TRUSTNEWS.ID,. - Di tengah gemuruh mesin tambang, PT Tunas Inti Abadi (TIA) mengukir namanya sebagai pionir dalam industri pertambangan batubara. Namun, berbeda dengan banyak perusahaan lain yang hanya fokus pada keuntungan, TIA menjadikan keberlanjutan sebagai inti dari setiap langkah yang mereka ambil.
Dengan visi untuk menjadi perusahaan pertambangan batubara berskala menengah yang terdepan dalam menyediakan pasokan batubara berkualitas, TIA tidak hanya mengandalkan sumber daya alam yang melimpah.
Perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Batubara di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, ini dipahami bahwa tantangan terbesar di era modern ini adalah mengelola sumber daya tersebut dengan cara yang bertanggung jawab. “Kami percaya bahwa masa depan energi harus berpijak pada prinsip keberlanjutan,” ujar Dadik Kiswanto, Direktur TIA, kepada TrustNews.
“Komitmen kami tidak hanya kepada pemegang saham, tetapi juga kepada lingkungan dan masyarakat,” tambahnya.
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak, TIA mengambil langkah proaktif dengan meluncurkan serangkaian inisiatif strategis yang berfokus pada teknologi otomatisasi dan digitalisasi.
Dengan pendekatan yang inovatif ini, TIA tidak hanya berupaya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga berkomitmen untuk berkontribusi pada transisi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
“TIA percaya bahwa digitalisasi adalah kunci untuk mengoptimalkan penggunaan energi dan mengurangi dampak lingkungan,” ungkapnya.
Implementasi sistem manajemen energi berbasis digital, menurutnya, perusahaan mampu memantau konsumsi energi secara real-time. Sistem ini membantu dalam mengidentifikasi pola penggunaan energi yang tidak efisien dan memberikan wawasan untuk perbaikan yang berkelanjutan.
Melalui penggunaan teknologi Internet of Things (IoT), TIA telah mengintegrasikan perangkat pintar di fasilitas produksinya. Perangkat ini memungkinkan pengendalian otomatis atas peralatan dan mesin, sehingga mengurangi pemborosan energi.
“Mudahnya ketika tidak ada aktivitas, sistem secara otomatis menyesuaikan penggunaan energi dengan mematikan mesin yang tidak diperlukan,” jelasnya.
Salah satu kunci keberhasilan TIA adalah pengelolaan kualitas lingkungan yang terintegrasi. Dengan sistem yang mencakup pengawasan kualitas air, udara, dan kebisingan sesuai dengan baku mutu yang disyaratkan.
“Kami tidak hanya berusaha untuk memenuhi regulasi, tetapi juga ingin memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar,” jelasnya.
Usaha TIA tidak berhenti di situ. Perusahaan ini juga berperan aktif dalam rehabilitasi lahan pasca tambang dengan fokus pada restorasi ekosistem dan peningkatan keanekaragaman hayati.
“Kami ingin mengembalikan kehidupan ke tempat-tempat yang telah kami tambang. Ini adalah tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa alam dapat pulih dan berkembang kembali,” tegasnya.
Pada saat yang bersamaan, TIA melangkah maju dengan komitmen yang kuat untuk berinvestasi dalam sumber energi terbarukan. Proyek inovatif ini bertujuan untuk mengubah cara kita memproduksi dan menggunakan energi, dengan fokus pada energi surya yang bersih dan berkelanjutan.
“TIA telah melaksanakan berbagai inisiatif strategis untuk mengurangi jejak karbon dan meningkatkan efisiensi energi. Kami telah mengintegrasikan panel surya dalam beberapa fasilitas operasional yang memungkinkan untuk dilakukan konversi sumber energi, seperti pondok koordinasi dan lampu penerangan (tower lamp) tambang tenaga surya,” ujar Dadik.
Beralih ke energi surya lanjutnya, membuktikan komitmen perusahaan dalam menurunkan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari kegiatan operasionalnya.
“Setiap panel surya yang dipasang merupakan langkah menuju lingkungan yang lebih bersih, memberikan kontribusi positif bagi upaya global dalam melawan perubahan iklim,” ujarnya.
Dengan proyek energi surya ini, PT Tunas Inti Abadi tidak hanya berfokus pada solusi jangka pendek, tetapi juga memikirkan masa depan yang berkelanjutan.