trustnews.id

Dorong Ekosistem UMKM Go Global, BNI Andalkan Alokasi KUR Rp 36,5 Triliun
Dok, BNI - Foto: Presiden Joko Widodo (keempat kanan), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (keenam kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (paling kanan), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (ketiga kanan), Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (kedua kanan), Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto (tengah), Dirjend Perkebunan Andi Nur Alam Syah (kelima kanan), dan Direktur Utama PT. Corin Mulia Gemilang Jemmy Eka Putra (ketujuh kanan) dalam acara BNI dan Kementan meluncurkan program Taksi Alsintan di Jawa Timur, Senin (22/8/2022).

TRUSTNEWS.ID,. GRESIK – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mendapat mandat untuk mengalokasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp36,5 triliun di tahun ini dengan fokus pada sektor produksi berupa support membentuk ekosistem Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Go Global yang sebagian besar diakuisisi secara klaster.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, BNI sebagai bank milik negara berupaya mendorong ekosistem UMKM Go Global dengan melakukan penyaluran kredit secara klister. Terlebih, strategi ini tergolong efektif untuk mendorong percepatan penyaluran KUR yang berkualitas sejak 2017.

“Hingga akhir 2022 kemarin, strategi klaster masih secara konsisten dilakukan BNI dan hasilnya penyaluran yang masif dan berkualitas. Tahun ini, KUR akan tetap kami dorong untuk dapat terus membantu UMKM naik kelas sekaligus mendorong Go Global,” ujar Okki.

Okki mengungkapkan, BNI saat ini fokus pada pembentukan ekosistem UMKM Go Global melalui klaster-klaster baru yang salah satunya pembiayaan taksi alat dan mesin pertanian (alsintan), perkebunan, perikanan, pasar, ekonomi kreatif, hingga kerajinan.

BNI pun telah mempersiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan serapan klaster dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan memperkuat sinergi dengan stakeholder terkait.

Okki menambahkan, penyaluran KUR secara klaster di BNI mayoritas berada di sektor produksi utamanya pertanian sebagai wujud mendorong ketahanan pangan nasional. BNI fokus menggarap delapan klaster unggulan pertanian sesuai arahan kementerian BUMN.  Selain itu, BNI juga telah menginisiasi penyaluran digitalisasi ekosistem KUR secara klaster. 

Menurut Okki, hal tersebut membuat BNI lebih mudah melakukan akuisisi potensi bisnis dalam suatu klaster yang bukan hanya kredit namun juga Dana Pihak Ketiga (DPK), transaksi, dan sebagainya. Dari tahun ke tahun, porsi penyaluran secara klaster BNI meningkat dengan kualitas yang terjaga. 

“Ke depan kami harapkan nilai baki kredit, dana masyarakat, hingga transaksi tersebut terus meningkat, sehingga sejalan dengan arahan pemerintah untuk memperkuat dan mendukung klaster-klaster bisnis UMKM,” sebutnya.

(san)