trustnews.id

BPVP Padang Sinergi Dan Kolaborasi Menjawab Dunia Industri

TRUSTNEWS.ID,. - Menggeliatnya perekenomian di Kota Padang telah berimbas terhadap menurunnya tingkat pengangguran terbuka. BPVP Padang hadir sebagai jembatan dalam menjawab persoalan link and match.

Link and match menjadi tantangan dalam permasalahan ketenagakerjaan. Ditengarai dengan ketidaksesuaian daya serap industri dengan jumlah lulusan SMA dan khususnya SMK, kurikulum yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri, belum tersedianya peta industri di daerah, serta ketidaksesuaian penyediaan sarana dan prasarana yang terdapat laboratorium, workshop pelatihan dengan kondisi riil yg digunakan di industri. 

Hanya saja ada data menarik yang terungkap dari Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, yakni pertumbuhan Kota Padang mengalami perbaikan performa yang sangat baik. Pada tahun 2020 Kota Padang mengalami perlambatan sebesar -1,86% (Dari +5,65% tahun 2019), kemudian pada tahun 2021 melaju positif pada angka 3,66%. 

Bangkit dan menggeliatnya perekonomian di Kota Padang telah berimbas terhadap menurunnya tingkat pengangguran terbuka di Kota Padang yang cukup signifikan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang pada Agustus 2022, jumlah angkatan kerja sejumlah 480.376 Orang, mengalami kenaikan sebesar 64.286 Orang jika di bandingkan dengan Agustus 2021. 

Sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) sebesar 62,81% tahun 2022 (Data Sakernas BPS Agustus 2022). Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2022 sebesar 11,69%, turun sebesar 1,68% dibanding dengan Agustus 2021. 

Data senada juga diungkap Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bahwa Sepanjang tahun 2022, sudah 259 orang yang dilepas bekerja ke luar negeri, mulai ke Malaysia hingga Jepang. 

Pelepasan 259 orang Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) itu ke luar negeri atas kerja sama dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumbar. Termasuk kolaborasi dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Perindustrian (BPVP) Padang. 

Begitu juga dengan 15 siswa tamatan BPVP Padang yang begitu lulus di tahun 2022 langsung mendapat penempatan kerja di Batam, Kepulauan Riau. 

Dalam pandangan Eka Cahyana Adi, Kepala BPVP Padang, bahwa persoalan link and match akan mendapat jawaban bila ada sinergitas dan kolaborasi dengan sejumlah pihak, yakni pemerintah, lembaga pendidikan dan dunia kerja serta masyarakat.

"Kesemuanya harus satu frekuensi, misalnya dunia kerja di Sumbar itu butuh tenaga kerja kompeten seperti apa. Kita (BPVP/red) yang menyiapkan tenaga kerja kompeten sesuai yang dibutuhkan industri dan perusahaan," ujar Eka Cahyana Adi kepada TrustNews. 

Dia menyebut Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dan Industri (FKLPI) menjadi tempat bagi pihak industri dan BPVP untuk menyamakan persepsi agar link and match antara penyiapan tenaga kerja dengan kebutuhan dunia Industri. 

FKLPI juga berfungsi sebagai wadah komunikasi antara Lembaga Pelatihan Kerja dengan Industri dengan mempertimbangkan potensi ekonomi daerah, perkembangan dunia usaha dan teknologi, serta kebijakankebijakan pembangunan daerah. 

Manfaat yang didapat bagi industri adalah mendapatkan tenaga kerja yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri berikut beberapa pelatihan di BPVP Padang seperti, pelatihan institusional, pelatihan MTU dan pelatihan DUDI / Workplace. 

"Keberadaan FKLPI bertujuan untuk saling sinergi antara dunia usaha dan industri dalam memberikan rekomendasi dan kerjasama kebutuhan akan tenaga kerja," jelasnya. 

"Walaupun ada beberapa kasus, BPVP membuka paket pelatihan sesuai kebutuhan dunia kerja ternyata minim calon persertanya. Seperti prlatihan animator ini dibutuhkan dunia kerja karena lagi trend, namun masih sepi peminatnya," ungkapnya. 

Begitu juga kerja sama BPVP Padang dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumbar dalam melakukan pelatihan kepada Pekerja Migran Indonesia (CPMI), menurutnya, kebutuhan pasar kerja di luar negeri telah berubah seiring pertumbuhan ekonomi secara global. Dampak perubahan komposisi demografi dunia ini lebih meminta keterampilan yang bersertifikasi, serta mengurangi pengiriman PMI yang kebanyakan berpendidikan maupun berketerampilan rendah. 

"Pelatihan yang diberikan BPVP Padang memiliki kualitas sehingga mampu ditempatkan pada skema penempatan tersebut," ujarnya. 

"Sinergi dan harmonisasi semakin meningkat dengan semua stakeholder di daerah agar kebutuhan daerah akan kebutuhan tenaga kerja yang kompeten dapat dilaksanakan oleh BPVP Padang," pungkasnya.