TRUSTNEWS.ID,. - PT Pertagas Niaga (PTGN) menyuplai Compressed Natural Gas (CNG) untuk PT Citra Cesyndo San (PT CCS) yang merupakan produsen keramik sanitari di Jawa Tengah. Pengaliran pertama atau gas in CNG dilaksanakan pada Minggu (8/10) lalu di metering station PT CCS di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara afiliasi Subholding Gas Pertamina itu dengan PT CCS telah ditandatangani pada 30 Desember 2022 untuk penyerapan CNG sebesar 0.08 BBTUD selama satu tahun pertama. Diharapkan terus bertambah ke depan.
Penyediaan CNG untuk PT CCS menambah portofolio PTGN di wilayah Jawa Tengah dan menjadi pemacu bagi PTGN untuk terus memperluas pasar CNG ke berbagai wilayah lain di Indonesia. Saat ini PTGN mengelola 50 portofolio CNG di Pulau Jawa atau setara ± 6BBTUD, 33 di antaranya berada di Jawa Tengah dengan jangkauan konsumen dari sektor industri tekstil, jamu, juga makanan dan minuman.
“Kami berterima kasih kepada CCS telah mempercayakan PTGN untuk menyuplai energi gas bumi. Tentunya kami sangat mendukung tujuan baik industri, dalam hal ini CCS untuk menggunakan energi yang ramah lingkungan. Ini sejalan juga dengan komitmen ESG Holding Migas Pertamina untuk ikut mengurangi emisi karbon. PTGN senantiasa menjaga agar pasokan tetap terjaga aman, sehingga akan industrI-industri lain di Jawa Tengah bisa mengikuti CCS untuk menggunakan CNG,” ujar President Director PTGN Aminuddin.
PT CCS telah beroperasi sejak tahun 2001 dengan menggunakan bahan bakar minyak sebagai sumber energi dalam kegiatan produksinya. Namun, kini PT CCS mulai beralih memanfaatkan CNG karena dinilai lebih ramah lingkungan dan andal sesuai dengan kebutuhan PT CCS sebagaimana dituturkan Lanny Setyawati, Direktur Utama PT CCS.
"PTGN akan terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dan produk turunannya sebagai sumber energi yang lebih ramah lingkungan untuk mendukung kebutuhan energi bagi industri, fasilitas umum, UMKM serta masyarakat Indonesia. Sehingga bersama-sama kita bisa berperan aktif dalam transisi energi menuju Net Zero Emission 2060" tutup Aminuddin.