TRUSTNEWS.ID,. - PT Berdikari terus berbenah diri di segala lini sebagai upayanya menjadi perusahaan peternakan kelas dunia yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Berdikari memiliki beberapa program kerja dalam rangka mewujudkan industri peternakan nasional, yakni, usaha integrasi bisnis peternakan unggas, pengembangan bisnis peternakan ruminansia, pengembangan bisnis peternakan sapi perah dan pengembangan integrasi retail produk olahan hilir peternakan.
Ragam penguatan dilakukan, boleh dibilang, kelahiran PT Berdikari yang terbilang unik yakni memecah struktur pasar yang dikuasai sistem oligopoli dari setiap mata rantai industrinya. Atau, malah mengarah ke monopoli dimana industri perunggasan dikuasai oleh segelintir perusahaan.
Keunikan PT Berdikari diakui Harry Warganegara selaku Direktur Utama PT Berdikari. "Saya selalu mengibaratkan pondasi bisnis PT Berdikari belum kuat. Ini dikarenakan orang memulai bisnis itu dari bawah ke atas. Kita ini (PT Berdikari/ red) dari atas ke bawah," ujarnya.
"Keberadaan PT Berdikari itu atas penugasan pemerintah di bidang unggas sejak 2012 namun baru terealisasi 2018 setelah ada keputusan Mahkamah Konstitusi. Kita hadir sebagai upaya pemerintah untuk memecah oligopoli," ungkap Harry menjelaskan secara panjang lebar kepada TrustNews.
"Uniknya lagi kehadiran PT Berdikari untuk memecah oligopoli itu tanpa disertai modal dari pemerintah. Jangankan sarana dan prasarana layaknya bisnis peternakan. Kandangnya saja PT Berdikari tak punya," paparnya.
Dengan kata lain, Harry Warganegara ingin menggambarkan bagaimana kondisi PT Berdikari membangun bisnisnya dari nol dan pada saat yang bersamaan harus tumbuh dalam ekosistem bisnis perunggasan yang dikuasai sekitar 12 perusahaan.
Memilih fokus dalam mengembangkan bisnis perunggasan inilah, menurut Harry, PT Berdikari berencana untuk melepas PT Berdikari Meubel Nusantara (BMN) dan PT Berdikari Logistik Indonesia (BLI). Untuk BMN,anak perusahaan, bergerak di bidang produsen dan eksportir Furniture Indonesia. Data menunjukkan pada September 2021, BMN sukses mengekspor furniture ke Jerman senilai lebih 132 Ribu Euro.
'Kita akan fokus pada core business di peternakan. Makanya kita ingin hal-hal di luar peternakan mau kita lepas pelan-pelan," ujarnya.
"Kita ada 3 anak usaha. Bidang logistik dan trading, bidang penggemukan sapi dan bidang furniture. Bidang furniture dan logistik mau kita spin off. Untuk furniture secara bisnis menguntungkan karena 90 persen ekspor. Tapi kita ke depan mau fokus ke peternakan," ujarnya.
"Kalau logistik mau kita konsolidasikan ke PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) yang memiliki pelayanan logistik," ungkapnya.
Secara timeline, PT Berdikari mulai mengembangkan bisnis ayam pada Maret 1998 dengan melakukan impor GPS (Grand Parent Stock) sebanyak 36 ribu ekor. Sampai saat ini, PT Berdikari masih fokus dalam bidang peternakan ayam terintegrasi.
Pada tahun 2019, PT Berdikari mulai bersinergi dengan sejumlah mitra untuk memperluas jangkauan pasar ke end user dan juga meningkatkan brand image-nya dengan cara mengembangkan bisnis retail, membuka Gerai Daging Pusat dan Herai Daging Galaxy untuk pemasaran offline.
Sedangkan untuk menjangkau pasar online melalui situs web Gerai Daging dan kerja sama dengan marketplace lokal. Serta meningkatkan variasi dan kualitas produk olahan dengan merk BeBest mencakup sosis, daging sapi potong, bakso dan lainnya.
Di tahun ini juga, PT Berdikari membangun sistem ERP (Enterprise Resource Planning), memperbaiki SOP, mereview struktur organisasi, dan menyelesaikan kewajiban masa lalu.
Pada 2020, PT Berdikari mulai bersinergi dengan sejumlah mitra untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan brand image dengan mengambangkan bisnis retail.
Status hukum PT Berdikari berubah di 2021 dari Perseroan menjadi Perseroan Terbatas dan di tahun 2022, PT Berdikari (Persero) berubah status menjadi PT Berdikari dan resmi menjadi bagian dari holding BUMN Pangan ID FOOD.
Sebagai bagian dari holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan ID FOOD. PT Berdikari terus bertransformasi secara inovatif, kompetitif, dan tumbuh berkelanjutan dalam mewujudkan kemudahan akses pangan bagi masyarakat Indonesia.
"Dalam perencanaan pengembangan bisnis hingga 2027, PT Berdikari fokus pada penguatan internal seperti membeli rumah potong karena itu rangkaiannya. Kita bicara hulunya dulu terkait kandang, kandang breeding dan mesin tetas yang selama ini kita juga belum punya, masih sewa," ujarnya.
"Lalu ada rumah potong, ada cold storage, kemudian ada pabrik pakan. Kalau semuanya PT Berdikari miliki baru paripurna. Faktanya kita belum punya semuanya. Makanya di dalam perencanaan pengembangan bisnis kita ke sampai dengan 2027, itu kita melakukan penguatan itu," paparnya.
Pasca satu tahun penggabungan holding pangan ID FOOD, PT Berdikari berupaya berkontribusi dalam sektor peternakan dari hulu hingga hilir, serta memberikan sumbangsih bagi negara dengan menghadirkan produk peternakan ruminansia dan perunggasan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara mengatakan pada 2022 PT Berdikari berfokus pada hilirisasi produk peternakan melalui produk olahan BeBest dengan jenis produk Ready to Eat dan Ready to Cook seperti sosis, chicken nugget, kornet, dan bakso. Didukung oleh jaringan kemitraan reseller home freezer Gerai Daging PT Berdikari dapat memberikan akses lebih mudah kepada seluruh lapisan masyarakat terhadap produk protein berkualitas.
"Hal tersebut ditopang sektor hulu, melalui sektor perunggasan PT Berdikari perkokoh fokus bisnis peternakan dengan meningkatkan fasilitas dan infrastruktur peternakan ayam terintegrasi terdapat di beberapa lokasi di Indonesia, Kandang GPS (Lebak dan Pasuruan), Kandang PS (Ciamis, Lampung dan Malang), akuisisi Cold Storage & RPHU (Rumah Potong Hewan Unggas) di Cianjur Jawa Barat, serta merealisasikan penugasan ayam DOC GP sejumlah 17.296 ekor pada tahun 2022 dari pemerintah guna suplai kebutuhan ayam broiler dalam negeri," ujarnya.
"Hal tersebut direalisasikan pula dengan menyerap livebird melalui RPHU PT Berdikari dengan kapasitas pemotongan hingga 2.000 ekor/jam," tambahnya.
Terkait RPHU, Berdikari juga berencana melakukan optimalisasi dengan mendukung perunggasan nasional melalui penyerapan unggas mitra peternak rakyat dengan harga sesuai ketetapan.
Pada sektor bisnis peternakan ruminansia, dalam peranannya menjaga pasokan pangan protein di tengah masyarakat, PT Berdikari merealisasikan penugasan hampir 20.000 ton daging sapi beku boneless asal Brasil yang sudah mencapai target realisasi hampir 100 persen melalui sinergi dengan Kementan, Badan Pangan Nasional, dan stakeholders lainnya.
Serta optimasi pengelolaan cold storage sebagai upaya menjaga pasokan pangan di daerah, melalui kerja sama dengan Badan Pangan Nasional di Cianjur, Makassar, Pare-pare, dan di Tanjung Priok, Jakarta.
PT Berdikari juga telah berhasil melakukan kapitalisasi hewan sapi dan domba hingga Rp 149,63 miliar yang dimiliki didapat dengan melalui program penggemukan, kemitraan dengan peternak serta trading dengan mitra strategis yang bukan hanya lokal dari berbagai sentra peternak lokal nasional maupun mancanegara.
Kerja sama dengan negara mancanegara seperti dari Australia, Qatar, dan Brasil merupakan upaya peningkatan kompetensi dalam menjalankan core business PT Berdikari dalam industri peternakan ruminansia. Hingga Desember 2022, PT Berdikari telah mendatangkan 2.686 sapi bakalan strain Brahman Cross (BX) dan 1.000 sapi perah.
Tak berhenti sampai disitu, PT Berdikari terus meningkatkan kompetensi dan kualitas pengelolaan dengan penerapan Good Corporate Governance serta berbagai kualifikasi seperti sertifikasi ISO 37001:2016 dalam sistem manajemen anti penyuapan dan ISO 9001:2015 dalam manajemen mutu.
"Perusahaan telah mengadopsi kerangka proses manajemen risiko berbasiskan ISO 31000:2018 dan mengimplementasikan Enterprise Risk Management dalam melakukan mitigasi risiko serta peningkatan tata kelola," pungkasnya.