trustnews.id

Munculnya Perumahan Baru di Pekalongan  Berkah Tersendiri untuk Tirta Kajen
istimewa

“Pekalongan saat ini isunya sangat tinggi, kita lihat pada situasi hujan di wilayah pesisir, banjir luar biasa. Dari situ mulai banyak tumbuh perumahan, dari sini kami optimis mampu meningkatkan cakupan layanan. Kedua dengan luasnya jaringan perpipaan kami optimis memiliki peluang besar menambah sambungan, bermunculan komplek perumahan baru menjadi peluang besar,” Direktur Perumda Tirta Kajen Nur Wachid kepada TrustNews melalui sesi wawancara khusus.

Menurut Wachid, pihaknya masih mempu-nyai potensi untuk meningkatkan jumlah lokasi distribusi layanan air minum hingga mencapai enam kecamatan lagi, seiring dengan kemampuan manajemen dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kami rencanakan sambungan rumah (SR) sebesar 2500. Di sisi lain, kami juga berupaya melakukan penekanan kebocoran antara 2-4%, ketiga peningkatan pendapatan, yang hasil akhirnya meningkatkan laba di antara 10-15%,” tegasnya meyakinkan.

Terhitung mulai dari tahun 2019, Perumda Air Minum Tirta Kajen hanya melayani 11 kecamatan saja, lalu berturut-turut mulai tahun 2020, 2021 hingga 2022 menjadi masing-masing 12 dan 13 kecamatan. Penambahan dua kecamatan dimaksud yaitu Kecamatan Karangdadap dan Buaran.

Berikut ini beberapa nama kecamatan yang telah terlayani oleh Perumda Tirta Kajen di 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pekalongan, yakni Kecamatan Bojong sebanyak 1.758 sambungan rumah atau SR, diikuti Buaran sebanyak 159 SR, Doro (755), Kajen (6.210), Karanganyar (1.347), Karangdadap (814). Berikutnya ada Kecamatan Kedungwuni sebanyak 3.505 SR, disusul oleh Kesesi (2.884), Sragi (538), Tirto (974), Wiradesa (3.168), Wonokerto (2.995), dan Wonopringgo (1.097).

Namun demikian, masih sebanyak enam kecamatan belum dapat terlayani akibat kondisi topografi wilayahnya. “Ini adalah potret pelayanan kami, dimana ada 13 kecamatan yang masing-masing terlayani, sedangkan ada enam yaitu Kecamatan Kandangserang, kedua Lebakbarang, ketiga Paninggaran, keempat Petungkriyono, dan kelima, Siwalan, serta terakhir Talun. Saat ini, belum bisa kami layani dengan pertimbangan yang lima adalah wilayah atas dimana posisinya adalah di dataran tinggi dan jauh dari sumber kami. Dan yang kedua adalah Siwalan yang notabene juga berada di sebelah  utara-barat yang juga jauh dari kami berbatasan dengan Kabupaten Pemalang," papar Nur Wachid.