TRUSTNEWS.ID,. - Pelabuhan bukan sembarang pelabuhan. Bila hari ini hanya jadi lintasan penumpang dan barang. Lusa nanti, pelabuhan vital penghubung Sumatera dan Jawa ini akan berubah menjadi kawasan wisata terpadu berskala internasional, bernama Bakauheni Harbour City.
Pembangunan BHC dilakukan dalam 3 tahap. Pada tahap pertama, pembangunan BHC berfokus pada pembangunan dan pengembangan fungsi utama pendukung aktivitas pelabuhan yaitu pembangunan theme park, hotel, komersial UMKM, serta politeknik pariwisata. Selain itu, pada tahap ini juga terdapat renovasi area Menara Siger dan Krakatau Park.
Pada tahap kedua, pembangunan BHC berfokus peningkatan pelayanan BHC sebagai kawasan kota mandiri dan sebagai kawasan kota pelabuhan yang terintegrasi. keberlanjutan dan diversifikasi pembangunan.
Pada tahap ketiga, pembangunan BHC berfokus pada hal-hal seperti opsi hotel, kondotel/vilatel, dan atraksi wisata. Terdapat juga hal-hal yang akan dibangun untuk rencana kedepannya seperti, Taman Budaya Menara Siger, Intermoda Terminal, Mariana Village, Bakauheni Harbour Park, Mangrove Forest, dan fasilitas lain seperti hotel, villa, dan taman bermain.
Bakauheni Harbour City akan dilengkapi dengan etalase yang disebut taman budaya diamama di dalamnya akan ada community center serta Masjid Raya Bakauheni yang dapat menampung sekitar 2000 jamaah.
Masjid Raya Bakauheni ini terdiri atas area transisi, area multifungsi, toilet, area wudhu, area utilitas, area shalat, serambi, imam lounge, dan observation deck. Adanya masjid ini mencerminkan bahwa pembangunan BHC ini tetap mengutamakan nilai-nilai agama dan kebudayaan.
Capt. Rudi Sunarko, General Manager (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, mengatakan, sebagai operator pelabuhan dan penyeberangan Cabang Bakauheni terus berupaya meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana yang prima melalui pengembangan dan peningkatan fasilitas pelabuhan, salah satunya menghadirkan dermaga eksekutif.
"Kami mengubah paradigma bahwa pelabuhan tidak sebatas prasarana untuk menyeberang, tetapi menjadi destinasi wisata yang dapat memberikan atmosfer dan pengalaman berkesan berupa layanan kelas premium saat dikunjungi, " ujar Kapten Rudi Sunarko kepada TrustNews.
"Pengembangan Pelabuhan Bakauheni tidak hanya terfokus pada penyediaan jasa transportasi penyeberangan, tetapi juga menjadi pelabuhan sebagai destinasi yang terintegrasi dengan layanan intermoda," tambahnya. Upaya peningkatan kualitas layanan yang prima, lanjutnya, juga dibarengi dengan menyediakan layanan kapal ekspress yang beroperasi di Dermaga eksekutif. Untuk kapal yang beroperasi di dermaga eksekutif ini, memiliki standar kecepatan kapal minimal 15 Knot, terdapat kabin VIP dan eksekutif dengan fasilitas reclining seat, AC, toilet, live music, kantin, serta mushola dengan waktu pelayaran (sailing time) dari Bakauheni menuju Merak, maksimal hanya 1 jam.
"Saat ini jumlah total 63 kapal yang siap beroperasi di lintas Merak – Bakauheni dengan formasi 57 Kapal regular & 6 kapal Eksekutif," ujarnya.
Memberikan pelayanan prima kepada pengguna jasa tentunya tidak lepas dari pengawasan aspek keamanan dan keselamatan. Keselamatan bukan hanya kewajiban melainkan sebuah kebutuhan. Oleh karenanya, sebagai operator pelabuhan dan penyeberangan selalu berupaya meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan aspek keselamatan dan keamanan di lapangan lebih baik lagi sehingga dapat terwujud service excellent.
"Kami berkomitmen menerapkan budaya safety sesuai salah satu misi ASDP, yakni secara konsisten mengedepankan keselamatan dan layanan penuh keramahan, tulus, dan berkualitas. Komitmen ini tentu tidak hanya berlaku untuk pekerja kami, tetapi untuk seluruh pengguna jasa penyeberangan dan mitra kerja ASDP yang kami layani," ungkapnya.
Dalam hal keselamatan perjalanan penyeberangan, lanjutnya Cabang Bakauheni senantiasa melakukan perawatan dan perbaikan kapal secara rutin dengan jadwal yang ketat.
ASDP juga selalu melakukan pengecekan kelaikan kapal penyeberangan setiap kali akan berlayar. Memastikan ketersediaan peralatan keselamatan seperti pelampung dan sekoci sesuai ketentuan yang berlaku serta memastikan seluruh kru baik nakhoda maupun anak buah kapal dalam kondisi siap dan sehat.
"ASDP secara masif mengampanyekan Safety Habit 3J yang mencakup Jaga Diri, Jaga Alat, dan Jaga Lingkungan, sebagai upaya internalisasi budaya seluruh Insan ASDP untuk meningkatkan reputasi positif perusahaan dan menumbuhkan kepercayaan pengguna jasa" pungkasnya.