TRUSTNEWS.ID,. — Kesiapan dan kesigapan Sumber Daya Manusia (SDM) PT PLN (Persero) tidak bisa ditawar-tawar lagi. Pola ini juga mengemuka di PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Barat (NTB). Seluruh awaknya harus prima, terutama dalam menghadapi era disrupsi seiring dengan perkembangan teknologi yang demikian pesat.
“SDM PLN juga telah dibekali dengan kompetensi sesuai dengan bidang kerjanya masing masing. Peningkatan kualitas SDM ini dilakukan dalam bentuk sertifikasi kompetensi, pelatihan dan pembelajaran bersinergi dengan Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan, serta penugasan guna memastikan petugas pelaksana sudah memahami dan menjalankan tugas sesuai dengan SOP yang ada,” tegas General Manager PT PLN (Persero) UIW NTB Sudjarwo dalam keterangan tertulisnya kepada Trustnews belum lama ini.
Bahkan lanjutnya, selain mengandalkan kekuatan SDM pihaknya juga memiliki Yantek (Pelayanan Teknik) akademi, sebagai media knowledge sharing dari karyawan ke Mitra Kerja PLN agar kualitas dan mutu layanan tetap sesuai standar yang ditetapkan.
Langkah ini menurut Sudjarwo sangat penting mengingat perusahaan di bawah kepemimpinannya menjadi perusahaan terbaik untuk di wilayah Nusa Tenggara Barat dan menjadi pilihan nomor 1 pelanggan untuk solusi energi dengan mengusung agenda Transformasi lewat aspirasi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused demi menghadirkan listrik untuk kehidupan yang lebih baik.
Selain mengandalkan kekuatan SDM dan pelayanan, PLN UIW NTB juga kerap meningkatkan kolaborasi dan sinergi antar stakeholder. Hal itu bisa dilhat dari adanya beberapa MoU yang dihasilkan antara PLN dengan beberapa stakeholder termasuk Forkopimda. Misalnya terkait pengembangan ekosistem kendaraan listrik, baik terkait dengan kendaraannya maupun titik-titik SPKLU-nya. “PLN NTB juga memiliki kerjasama terkait pengolahan sampah menjadi bahan cofiring batubara PLTU serta kerjasama pemanfaatan FABA dari hasil pembakaran batubara PLTU. Selain itu, sinergi dengan Forkopimda juga terus dikoordinasikan melalui rapat, kegiatan bersama maupun pertemuan-pertemuan informal,” tandas Sudjarwo.