TRUSTNEWS.ID - Kondisi ini bukan terjadi secara kebetulan. Tapi juga mengandalkan strategis khusus yang diterapkan manajemen, terutama dalam menyikapi situasi yang kurang beruntung. Semua harus bergerak cepat. Memitigasi semua masalah, untuk kemudian dicarikan jalan keluar terbaik agar perusahaan tetap bisa berlayar di tengah samudra bisnis yang gelombangnya tengah ganas.
Terobosan ini bisa dilakukan juga berkat tangan dingin Utomo Nugroho, yang sejak tahun 2020 dipercaya untuk memegang jabatan President Director KPI. KPI merupakan anak perusahaan dari PT Krakatau Steel, yang bergerak di bidang fabrikasi untuk pembuatan pipa dan pelapisannya. Bahan baku untuk pembuatan pipa tersebut suplai terbesarnya berasal dari Krakatau Steel.
Semenjak Utomo didaulat sebagai President Director, strategi bisnis KPI dibawa agak keluar dari pakem bisnis sebelumnya. Di awal KPI mengandalkan bisnis yang agak sedikit ‘kuno’ sebut saja market retail. Target bisnis ini hanya mencari pasar bisnis yang konsumennya membeli produk dalam jumlah kecil atau eceran. Produk baru dibuat jika sudah ada pesanan.
Strategi ini mulai dikikis Utomo dan jajarannya. Semata-mata agar perusahaan bisa tetap survive, terutama di masa-masa sulit saat Pandemi. Setelah melakukan pemetaan, pria yang dikenal ramah tersebut mengubah strategi market bisnis.
Awalnya menyasar pasar retail, dimana strategi yang dipakai adalah make to stock dengan konsekuensi posisi stock akan tinggi. Hal ini kami rubah menjadi dominan menyasar Project, dengan strategy produksi Make to Order sehingga bisa menjaga minimum inventory karena perusahaan memiliki supply chain yang kuat dengan PT Krakatau Steel.
KPI membuat produk berdasarkan perkiraan permintaan pasar dan memasarkannya kepada pelanggan yang datang langsung membeli. Selain strategi, dalam menjalankan langkah ini, Utomo melapisinya dengan tim marketing yang andal dan jempolan.
Langkah selanjutnya, jika selama ini KPI hanya mengandalkan porsi bisnis pipa oil and gas, oleh Utomo konsep bisnisnya, dipoles lagi agar mampu lebih menggeliat tajam. Untuk bisnis ini Utomo menambahkan waterline pipe, sebagai target, termasuk menyasar untuk pembuatan pipa Sarana Penyedian Air Minum (SPM).
Proyek oil and gas, dinilai Utomo fluktuatif. Sometime nongol gede atau banyak, suatu ketika, bukan hanya setahun, kadang dua tahun puasa. Jarang, sangat fluktuatif, karena sangat tergantung dengan harga minyak international, geopolitik dan segala macam. “Nah, dua hal itu akhirnya saya coba kemas, kita harus melakukan perubahan ataupun perbaikan strategi,” tegas Utomo kepada TrustNews belum lama ini.
Yang menjadi target sasarannya Kementerian, khususnya PUPR yang menggerakkan infrastruktur, lembaga dan BUMN, seperti PT Pertamina (Persero) dan group, PT PLN (Persero) dan sejumlah perusahaan BUMN Karya lainnya.
Kementerian, Lembaga, dan hal ini adalah untuk menggerakkan infrastruktur kan PUPR, Kementerian, Lembaga, dan juga BUMN, ya memang BUMN yang dominan kan kalau enggak “Kira-kira kunci-kunci strategi inilah yang kita lakukan, sehingga walaupun di kondisi sulit, kita bukan sekedar survive, tapi alhamdulillah bisa growth,” tambah Utomo bangga.
Selain mengubah strategis bisnis, Utomo dan seluruh jajaran KPI juga mengandalkan produk berkualitas jempolan guna menambah daya saing dan pemenuhan kebutuhan konsumen. Produk pipa las yang mereka kembangkan dibangun dengan kualitas yang bisa acceptable untuk memenuhi kebutuhan high level quality. Salah satunya proses bertajuk Phased Array Ultrasonic Test (PAUT). “Ini merupakan produk yang levelnya yang lebih tinggi dari yang namanya ultrasonic test. Itu bagian dari non-destructive test,” tukasnya.
Teknologi PAUT ini juga ditunjang dengan fasilitas Neoprene Coating, pelapisan pipa menggunakan rubber, sehingga lebih tahan aus, tahan korosi, tahan impact pada temperatur lebih tinggi dan lingkungan yang korosif
“Tambahan fasilitas ini dilakukan agar KPI memiliki keunggulan dibandingkan perusahaan lain yang sejenis. Produk kami memiliki keunggulan terutama untuk mendeteksi cacat defect dari produk kita itu, cakupannya bisa lebih luas, bisa lebih detail, dan bisa lebih cepat. Sehingga jaminan akan kualitas itu membuat kami menjadi lebih yakin. Konteksnya tentu kita bisa men-service customer kami lebih baik. Dan bukan hanya itu, karena itu sudah bagian dari tuntutan juga level quality dari terutama untuk order-order dari perusahaan oil and gas. Semoga apa yang kami lakukan membuat perusahaan semakin maju dan gemilang,” katanya.