TRUSTNEWS.ID,. - “Sebenarnya fungsi organda itu sederhana tapi jika diimplementasikan cukup rumit,” kira-kira rentetan kalimat ini yang muncul dari informasi yang disampaikan Ketua DPP Organda Bali I Nyoman Arthaya Sena, saat menjawab pertanyaan yang disodorkan Trustnews dalam sebuah sesi wawancara khusus.
Dipastikan kalimat awal yang muncul tersebut bukan keluhan, melainkan gambaran kondisi real situasi transportasi yang tengah terjadi di Pulau Dewata tersebut. Arthaya mengakui kondisi angkutan umum di Bali belum tertata rapi. Makanya tidak heran jika mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Bali untuk berlibur lebih memilih taxi, bahkan menyewa kendaraan pribadi atau bus pariwisata untuk menuju destinasi wisata yang ingin dikunjunginya. Implikasi dari situasi ini, kemacetan merajalela, terutama di daerah-daerah wisata.
“Menurut saya harus ada penataan transportasi yang menghubungkan satu destinasi wisata ke lokasi wisata lain agar tidak terjadi penumpukan jumlah kendaraan di jam-jam tertentu. Ini harus diatur semuanya. Ini memang sulit, tapi kami akan terus berusaha semaksimal mungkin,” terangnya meyakinkan.
Pasalnya, jika tidak segera diatur dengan baik, dampak yang ditimbulkan sangat luar biasa. Kemacetan mampu membawa imbas pada pergerakan sektor ekonomi di Bali, terutama terkait lama tidaknya wisatawan untuk menetap di Pulau Dewata ini.
Mereka akan merasa lebih tidak kerasan karena untuk perpindahan dari satu destinasi wisata ke destinasi wisata lainnya membutuhkan waktu yang cukup lama. “Kalau sekarang wisatawan mau pindah ke tempat wisata lain itu lebih susah karena terjadi macet di jam jam tertentu,” tambahnya.
Menurut Arthaya, angkutan umum bisa menjadi salah satu solusi agar kemacetan ini tidak terjadi, yakni peran dimaksimalkan dan diperbaharui dengan baik agar wisatawan mau menggunakannya.
Sayangnya, saat ini angkutan umum semakin termarjinalkan. Padahal, keberadaannya berperan penting dalam memecahkan kemacetan lalu lintas yang saat ini semakin parah di Bali, terutama di Bali Selatan dan daerah tujuan wisata (DTW) lainnya.
“Belakangan ini angkutan umum kurang diminati, sehingga kami akan melakukan upaya guna mendorong masyarakat secara luas untuk kembali menggunakan angkutan umum,” tegas Arthaya.
Selain itu, pihaknya juga bakal menjalankan arahan Sekjen DPP Organda dengan mengikuti seluruh regulasi yang dikeluarkan pemerintah yang mengatur angkutan. Di samping juga akan mengikuti perkembangan zaman, khususnya mengaplikasikan teknologi yang bertujuan baik.