebanyak 34.005 debitur," ungkapnya.
Baginya, secara bisnis, UMKM adalah lini usaha ritel, dimana bidang usahanya berfokus pada penjualan kepada end user berupa konsumen. Tentunya salah satu lini usaha Askrindo pada pemberdayaan UMKM, maka secara tidak langsung juga mendorong serta menyasar bidang usaha ritel.
"Target pasar ritel sendiri salah satunya menjaga kontinuitas UMKM di Indonesia. UMKM memiliki peranan yang penting, karena mampu bertahan dalam kondisi ekonomi apapun, termasuk pada saat terjadi krisis. Sehingga dengan UMKM yang sehat diharapkan mampu berdaya saing dan mampu bertahan dalam kondisi apapun," urainya.
Dirinya melihat pandemi Covid-19 secara tidak langsung menjadikan Askrindo untuk melakukan implementasi teknologi dalam setiap proses akseptasi untuk meminimalisir tatap muka yang perlu dilakukan dengan pihak mitra/ nasabah.
"Penggunaan Aplikasi DigiAsk dalam proses penerbitan Polis Kecelakaan Diri (Personal Accident) diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan lini bisnis Asum di Askrindo," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, bertepatan dengan hari jadi ke 51, April lalu, Askrindo meluncurkan Aplikasi DigiAsk 4.0. Peluncuran aplikasi DigiAsk 4.0 juga menandai hasil transformasi di bidang IT dalam rangka peningkatan pelayanan dan penetrasi ke segmen ritel melalui aplikasi digital.
Menurutnya, fokus usaha Askrindo pada segmen UMKM tidak pernah bergeser sejak perusahaan ini didirikan 51 tahun lalu. Peran Askrindo mendukung program kebijakan Pemerintah tidak berubah sejak berdirinya perusahaan sampai saat ini.
"Kalaupun berubah adalah bagaimana cara Askrindo melayani nasabah dengan adanya kemajuan di bidang IT dan Komunikasi," ungkapnya.
"Dukungan pengembangan sistem operasional Penjaminan KUR melalui pemanfaatan teknologi host to host untuk klaim dan subrogasi online. Serta berperan dalam pengembangan dan pendampingan UMKM yang melibatkan pemangku kebijakan serta bank penyalur dengan tujuan terciptanya pelaku usaha UMKM yang sehat dan kuat," pungkasnya. (tn/san)