trustnews.id

Menambang Emas Hijaukan Banyuwangi
istimewa

Menambang Emas Hijaukan Banyuwangi

NASIONAL Kamis, 09 Februari 2023 - 11:06 WIB TN

PT Bumi Suksesindo (BSI) menutup tahun 2022 dengan meraih penghargaan Pusaka Lingkungan Terbina Utama dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Penghargaan ini menjadi bukti BSI dalam pengelolaan lingkungan.

 

Iwa Mulyawan, Government Relations BSI, mengatakan BSI menerapkan Konsep Green Mining, yaitu konsep penambangan ramah lingkungan dengan mengimplementasikan kaidah pertambangan yang baik dan mempertimbangkan aspek sosial maupun lingkungan.

 

"Guna mengimbangi intensitas penambangan, program tanggung jawab terhadap lingkungan pun secara progresif dilakukan, mulai dari pemantauan dan pengelolaan lingkungan, pemulihan, hingga perbaikan kondisi lahan dengan proses rehabilitasi dan reklamasi," ujar Iwa Mulyawan kepada TrustNews.

 

"BSI melakukan kegiatan reklamasi progresif. Reklamasi dimulai segera setelah semua bagian lahan dimanfaatkan tanpa menunggu seluruh lahan selesai ditambang," tambahnya.

 

Dia menyebut program Reklamasi yang dijalankan perusahaan. Pada 2021, misalnya. BSI melakukan rehabilitasi di lahan seluas 1,77 Ha, sesuai dengan target Rencana Reklamasi PT Bumi Suksesindo tahap kedua (periode 2020-2024) yang disetujui pemerintah. Total lahan yang direhabilitasi BSI dari 2016–2021 mencapai 63,35 ha.

 

Kegiatan ini dilakukan diantaranya untuk mengendalikan erosi dan sedimentasi, memperbaiki produktivitas lahan dan kestabilan lereng, juga penanaman cover crop atau tanaman penutup di tanggul-tanggul jalan dan lereng timbunan top soil atau tanah pucuk," ujarnya.

 

Program berikutnya, Lahan Kompen[1]sasi. Dijelaskannya sebagai pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk lokasi Tambang Emas Tujuh Bukit, BSI juga mempunyai kewajiban menyerahkan lahan kompensasi dalam wujud clear and clean dan sudah direboisasi. Operasi BSI menggunakan kawasan hutan seluas 992 hektar, maka lakom yang harus diserahkan secara ber[1]tahap adalah seluas 1.984 hektar.

 

"BSI secara resmi sudah menyerahkan lahan kompensasi dari Bondowoso dan Sukabumi seluas 1.173,24 hektar. Angka ini adalah lahan kompensasi (lakom) terluas yang pernah diserahkan oleh swasta kepada pemerintah. Rencananya, sisa lahan yang menjadi kewajiban BSI akan diselesaikan prosesnya pada 2022," jelasnya.

 

Termasuk juga Pengelolaan Air, ditegaskannya, BSI tidak menggunakan air tanah, recycle, overflow menggunakan compliance yang sangat ketat sebelum dilepaskan ke sungai dengan kualitas sesuai standar.

 

"BSI membangun 6 dam dengan ukuran dan daya muat yang berbeda-beda, untuk mendukung kegiatan proses pelindian di heap leach dengan menggunakan air hujan," ungkapnya.

 

Bahkan Flora dan Fauna pun menjadi perhatian. Dijelaskannya, BSI melakukan pemantauan flora setiap enam bulan di lima lokasi yang mewakili habitat 129 spesies tumbuhan. 325 jenis flora dan 190 jenis fauna masih ditemukan di hutan Tujuh Bukit, termasuk Elang Jawa yang sangat langka dan dilindungi. "Pemantauan flora dan fauna dilaporkan secara triwulan ke Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur," ujarnya. Kondisi lingkungan di sekitar area Tambang Emas Tujuh Bukit dalam kondisi baik. Sebagian besar area tambang masih berfungsi sebagai hutan konservasi karena Tambang Emas Tujuh Bukit hanya membuka area yang diperlukan. Berdasarkan survei awal hingga pemantauan rutin ekologi flora, kondisi hutan terhitung baik.

 

Berdasarkan Survei Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, tercatat ada lebih dari 190 jenis satwa liar terestrial yang terdiri atas 102 jenis burung, 29 jenis mamalia, 30 jenis reptil dan 9 jenis amfibi. Dari total jenis satwa liar yang ada terdapat 30 jenis yang dilindungi oleh pemerintah; empat di antaranya adalah jenis yang terancam punah menurut IUCN. Keberadaan spesies burung seperti elang jawa (Nisaetus bartelsi), merak hijau (Pavo muticus), dan kelompok burung rangkong (Bucerotidae) menjadi catatan penting perannya sebagai indikator lingkungan.

 

Menurutnya, terus berupaya untuk dapat berkontribusi dalam pengurangan emisi dalam kegiatan operasinya. Pada Bulan Desember tahun 2021, PT BSI baru saja melakukan penandatanganan MOU dengan PLN, dan mendapatkan sertifikat energy terbarukan, yang menggunakan energi terbarukan untuk memasok kebutuhan listrik dan mendukung pengembangan proyek tembaga di Banyuwangi. Ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menjalankan sustainable development, dengan tetap mengedepankan keberlanjutan lingkungan.

 

"BSI akan tetap melaksanakan kegiatan pertambangan yang berwawasan lingkungan, dengan tetap mematuhi regulasi yang ada, untuk tetap menjaga kondisi lingkungan sekitar area operasi yang terjaga dengan baik. Tetap melakukan pemantauan lingkungan secara berkala dan melaporkannya kepada dinas yang terkait sebagai bentuk kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik," pungkasnya.