Pembangunan Jaringan Listrik Desa tahun 2019 akan meningkatkan rasio elektrifikasi PLN di Kalimantan Barat menjadi 90,4 persen.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana menambah jaringan listrik di 60 lokasi, Kalimantan Barat (Kalbar), dengan biaya investasi sebesar Rp 130 miliar. Penambahan jaringan ini merupakan bagian dari program listrik desa yang bertujuan untuk membangun infrastruktur listrik di pelosok daerah.
General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat Agung Murdifi, mengatakan, pembangunan tersebut potensi pelanggan yang akan menikmati akses energi listrik sebesar 13.169 pelanggan. Pembangunan Jaringan Listrik Desa tahun 2019 ini pun akan meningkatkan rasio elektrifikasi PLN di Kalimantan Barat menjadi 90,4 persen.
"Saat ini elektrifikasi desa menjadi fokus PLN. Kami ingin listrik dapat dirasakan oleh seluruh daerah sehingga perkembangan di negara ini merata," tutur Agung dalam acara penancapan tiang pertama (groundbreaking) yang diresmikan oleh Bupati Sanggau Paolus Hadi.
Dijelaskan Agung, pada Tahun 2018 PLN telah menyelesaikan program listrik perdesaan di Kalimantan Barat dengan membangun sejumlah fasilitas dan infrastruktur kelistrikan. Yakni 4.825 Kilo Volt Ampere (kVA) gardu distribusi, 86 kilometer sirkuit (kms) jaringan tegangan menengah (JTM), dan 209 kms jaringan tegangan rendah (JTR).
Agung mengatakan, pembangunan tersebut berhasil melistriki sebanyak 35 desa dengan total 5.678 pelanggan. Selain itu, rasio elektrifikasi di Kalbar pun meningkat dari 87,07 persen menjadi 87,22 persen.
Sedangkan untuk tahun 2019, lanjutnya, PLN akan menambah jaringan listrik perdesaan di 60 Lokasi dengan panjang jaringan tegangan menengah sepanjang 359 kms, jaringan tegangan rendah sepanjang 221 kms, dan gardu distribusi dengan kapasitas 9.625 kVA. Adapun, nilai investasi yang siap diku-curkan mencapai Rp 130 miliar.
Dengan pembangunan ini, Agung mengatakan potensi pelanggan yang akan menikmati akses energi listrik sebesar 13.169 pelanggan. Pembangunan Jaringan Listrik Desa tahun 2019 ini pun akan meningkatkan rasio elektrifikasi PLN di Kalimantan Barat menjadi 90,4 persen.
“Di Dusun Tuan Desa Mandong Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau sendiri, PLN akan membangun 7 kms JTM, 2 kms JTR, dan 300 kVA gardu distribusi untuk melistriki 170 pelanggan,” paparnya.
Di Desa Mandong, PLN menargetkan pembangunan infrastruktur listrikbisa rampung dalam 70 hari, sehingga masyarakat setempat bisa secepatnya menikmati aliran listrik dari PLN. Hanya saja, kata Agung, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini antara lain, infrastruktur jalan yang tidak memadai, posisi pemukiman terpencil, perizinan lahan atau kebun warga dan perizinan kawasan hutan. (TN)