trustnews.id

Terobosan Berani Bank DKI Transformasi 5.0
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID,. - Siang itu di April 2021, suasana berbeda terlihat di ruang rapat direksi Bank DKI di Jalan Suryopranoto, Jakarta Pusat. Wajah-wajah jajaran direksi terlihat menegang.Tak ada lagi jalan mundur, meski sebatas penundaan. Sebuah keputusan terbilang berani dan beresiko tinggi harus diputuskan bahwa Bank DKI menjalankan Program Transformasi 5.0 secara menyeluruh. Bukan hanya aspek bisnis dan layanan secara digital, tetapi juga mencakup penguatan aspek organisasi dan SDM.

Dibilang berani, karena pada saat yang bersamaan, sejumlah industri termasuk perbankan, merasakan dampak seiring perlambatan ekonomi akibat deraan Pandemi Covid-19. Sementara bagi Bank DKI yang 99,98 persen sahamnya milik Pemprov DKI Jakarta, justru dijadikan momentum untuk mengakselerasi transformasi digital sebagai upaya bertumbuh di era Society (super smart society).

Fidri Arnaldy, CEO Bank DKI, mengatakan, program Transformasi 5.0 yang bertujuan mencapai sasaran kinerja berkelanjutan serta mewujudkan budaya Walk the Talk dan Growth Mindset dalam menghadapi era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) serta persaingan layanan keuangan di era digitalisasi yang semakin ketat.

"Melalui program transformasi, Bank DKI berharap mampu mendorong percepatan bisnis dan mendukung program kerja Pemprov DKI Jakarta," ujar Fidri Arnaldy menjawab TrustNews.

Ditambahkannya, manajemen Bank DKI menyadari, perubahan adalah sebuah keniscayaan. Setiap organisasi harus siap menyambut dampak perubahan yang belakangan terjadi amat cepat.

"Sejarah mencatat, banyak organisasi berhasil tumbuh dengan cepat karena mampu menciptakan terobosan dan mengubah lanskap di sebuah industri," ujarnya.

"Menghadapi perubahan yang semakin dinamis dan tantangan perbankan menuju era digitalisasi, Bank DKI dituntut terus adaptif. Akselerasi digitalisasi dalam rangkaian program Transformasi 5.0 sesungguhnya merupakan strategi adaptasi agar Bank DKI mampu bertahan dan terus tumbuh sehat menghadapi tantangan ke depan," paparnya.

Firdi mengungkapkan, Transformasi 5.0 Bank DKI dijalankan melalui 5 tahap. Tahap pertama, Preparation, Tim Transformasi 5.0 bersama Tim Konsultan Transformasi 5.0 melakukan persiapan awal yang mencakup penyusunan tim kerja, perencanaan ruang lingkup hingga persiapan berbagai kebutuhan dan data-data sebagai basis untuk memformulasikan pemetaan awal dari kondisi Bank DKI saat ini, termasuk penyusunan jadwal kerja (timeline) selama program Transformasi 5.0 dilakukan.Tahap kedua, Strategic Assessment yakni pemetaan kondisi awal Bank DKI secara internal dan eksternal, mengacu kepada arah strategis Bank DKI (Rencana Bisnis Bank 2021-2023), Corporate Plan 2021-2025, Human Capital Strategic Plan (HCSP), Information Technology Strategic Plan (ITSP) serta tantangan eksternal yang dihadapi baik secara makro maupun industri perbankan pada khususnya.Tahap ketiga, Development terkait perumusan rencana Transformasi 5.0 Bank DKI pada empat aspek yang akan dijadikan sebagai Framework Transformasi 5.0 Bank DKI. Foto dok Bank DKI. rencana aksi bersama dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan. Rumusan ini ditetapkan berdasarkan hasil Strategic Assessment, serta hasil diskusi bersama dengan seluruh tim (konsultan, tim kerja, tim implementasi, serta direksi). Tahap keempat, Implementation Setup, kegiatan yang berfokus pada perencanaan dan penyiapan daya dukung implementasi inisiatif Transformasi 5.0 yang telah dirumuskan dalam kegiatan di tahap Acara Town Hall Meeting. Foto dok. Bank DKI. Development.Tahap kelima, Monitoring & Evaluation fokus pada pengawasan dan pengendalian implementasi Transformasi 5.0 yang telah dijalankan untuk memastikan efektivitas inisiatif kunci.Dirinya mengatakan, dalam mengevaluasi dan mengukur proses transformasi, salah satunya melalui monitoring progress program inisiatif (yang merupakan hasil dari program transformasi) sebagai Rencana Kerja prioritas setiap Unit.

"Selain itu kami juga melakukan monitoring Key Performance Indicator (KPI) untuk mendapatkan parameter yang konkret dan terukur terhadap kinerja, termasuk yang dapat mencerminkan keberhasilan dari proses transformasi 5.0 ini, yang pasti parameter outputnya berdasarkan dari pencapaian kinerja keuangan dan bisnis," pungkasnya.